Presenteeism, Seseorang Yang Sering Memaksakan Diri Untuk Bekerja Saat Sakit

Feb 03, 2025 01:40 PM - 1 minggu yang lalu 9336

Jakarta -

Pekerja yang sedang sakit mungkin memerlukan waktu rehat untuk pulih sepenuhnya. Namun, perihal ini tidak bertindak bagi beberapa orang yang justru malah memaksakan diri untuk bekerja.

Meskipun pilihan mereka mungkin terlihat seperti tanda tenaga kerja teladan, sebenarnya itu lebih banyak merugikan daripada menguntungkan bagi upaya alias perusahaan.

Fenomena ini dikenal sebagai presenteeism. Ini adalah kondisi ketika pekerja kurang produktif dari biasanya lantaran gangguan, seperti sakit, stres, alias masalah pribadi.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

Penyebab seseorang melakukan presenteeism

Dilansir dari laman Investopedia, meskipun presenteeism susah diukur, survei terhadap pekerja telah menunjukkan kenapa perihal ini sangat umum terjadi.

Budaya tempat kerja memainkan peran besar lantaran banyak pekerja takut kehilangan pekerjaan alias kesempatan untuk kemajuan pekerjaan jika mereka mengambil izin alias libur saat mereka tetap bisa bekerja.

Selain dedikasinya yang dipertanyakan, banyak pekerja menemukan bahwa pekerjaan tidak dapat dengan mudah dipindahkan alias dilimpahkan tanpa beberapa akibat dalam perihal kualitas dan waktu penyelesaian, selain akibat negatif pada hubungan rekan kerja.

Beberapa tempat kerja juga mempunyai hambatan struktural yang mendorong kehadiran pekerja, seperti kurangnya libur sakit berbayar. Orang tua khususnya condong menggunakan libur sakit hanya jika betul-betul membutuhkannya ketika anak-anak mereka sakit.

5 Dampak presenteeism bagi kesehatan

Jika tidak segera diatasi dengan baik, presenteeism dapat mengakibatkan beberapa akibat bagi kesehatan. Berikut di antaranya:

1. Meningkatkan akibat kelelahan

Dilansir dari laman indeed, kelelahan kerja ditandai dengan tingginya tingkat stres yang berangkaian dengan pekerjaan seseorang. Mereka mungkin bakal merasa kelelahan lantaran kondisinya yang kurang fit dan adanya beban kerja.

2. Sakit tak kunjung sembuh

Ada pula kemungkinan bahwa seorang pekerja dapat memperpanjang penyakit alias kondisinya tak kunjung membaik. Hal ini membikin dia memperpanjang periode waktu hilangnya produktivitas.

Jika ada pekerja yang sakit tetap masuk kerja, ada kemungkinan penyakit tersebut bakal menular ke rekan kerja, sehingga menyebabkan peningkatan pekerja yang izin lantaran sakit.

4. Meningkatkan stres

Pekerja yang sedang berjuang dan stres lebih rentan melakukan kesalahan yang dapat merugikan perusahaan, Bunda.

Penyakit terbukti menurunkan produktivitas dan efisiensi pekerja lantaran mereka tidak dapat bekerja dengan keahlian terbaiknya.

Cara mencegah presenteeism di lingkungan kerja

Ada banyak perihal yang dapat dilakukan untuk mencegahnya. Pertimbangkan beberapa langkah berikut untuk mencegah presenteeism di tempat kerja:

1. Tetapkan standar yang realistis

Presenteeism sering terjadi lantaran pekerja percaya bahwa mereka bakal menghadapi akibat negatif jika izin sakit.

Salah satu langkah untuk melawan persepsi ini adalah menetapkan standar produktivitas yang realistis alih-alih mengevaluasi keahlian berasas berapa banyak waktu yang dihabiskan.

2. Memberikan waktu yang cukup untuk izin sakit

Dengan memberikan waktu yang cukup untuk izin sakit, pekerja dapat memanfaatkan waktu yang mereka butuhkan untuk pulih sepenuhnya dari sakit alias cedera yang dialami.

Atasan dapat memberi tahu para pekerja bahwa kesejahteraan mereka penting. Beri tahu juga bahwa krusial untuk beristirahat dan memulihkan diri sebelum kembali bekerja.

3. Dorong pekerja untuk mengambil liburan

Penting untuk mendorong pekerja memanfaatkan waktu rehat mereka, tidak peduli gimana mereka menggunakannya.

Liburan membantu pekerja mengisi ulang daya dan kembali bekerja dengan siap untuk menjadi produktif. Mengambil waktu rehat juga dapat mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur, membikin pekerja lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih produktif.

4. Izinkan pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan nanti

Jika seorang pekerja kudu pulang lebih awal lantaran merasa tidak lezat badan, pertimbangkan untuk memberi mereka pilihan untuk datang lebih awal alias pulang lebih lambat di hari berikutnya untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.

Dengan menawarkan rencana waktu rehat yang fleksibel, pemimpin dapat meningkatkan kepuasan kerja dan membantu pekerja pulih lebih cepat.

5. Pertimbangkan untuk menyediakan cakupan kesehatan penuh

Carilah asuransi kesehatan pekerja yang mencakup beragam kebutuhan kesehatan. Hal ini memudahkan para pekerja untuk mengakses perawatan pencegahan dan mengatasi masalah kesehatan ringan sebelum berubah menjadi masalah kronis.

Nah, itulah beberapa perihal dapat Bunda ketahui mengenai istilah presenteeism di tempat kerja. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Selengkapnya