Puncak Kejayaan Kerajaan Mughal

May 05, 2025 05:15 PM - 1 minggu yang lalu 15229

Kincai Media , JAKARTA -- Sejarah mencatat, Shah Jahan merupakan salah seorang raja yang sukses membawa Mughal pada kemajuan pasca-era Akbar. Putra pasangan Jahangir dan Bilqis Makani—seorang wanita Hindu—itu bervisi menjadikan kerajaannya sebagai pusat dunia. Menurut Roger D Long dalam Encyclopedia of India, pemilik nama original Shihabuddin Muhammad Khuram tersebut berbudi pekerti flamboyan dan ambisius.

Agak berbeda dengan kakeknya, Shah Jahan condong menerapkan hukum Islam dengan kaku. Ia menjauhi segala corak sinkretisme. Beberapa sumber menyebut, kebijakannya juga menyasar bangunan-bangunan yang dianggap sebagai tempat penyembahan berhala. Situs-situs yang demikian itu dihancurkannya.

Perhatiannya terhadap kepentingan Muslimin amatlah besar. Di lingkungan Istana, para pejabat dan pengikutnya yang berakidah Islam diberangkatkan ke Tanah Suci. Selama di Haramain, mereka diperintahkan untuk mengabarkan kepada jamaah haji tentang kebesaran Imperium Mughal.

Shah Jahan pun menggiatkan ekspansi wilayah, khususnya di area Anak Benua India. Militernya terbilang tangguh. Total prajuritnya yang siap tempur mencapai satu juta personel. Kekuatan itu cukup signifikan jika dibandingkan dengan kerajaan-kerajaan lain pada masanya.

Melalui beragam ekspedisi militer, Shah Jahan sukses merebut banyak daerah di India bagian tengah dan selatan. Satu per satu daerah para rajput Hindu sukses ditaklukkannya. Sasaran pasukannya bukan hanya non-Muslim. Di dataran tinggi Dekka, misalnya, terdapat tiga negeri otonom yang berpenduduk kebanyakan pemeluk Islam. Ketiganya adalah Ahmednagar, Bijapur, dan Golconda.

Shah Jahan memerintahkan pengepungan terhadap benteng-benteng tiga negeri tersebut. Pada akhirnya, mereka menyerah dan menjadi bagian dari daerah Mughal. Ekspansi sang sultan bersambung hingga ke region Afghanistan dan Balkh. Bahkan, sebagian Asia tengah sempat dikuasainya pada 1638 M, tetapi lepas sekira tiga tahun kemudian.

Selengkapnya