Ragi Terbuat Dari Apa? Asal-usul, Manfaat, Dan Rekomendasi Hidangan!

Ragi Terbuat Dari Apa – Bagi Anda yang suka memasak, ragi tentu bukan perihal yang asing. Ragi adalah bahan krusial dalam pembuatan roti, kue, dan beragam hidangan fermentasi lainnya. Tapi, tahukah Anda ragi terbuat dari apa? Ragi merupakan mikroorganisme alami, biasanya dari jenis jamur Saccharomyces cerevisiae, yang berkedudukan krusial dalam proses fermentasi. Kehadirannya membantu mengembangkan adukan dengan menghasilkan gas karbon dioksida, sehingga tekstur makanan menjadi lebih lembek dan ringan. Meski kecil, faedah ragi dalam bumi kuliner sangat besar!

Apa itu Ragi?

Ragi adalah mikroorganisme berupa jamur yang termasuk dalam golongan fungi. Dalam bumi kuliner, ragi terkenal sebagai bahan yang digunakan untuk fermentasi, terutama dalam pembuatan roti, kue, dan minuman seperti bir. Ragi bekerja dengan langkah memecah gula menjadi alkohol dan karbon dioksida melalui proses fermentasi. Proses ini tidak hanya memberikan rasa unik pada makanan, tetapi juga membikin adukan mengembang dan menjadi lebih ringan.

Ragi yang paling umum digunakan dalam baking adalah ragi instan dan ragi aktif. Ragi instan dapat langsung dicampurkan dengan bahan kering tanpa perlu diaktivasi terlebih dahulu, sedangkan ragi aktif perlu dilarutkan dalam air hangat sebelum digunakan. Ragi ini dapat ditemukan dalam corak kering alias segar, dan masing-masing mempunyai karakter yang berbeda.

Ketika digunakan dalam adonan, ragi bakal mengeluarkan gas karbon dioksida yang terperangkap dalam jaringan gluten, sehingga adukan mengembang dan menjadi berongga. Hal ini membikin roti dan kue menjadi lembek dan lezat. Selain itu, fermentasi juga membantu meningkatkan rasa dan aroma produk akhir.

Buku ini ditulis pada saat bumi tengah berjibaku melawan Pandemik Corona dan kita kudu menahan diri untuk Stay at Home serta melakukan Social Distancing. Termasuk membatasi untuk ke pasar dan menyimpan bahan makanan untuk 1-2 minggu hingga 1 bulan ke depan.

Menginspirasi penulis untuk menghasilkan resep yang praktis dan mengamankan bahan-bahan yang tidak memperkuat lama. Nah, membikin BUMBU DASAR sendiri di rumah adalah salah satu jalan keluarnya. NO Pengawet and NO MSG!!! Jadinya awet dan tidak mubazir serta pasti kepakenya. Ada juga kreasi kaldu dan minyak bawang yang praktis dan beragam resep ragam MENU UNTUK SEBULAN menggunakan Bumbu Dasar buatan sendiri ini. Menarik kan?

Buku ini cocok untuk semua sahabat Cooking with Sheila yang sering masak di rumah maupun untuk kalian yang tidak punya banyak waktu untuk memasak lantaran kudu bekerja alias mempunyai seabrek kegiatan lainnya.

Dalam masa pandemi ini, bekerja dan mengurus rumah merupakan satu kesatuan yang kudu dikerjakan bersama. Hiruk pikuk instansi pindah ke dalam rumah dan juga sebaliknya. Bak culture shock, masyarakat bumi dipaksa beradaptasi dengan kebiasaan baru itu. Adanya kitab resep ini memudahkan memasak untuk mereka yang kudu bekerja dan mengurus rumah di masa pandemi ini dimana semuanya serba terbatas.

Ragi Terbuat dari Apa?

Ragi terbuat dari jamur mikroskopis yang termasuk dalam golongan fungi, khususnya genus Saccharomyces. Ragi yang paling umum digunakan dalam industri makanan adalah Saccharomyces cerevisiae. Jenis ragi ini mempunyai keahlian luar biasa dalam memfermentasi gula, yang menjadikannya sangat berbobot dalam pembuatan roti, bir, dan produk fermentasi lainnya.

sumber: wikipedia

Ragi dapat ditemukan dalam dua bentuk, ialah ragi kering dan ragi segar. Ragi kering, yang biasanya tersedia di pasaran, mempunyai umur simpan yang lebih lama dan mudah disimpan. Ragi segar, di sisi lain, mempunyai kadar air yang lebih tinggi dan biasanya kudu disimpan dalam lemari es agar tetap awet. Dalam proses pembuatannya, ragi seringkali diproduksi dalam kultur di lingkungan yang kaya nutrisi, seperti molase, gula, dan sumber karbon lainnya.

Proses fermentasi yang dilakukan oleh ragi dimulai dengan mengonsumsi gula yang terdapat dalam bahan baku. Selama proses ini, ragi mengubah gula menjadi karbon dioksida dan alkohol. Karbon dioksida inilah yang menyebabkan adukan roti mengembang, sedangkan alkohol berkontribusi pada rasa dan aroma produk akhir.

Jadi, ragi adalah mikroorganisme yang sangat krusial dalam bumi kuliner, lantaran kemampuannya untuk memperkaya tekstur dan rasa beragam jenis makanan dan minuman. Keberadaan ragi dalam resep membuatnya menjadi komponen kunci dalam beragam hidangan yang kita nikmati sehari-hari.

Manfaat Ragi 

Ragi mempunyai beragam faedah yang sangat berharga, baik dalam bagian kuliner maupun kesehatan. Berikut adalah beberapa faedah ragi yang perlu Anda ketahui:

1. Fermentasi Makanan

Ragi berfaedah sebagai pemasok fermentasi dalam pembuatan roti, bir, anggur, dan makanan fermentasi lainnya. Proses fermentasi ini tidak hanya membikin makanan menjadi lebih lezat, tetapi juga meningkatkan tekstur dan aroma.

2. Sumber Nutrisi

Ragi kaya bakal nutrisi penting, termasuk protein, serat, vitamin B (seperti B1, B2, B3, dan B6), serta mineral seperti besi dan magnesium. Ini menjadikannya tambahan yang baik dalam diet sehari-hari, terutama bagi mereka yang menjalani pola makan vegetarian alias vegan.

3. Mendukung Kesehatan Pencernaan

Ragi mengandung probiotik yang dapat membantu menjaga keseimbangan mikroba baik di usus. Ini berkontribusi pada kesehatan pencernaan yang lebih baik dan dapat membantu mencegah masalah pencernaan seperti sembelit dan diare.

4. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ragi dapat meningkatkan respons imun tubuh, membantu tubuh melawan jangkitan dan penyakit. Ini dikarenakan adanya senyawa dalam ragi yang dapat merangsang kegiatan sel-sel imun.

5. Mengatur Gula Darah

Ragi juga dapat membantu dalam pengaturan kadar gula darah. Beberapa jenis ragi mempunyai keahlian untuk memperlambat penyerapan glukosa dalam tubuh, yang berfaedah bagi penderita glukosuria dalam mengendalikan kadar gula darah.

6. Menurunkan Kolesterol

Ragi dapat berkontribusi pada penurunan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Senyawa dalam ragi dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), yang mendukung kesehatan jantung.

7. Mendukung Kesehatan Kulit

Ragi sering digunakan dalam produk kecantikan dan perawatan kulit. Kandungan vitamin B dan antioksidan dalam ragi dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan memperbaiki kerusakan akibat radikal bebas.

Secara keseluruhan, ragi adalah bahan yang kaya faedah dan dapat menjadi bagian yang berbobot dalam diet sehat. Dengan beragam manfaatnya, tidak heran jika ragi menjadi bahan yang banyak digunakan dalam beragam hidangan dan produk makanan.

Rekomendasi Hidangan dengan Ragi

sumber: Horego Guide

Ragi adalah bahan yang sangat krusial dalam beragam hidangan, terutama yang melibatkan proses fermentasi. Berikut adalah beberapa rekomendasi hidangan yang menggunakan ragi, baik dalam masakan sehari-hari maupun dalam makanan khas:

1. Roti

Roti adalah salah satu hidangan paling terkenal yang menggunakan ragi. Ragi membantu adukan roti mengembang dan memberikan tekstur lembut serta rasa yang khas. Dari roti tawar, roti gandum, hingga roti sourdough, semuanya berjuntai pada ragi untuk proses fermentasi yang sempurna.

2. Pizza

Adonan pizza juga menggunakan ragi untuk memberikan kekenyalan dan aroma yang menggugah selera. Dengan ragi, adukan pizza dapat mengembang dengan baik dan menciptakan kerak yang renyah di bagian luar namun lembut di bagian dalam.

3. Kue

Berbagai jenis kue, seperti kue kering, kue basah, alias kue tart, sering menggunakan ragi sebagai bahan pengembang. Kue yang dihasilkan menjadi lebih lembek dan mempunyai tekstur yang lebih baik. Kue-kue seperti brioche dan panettone adalah contoh kue yang sangat tergantung pada ragi.

4. Makanan Fermentasi

Ragi juga berkedudukan krusial dalam membikin makanan fermentasi seperti tempe, tape, dan apalagi yogurt. Dalam pembuatan tempe, misalnya, ragi berfaedah untuk membantu proses fermentasi kedelai, yang menghasilkan tempe yang kaya bakal nutrisi dan mempunyai rasa unik.

5. Bir dan Anggur

Ragi adalah komponen utama dalam pembuatan bir dan anggur. Proses fermentasi yang dihasilkan oleh ragi mengubah gula menjadi alkohol dan karbon dioksida, menciptakan minuman beralkohol yang mempunyai beragam rasa dan aroma. Setiap jenis ragi dapat memberikan karakter berbeda pada bir dan anggur.

6. Doughnut

Doughnut yang lembut dan lembek juga dibuat menggunakan ragi. Ragi membantu adukan doughnut mengembang sebelum digoreng, menciptakan tekstur yang ringan dan kenyal. Doughnut bisa disajikan dengan beragam topping, dari gula lembut hingga cokelat.

7. Pasta dan Noodle

Beberapa jenis pasta, terutama pasta tradisional, menggunakan ragi dalam adonannya. Ragi membantu meningkatkan tekstur dan rasa pasta, memberikan pengalaman makan yang lebih nikmat.

Kue berasal dari bahasa Hokkian, Koe yang menunjukkan pengaruh seni memasak Tionghoa di Nusantara. Selain pengaruh dari Tiongkok, kue-kue tradisional tanah air juga mendapat pengaruh dari negara – negara Eropa. Seperti Belanda dan Portugis yang pada masa itu sempat melakukan kolonialisme di negeri kita. Pada awalnya istilah kue memang digunakan untuk menyebut kue tradisional dan kue peranakan Tionghoa, bakal tetapi sekarang dalam Bahasa Indonesia istilah ini telah meluas menjadi istilah yang memayungi beragam jenis makanan ringan, termasuk untuk menyebut Kue Kering alias Cookie, Pastri, dan Kue Tart alias Bolu. Kue dimasak dengan langkah dipanggang, dikukus alias digoreng. Di Indonesia, kue biasanya dikategorikan berasas kadar airnya, ialah Kue Basah dan Kue Kering. Kue merupakan makanan ringan alias cemilan yang biasanya tidak terdapat pada menu utama, dan disajikan sebagai makanan pendamping. Pada umumnya, kue terbuat dari adukan macam-macam tepung, baik dari tepung terigu, tepung beras, tepung tapioka, maupun tepung sagu. Selain lantaran rasa yang sesuai dengan lidah orang Indonesia, pembuatan kue juga mudah dan murah. Olahannya pun beragam, ada yang dipanggang, dikukus maupun digoreng.

Kesimpulan

Nah, sekarang Anda sudah tahu banyak tentang ragi, mulai dari asal-usul hingga manfaatnya yang luar biasa. Sebagai bahan yang tak hanya mengembangkan adonan, ragi terbuat dari mikroorganisme alami yang juga memberikan rasa dan aroma unik pada beragam hidangan. Perannya yang krusial dalam bumi kuliner menjadikannya bahan wajib bagi pecinta baking dan fermentasi. Dengan ragi, setiap masakanmu bisa menjadi lebih spesial dan menggugah selera.

Jangan ragu untuk mencoba beragam resep baru yang menggunakan ragi, baik itu roti, kue, maupun hidangan fermentasi lainnya. Apalagi ragi terbuat dari bahan alami yang berfaedah juga untuk kesehatan. Setiap hidangan yang dibuat dengan ragi tidak hanya lezat tetapi juga kaya bakal tekstur dan rasa. Selamat berkarya di dapur, dan semoga setiap masakan yang Anda buat selalu memanjakan lidah keluarga!

Penulis kitab ini adalah pemilik akun @heniaziscuisine. Ia seorang ibu tangga 2 anak yang menetap di Magetan. Selain mengikuti kursus @heniaziscuisine ini sudah kegemaran membikin roti dan kue sejak remaja. Tahun 2004 Heni Azis menekuni upaya unik di bagian roti dan di tahun 2010 mendirikan toko roti mini di sebelah rumahnya. Hampir tiga tahun sejak pertengahan tahun 2018, Heni Azis belajar membikin roti menggunakan ragi alami, ialah ragi yang dibuat sendiri dari tepung dan air. Bermula dari kegemaran itulah kemudian timbul kemauan untuk membagikan resep serta tips membikin roti kepada pembaca yang mau belajar membikin roti, terutama membikin roti menggunakan ragi alami. Membuat sendiri roti dari rumah tentu hasilnya bakal lebih lezat, bersih, sehat, dan tentunya tidak menggunakan bahan. pengawet. Buku ini berisi langkah membikin roti dengan ragi alami dan juga perpaduan antara ragi alami dan ragi instan alias Hybrid Bread. Dilengkapi dengan langkah-langkah yang jelas dan mudah dipahami bagi pemula untuk memulai belajar membikin roti, serta dilengkapi,dengan pembahasan, tips dan tanya jawab seputar roti yang diambil dari pengalaman sendiri selama 16 tahun upaya di bagian roti dan dari beberapa literatur.

Penulis: Yasmin

Sumber : theatlantamall