Rahasia Miraj Nabi Muhammad

Feb 04, 2025 01:36 PM - 6 hari yang lalu 8358

KincaiMedia,JAKARTA -- Ulama asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi mengungkapkan rahasia Mi'raj bagi Nabi Muhammad SAW. Mi'raj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa menuju sidratul muntaha alias langit ketujuh.

Nursi menjelaskan, Allah SWT, yang tidak mempunyai bentuk dan tidak dibatasi oleh ruang, lebih dekat kepada sesuatu daripada segala sesuatu sebagaimana disebutkan dalam Alquran:

اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرٖيدِ

Artinya: “Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaf [50]: 16) 

Sampai setiap wali Allah yang saleh, lanjut Nursi, bisa menghadap dan bermunajat dengan Tuhan dalam kalbunya. 

Nah, kenapa setiap wali bisa bermunajat kepada Tuhan dalam kalbunya, sementara Nabi Muhammad SAW tidak bisa bermunajat seperti itu selain setelah melakukan perjalanan jauh dan wisata yang panjang lewat Mi’raj?

"Kami mau mendekatkan rahasia yang susah dipahami ini kepada pemahaman kita dengan menyebut dua perumpamaan berikut," kata Nursi dikutip dari kitab //Risalah Mi'raj// laman 9.

Dalam perumpamaan pertama, Nursi mengungkapkan, Raja mempunyai dua corak komunikasi dan tatap muka, serta dua macam pembicaraan dan penghormatan. Pertama, komunikasi unik lewat sarana telepon pribadi dengan salah seorang rakyatnya dari kalangan umum mengenai dengan persoalan parsial yang berasosiasi dengan kebutuhan pribadi orang tersebut. 

Kedua, komunikasi atas nama kerajaan agung dan atas nama khilafah yang mulia dalam kedudukannya sebagai penguasa mengenai dengan persoalan krusial dan mulia di mana dia memperlihatkan keagungannya dan menampakkan kemuliaannya. Dari sana, kata Nursi, raja mau agar perintahnya tersebar ke seluruh penjuru. 

Menurut Nursi, komunikasi ini terjadi dengan salah seorang utusannya yang mempunyai hubungan dengan persoalan tersebut, alias dengan salah seorang petingginya yang mempunyai kaitan dengan perintah itu. 

"Demikianlah, seperti perumpamaan di atas—Allah mempunyai perumpamaan yang paling mulia—Pencipta alam, Raja dari seluruh kerajaan dan alam malakut, serta Penguasa azali dan kekal mempunyai dua corak komunikasi dan penghormatan: Pertama, yang berkarakter parsial dan khusus. Kedua, yang berkarakter universal dan umum," jelas Nursi. 

Jadi, menurut Nursi, Mi’raj Nabi merupakan manifestasi spesial dari tingkat kewalian Muhammad SAW. Ia tampak dalam corak yang komprehensif mengungguli semua corak kewalian yang ada serta demikian tinggi berada di atas yang lainnya.

"Beliau mendapatkan kehormatan untuk bisa berkomunikasi langsung dan bercakap-cakap dengan Allah sebagai Tuhan semesta alam dengan kedudukan-Nya sebagai Pencipta seluruh entitas," jelas Nursi. 

Selengkapnya