Ramai Ibu Hamil Di Jepang Rentan Terkena Slapped Cheek Syndrome, Apakah Itu?

Jakarta -

Jepang menjadi salah satu negara maju yang dikenal ramah dengan ibu hamil. Bagaimana tidak, setiap ibu mengandung mendapatkan perhatian yang sangat baik dari pemerintah.

Selain itu, Jepang juga dikenal mempunyai salah satu sistem perawatan kehamilan dan persalinan terbaik di dunia, dengan nomor kematian ibu dan bayi yang sangat rendah. 

Namun, di kembali sistem kesehatan yang maju, ibu mengandung di Jepang tetap rentan terhadap jangkitan virus, yang terkini adalah slapped cheek syndrome (erythema infectiosum) yang disebabkan oleh Parvovirus B19. Infeksi ini bisa berisiko tinggi bagi ibu mengandung lantaran potensi komplikasi pada janin.

Apa itu slapped cheek syndrome?

Dilansir dari Healthshots, slapped cheek syndrome (juga dikenal sebagai penyakit kelima/fifth disease alias erythema infectiosum) adalah jangkitan virus ringan yang umum terjadi pada anak-anak dan juga dapat menyerang orang dewasa. Kondisi ini disebabkan oleh Parvovirus B19, yang menyebar melalui droplet dari batuk alias bersin, alias melalui kontak langsung dengan cairan tubuh.

Selain itu, Bunda patut waspada lantaran virus ini menyebar dengan langkah yang sama seperti pilek dengan ditemukannya pada droplet batuk dan bersin dari orang yang terinfeksi. Sehingga, virus ini dapat menyebar dengan menyentuh barang yang terkontaminasi. 

Gejala slapped cheek syndrome

Menurut laman CDC gejala klinis yang paling sering dikaitkan dengan jangkitan Parvovirus B19 adalah ruam merah pada wajah alias bisa juga disebut ruam 'pipi tertampar'. Ruam ini kerap muncul pada dada, punggung, bokong, alias lengan dan kaki yang bakal terasa gatal. 

Umumnya, indikasi ringan tersebut biasa dialami oleh ibu hamil, namun bagi janin yang dikandung badan, virus tersebut dapat menyebabkan akibat paling signifikan seperti anemia berat pada janin (fetal anemia) dan dalam kasus yang jarang, dapat menyebabkan hydrops fetalis (penumpukan cairan pada janin) alias apalagi keguguran, terutama jika jangkitan terjadi pada trimester pertama alias kedua.

Berikut indikasi jangkitan Parvovirus B19 yang patut Bunda waspadai:

1. Demam

2. Sakit kepala

3. Batuk

4. Sakit tenggorokan

5. Ruam

6. Nyeri sendi

7. Ruam

Penyebab ibu mengandung di Jepang rentan terkena slapped cheek syndrome

Ibu mengandung di Jepang semakin menjadi perhatian mengenai akibat terkena slapped cheek syndrome yang disebabkan oleh Parvovirus B19. Bagaimana tidak, pemerintah Jepang menyebut sebanyak 6 persen ibu mengandung di Jepang terancam mengalami keguguran alias bayi lahir mati. Berikut aspek yang menyebabkan virus ini rentan menyerang ibu mengandung di Jepang:

1. Lingkungan yang padat

Jepang mempunyai populasi yang tinggi di daerah perkotaan, sehingga penyebaran virus melalui droplet di tempat umum alias dari anak-anak di daycare lebih mungkin terjadi.

2. Kontak dengan anak-anak

Ibu mengandung yang mempunyai anak mini lebih berisiko, lantaran virus ini sering mewabah di sekolah alias akomodasi penitipan anak.

3. Musim penularan

Virus ini lebih umum terjadi pada musim dingin dan awal musim semi, yang sering kali membikin penyebaran lebih sigap di lingkungan tertutup.

Langkah pemerintah Jepang

Dilansir dari NHK, The Japan Society for Infectious Diseases in Obstetrics and Gynecology, telah merilis pemberitahuan tentang langkah mencegah virus ini dan disertai informasi peningkatan jumlah pasien pipi tertampar terutama di Jepang timur yang dimulai pada musim gugur ini.

Pemerintah Jepang menyarankan bagi seluruh ibu mengandung di Jepang untuk mencuci tangan dengan betul dan tidak berbagi peralatan makan alias perkakas dengan orang yang terinfeksi. Mengingat virus dapat menyebar melalui batuk dan bersin, maka direkomendasikan tindakan pencegahan seperti masker wajah.

Anggota majelis JSIDOG, Dr. Yamada Hideto menambahkan bahwa virus musiman ini dapat menyebar lebih jauh pada bulan menjelang tahun depan. Sehingga, Ia menyuruh ibu mengandung di Jepang dapat mengambil tindakan pencegahan menyeluruh.

(pri/pri)