KincaiMedia, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW memuji keadaan masyarakat Yaman. Dalam sebuah hadis, beliau memandang orang-orang yang menghuni area Arab selatan itu sebagai masyarakat yang berhati lemah lembut.
“Jubair bin Muth’im menuturkan, suatu ketika kami (para sahabat) berbareng Rasulullah SAW dalam sebuah perjalanan antara Makkah dan Madinah. Saat itu beliau bersabda, ‘Hampir-hampir bangsa Yaman melebihi kalian. Mereka ibaratkan segumpal awan. Mereka adalah sebaik-baik masyarakat bumi’” (HR Imam Ahmad, Imam Bukhari, dan Imam al-Baihaqi).
Keistimewaan Yaman juga disebutkan dalam sabda lain. Abu Hurairah meriwayatkan, beberapa saat sesudah surah an-Nasr turun, Rasulullah SAW bersabda. “Penduduk negeri Yaman telah datang kepada kalian. Mereka adalah orang-orang yang paling lembut hatinya. Iman itu ada pada Yaman. Fiqih (memahami agama) ada pada Yaman. Hikmah ada pada Yaman” (HR Imam Ahmad).
Pernyataan Nabi SAW itu berarti bahwa dari kalangan bangsa Yaman, muncul banyak orang yang teguh ketaatan dan Islamnya. Banyak pula para ustadz dan mahir hikmah yang lahir dari negeri tersebut.
Rasulullah SAW menyebut kelebihan lainnya dari bangsa Yaman. Menurut beliau, masyarakat Yaman adalah yang memelopori tradisi bersalaman ketika berjumpa dengan orang lain. “Sesungguhnya telah datang kepada kalian masyarakat Yaman. Merekalah pelopor pertama dalam perihal berjabat tangan,” sabda Nabi SAW.
Beliau sangat senang ketika sejumlah orang dari Yaman datang ke Madinah. Setelah menyatakan ketaatan dan Islam, mereka meminta kepada Nabi SAW agar berkenan mengirimkan seseorang ke negerinya untuk mengajarkan agama. Permintaan itu mengisyaratkan, sungguh besar semangat masyarakat Yaman untuk menuntut ilmu. Rasulullah SAW lampau mengutus Abu Ubaidah bin Jarrah kepada mereka.
Seakan-akan tak lenyap pujian Nabi SAW untuk bangsa Yaman. Pernah suatu ketika, Abu Sa’id al-Khudri mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya, bakal datang suatu kaum yang kalian bakal merasa sungkan jika membandingkan ibadah kalian dengan ibadah mereka.”
Penasaran dengan siapa kaum yang dimaksud, seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apakah mereka berasal dari kaum Quraisy?”
“Bukan. Mereka adalah masyarakat Yaman,” jawab Rasulullah SAW.
Jarak ratusan kilometer memisahkan antara Madinah dan Yaman. Walaupun begitu jauh di mata, Yaman dekat dengan hati Nabi Muhammad SAW. Beliau pernah mendoakan keberkahan untuk masyarakat setempat. “Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam kami. Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Yaman kami.”
Kerinduan Nabi SAW dengan Muslimin Yaman—dan tentu begitupun sebaliknya—tergambar jelas dalam sabda berikut. Rasulullah SAW menjanjikan bahwa masyarakat Yaman yang Mukmin adalah yang paling pertama merasakan segarnya air telaga beliau di alambaka kelak.