A Place Called Perfect – Buku fiksi untuk anak-anak memang selalu memberikan pengalaman membaca yang seru dan penuh dengan imajinasi. Halamannya dipenuhi dengan gambar, bahasa yang ringan dan ceritanya yang selalu membikin penasaran. Saat ini kitab anak-anak tidak hanya dibaca oleh anak-anak namun banyak orang dewasa yang membaca kitab fiksi anak-anak untuk menjernihkan pikiran dari sibuknya hiruk pikuk jiwa dan raga.
Salah satu kitab yang wajib Anda baca adalah buku-buku dari penulis Helena Duggan yang banyak menerbitkan banyak kitab anak-anak dengan tema cerita fantasi. Salah satu kitab yang bakal dibahas pada tulisan ini adalah A Place Called Perfect. Buku ini mengisahkan mengenai seorang anak berjulukan Violet dan sebuah tempat yang mengharuskan semua warganya menggunakan kacamata dan dapat memandang dengan sempurna.
Nah grameds, dari cover bukunya saja tentu bakal menarik perhatian pembaca lantaran penuh dengan ilustrasi dan warna yang menarik, namun bagaimanakah dengan jalan ceritanya? Sebelum Anda membaca bukunya, tulisan dibawah ini bakal membahas mengenai sinopsis, kelebihan dan kekurangan serta mengenal lebih dekat dengan sang penulis. Selamat Membaca
Sinopsis Buku A Place Called Perfect
Ayah Violet, dr. Eugene Brown adalah seorang optalmologi, dia mendapatkan pekerjaan untuk melakukan penelitian di Perfect setelah memenangkan penghargaan OSCAR bagi seorang master optik. Dengan terpaksa dia membawa seluruh keluarganya ialah istri dan sang anak ialah Violet.

Violet baru saja pindah ke kota baru yang berjulukan Perfect. Sama seperti namanya. Kota ini terlihat sempurna, selain satu hal. Semua penduduknya menjadi buta tidak lama setelah tiba di kota ini dan memerlukan kacamata unik untuk dapat memandang lagi.
Saat dia menggunakan kacamata alias melepaskan kacamata keadaan sangat berbeda. Ia mencobanya beberapa kali, dan bergidik. Ia tidak menyukai kota yang membuatnya buta, adanya jam malam, bunyi asing yang terdengar setiap malam, ibunya mulai berkelakuan asing sejak pindah ke kota ini, dan yang jelas dia tidak menyukai Archer bersaudara.
Ketika dia berjumpa Boy, dia menyadari bahwa ayahnya bukan satu-satunya orang yang menghilang dan rahasia Archer berkerabat mulai terungkap
Tentang Penulis Buku A Place Called Perfect
Helena Duggan adalah seorang penulis anak-anak, desainer grafis, dan ilustrator yang berasal dari Kilkenny, kota abad pertengahan yang berpenunggu di selatan Irlandia, yang menjadi inspirasi untuk kota dalam A Place Called Perfect. Alasan Helena menulis cerita yang penuh petualangan lantaran dia sendiri merupakan pribadi yang mudah sekali bosan.
A Place Called Perfect adalah kitab pertamanya. Buku ini diterbitkan pada bulan Agustus 2017 dan menjadi Buku Bulan Ini jenis Waterstones. Buku ini memenangkan banyak penghargaan termasuk Crimefest Children’s Book of the Year dan dinominasikan untuk Irish Book Awards dan Waterstones Children’s Prize. Serial ini The Light Thieves adalah serial petualangan eko/teknologi baru karya Helena yang baru saja diluncurkan dan mendapat banyak sambutan hangat.
Ketika Helena tidak menulis alias mendesain, Helena menghabiskan waktu berbareng Suaminya ialah Robbie yang doyan mendaki gunung dan Ia menikahi Robbie di lumbung jerami milik orang tuanya, Putrinya berjulukan Jo dan anjing penyelamat berjulukan Tinky, Ia mendapatkan seekor anak anjing – dia tertatih-tatih di depan mobilnya suatu pagi dan dia tidak bisa meninggalkannya.
Kelebihan dan Kekurangan Buku A Place Called Perfect
Pros & Cons
Pros
- Pemilihan kata dan tata bahasa yang mudah dipahami pembaca dan masuk kedalam khayalan pembaca
- Setiap bab mempunyai karakter alur dan plot yang membikin Anda selalu penasaran
- Memiliki moral hidup yang bisa diambil dan dicontoh
- Terdapat ilustrasi menarik
Cons
- Untuk beberapa anak dan remaja, kitab ini terlihat sedikit lebih menyeramkan lantaran terdapat beberapa segmen seperti nyata.
Kelebihan Buku A Place Called Perfect
Setiap pemilihan kata dan tata bahasanya sangat mudah dipahami dan membikin pembaca ikut terhanyut dan seperti merasakan ada didalam cerita. Karena ini merupakan kitab anak-anak dan remaja maka penulis dengan tepat dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Selain itu kitab ini sudah diterjemahkan menjadi bahasa Indonesia namun meski merupakan kitab terjemahan, bahasa Indonesianya tetap bisa dengan mudah dipahami dan bukan terjemahan baku yang susah dipahami. Dialog-dialog yang ada pada cerita ini juga dituliskan seperti pembicaraan langsung dengan bahasa sehari-hari.
Meski setiap bab mempunyai alur yang pendek dan namun didalamnya betul-betul tetap disisipkan moment yang menegangkan dan menyeramkan. Selain itu ceritanya sendiri sangat imajinatif sehingga para pembaca dapat membayangkan dengan bebas situasi sesuai cerita tersebut dan membikin pembaca tidak mau selesai membaca kitab setiap babnya. Penulis sukses membikin suasana menjadi sangat menakutkan dan gelap yang menambah kesan misterius dan menyeramkan sesuai dengan plot yang rapi dan baik sehingga tidak terlihat lompat-lompat.
Buku ini tidak hanya kitab fiksi yang imajinatif dan tidak mempunyai nilai moral kehidupan. Penulis tetap memasukan nilai-nilai yang bisa diambil oleh anak-anak dengan mudah apalagi bisa diterapkan dalam kehidupan perkembangan pribadinya. Nilai moral ini bisa diambil dari sosok Violet sang tokoh utama yang memberontak kepada sang ayah lantaran mengharuskan dia pindah ke kota asing itu. Namun rupanya kehadiran Violet justru bakal membantu penduduk yang lain termasuk sang ayah bebas dari misteri Archer sekeluarga. Violet sukses tumbuh menjadi sosok yang dewasa dan pemberani serta hubungan pertemanannya dengan Boy yang sangat kompak, sering membantu dan melengkapi satu sama lain meski terlahir dari latar belakang family yang berbeda. Meski kerap kali berbeda pendapat namun mereka tetap bisa menyatukannya kembali.
Karena kitab ini merupakan kitab dengan sasaran pembaca anak-anak dan remaja maka ada ilustrasi didalamnya yang bakal semakin menarik perhatian pembaca. Contohnya pada setiap bab nya juga diberikan beberapa hiasan gambar ilustrasi yang menarik perhatian pembaca dan adanya peta kota Perfect yang digambarkan sehingga pembaca dapat mengimajinasikan kota Perfect tersebut. Selain ilustrasi pada dalam buku, tentu yang tidak kalah menarik adalah cover buku ini sendiri yang penuh gambar dengan warna biru gelap yang mendukung tema cerita kitab ini.
Kekurangan Buku A Place Called Perfect
Penutup
Nah, Grameds, itu dia penjelasan mengenai kitab A Place Called Perfect. Buku ini merupakan cerita untuk anak-anak dan remaja yang ditulis oleh penulis terkenal, Helena Duggan. Genre kitab ini sedikit berbeda dari kebanyakan kitab anak-anak, lantaran lebih gelap, penuh misteri, menegangkan, dan menakutkan. Meski demikian, kitab ini mempunyai banyak nilai yang bisa diambil, apalagi orang dewasa pun bisa menikmatinya sebagai intermezo alias untuk melepas penat.
Jika Grameds tertarik untuk membaca A Place Called Perfect, Anda bisa mendapatkannya di Gramedia.com alias toko kitab Gramedia terdekat di kota kamu. Jangan lupa, Anda juga bisa menemukan beragam kitab mengenai dan koleksi best seller lainnya di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap menghadirkan info dan produk terbaik untukmu! Yuk, mari kita #TumbuhBersama dengan Gramedia!
Penulis: Devina
Rekomendasi Buku Terkait
The Trouble With Perfect
The Trouble with Perfect ini adalah seri kedua yang menarik dari seri A Place Called Perfect. Setelah dibebaskan dari mantra si kembar Archer yang jahat, masyarakat kota bebas dan bahagia. Sampai hal-hal mulai hilang, dan jari kecurigaan dengan tegas diarahkan pada Boy.
Hal asing terjadi di Kota Perfect yang semestinya kondusif sentosa barang-barang dicuri, apalagi anak-anak pun menghilang. Semua orang menuduh bahwa Boy-lah pelakunya. Violet, sahabat Boy, tentu tidak percaya begitu saja. Namun, banyak saksi mata menyaksikan saat Boy beraksi. Meski sempat jengkel kepada Boy, akhirnya Violet pun berupaya mengungkap kebenaran di baliknya. Ia kudu menyibak rahasia tentang masa lalu, juga menghadapi monster mengerikan. Town sedang dalam masalah. Dan semua tergantung pada Violet.
The Battle For Perfect
The Battle for Perfect ini adalah akhir yang menarik dari seri A Place Called Perfect. Violet dan Boy yang percaya bahwa kota mereka akhirnya bakal kondusif setelah Archer berkerabat yang jahat dan golongan preman berjulukan Watchers, telah dipenjarakan.
Kota perfect lagi-lagi tidak aman! Siapakah dalangnya? Violet menemukan pesan aneh. Ia berprasangka Tom-lah pengirimnya. Namun, apa maksud dari kerabat kembar Boy itu? Keadaan Perfect juga semakin darurat lantaran lima intelektual menghilang entah ke mana. Perfect juga bakal diambil alih oleh segerombolan zombi. Violet dan Boy berupaya mengungkap itu semua demi Kota Perfect. Namun, sanggupkah mereka? Terlebih lagi, mampukah mereka menyelamatkan diri mereka sendiri? Ini adalah pertaruhan hidup dan mati! Cari jawabannya dengan mengikuti kisah ini!
Kisah Misteri Enola Holmes : Kasus Menghilangnya Sang Marquess
The Case of the Missing Marquess an Enola Holmes Mystery bercerita tentang Enola Holmes, adik bungsu dari kakak-beradik detektif terkenal, Mycroft dan Sherlock. Saat hari ulang tahunnya, ibunya Enola Holmes menghilang dan meninggalkan petunjuk untuk dia pecahkan. Enola langsung menghubungi Mycroft dan Sherlock untuk membantunya memecahkan kasus tersebut, namun kakak-kakaknya itu malah beriktikad untuk memasukkannya ke dalam sekolah pondok lantaran menganggapnya merepotkan. Tidak setuju dengan rencana kakaknya, Enola kabur dari pondok dan memutuskan untuk memecahkan kasus tersebut serta mencari ibunya seorang diri.
Enola Holmes yang berumur 14 tahun hidup di era itu. Beruntungnya, dia dibesarkan oleh seorang ibu yang tak tunduk pada aturan-aturan tersebut (walau belakangan Enola menyadari alat-alat penyiksa wanita itu “berguna” untuk perihal lain). Ya, Lady Teodora Holmes yang janda sangat berbeda dengan wanita kebanyakan. Oleh karena itu family mereka selalu menjadi gunjingan. Apalagi keberadaan Enola dianggap aib, dia dilahirkan saat Mrs. Holmes sudah berumur paruh baya. Karena itu usia Enola terpaut jauh dengan kedua kakaknya.
Tapi, suatu hari Mrs. Holmes menghilang. Enola percaya terjadi sesuatu terhadap ibunya. Ia mengirim surat pada kedua kakaknya yang berada di London. Enola Holmes meminta tolong kedua kakak laki-lakinya; Sherlock Holmes dan Mycroft Holmes untuk memecahkan misteri kni. Namun, kedua kakak laki-lakinya itu malah menganggapnya mengganggu penyelidikan dan hendak mendaftarkannya ke sekolah asrama. Tidak setuju dengan rencana kakak-kakaknya, Enola memutuskan untuk kabur dan memecahkan kasus itu seorang diri!