Biografi suatu penyakit – Membaca kitab riwayat hidup seseorang adalah perihal yang biasa, sangat banyak orang yang sudah menulis alias dituliskan biografinya. Namun, gimana jika suatu penyakit dituliskan biografinya? Dan penyakit itu adalah kanker, yang merupakan penyakit paling mematikan dan tak ada obatnya.
Dalam proses penulisan kitab ini, saya awalnya membayangkan proyek saya sebagai sebuah sejarah tentang kanker. Namun, seiring waktu, rasanya saya bukan sedang menulis tentang suatu hal, melainkan tentang seseorang. Hari demi hari, subjek yang saya tulis mulai tampak seperti sosok individu—cerminan diri yang membingungkan sekaligus penuh kegilaan. Buku ini bukan sekadar sejarah medis mengenai suatu penyakit, melainkan sesuatu yang lebih pribadi dan mendalam: sebuah biografi.” – Siddhartha Mukherjee
Buku setebal 680 laman ini diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia pada 11 Mei 2020. Sebelum menyimak ulasan kitab ini, mari kita kenali dulu sosok Siddhartha Mukherjee, penulis dari kitab ini, Grameds!
Profil Siddhartha Mukherjee – Penulis Buku Kanker: Biografi Suatu Penyakit
Siddhartha Mukherjee adalah seorang dokter, mahir biologi, dan penulis India-Amerika yang dikenal atas kontribusinya di bagian medis dan literasi. Salah satu karyanya yang paling berpengaruh adalah The Emperor of All Maladies: A Biography of Cancer (2010), sebuah kitab yang mengeksplorasi sejarah dan perkembangan kanker.

Buku ini meraih beragam penghargaan bergengsi, termasuk Penghargaan Pulitzer untuk Nonfiksi Umum, serta masuk dalam daftar 100 Buku Nonfiksi Sepanjang Masa jenis Time. Bukunya yang lain, The Gene: An Intimate History (2016), juga mendapat pengakuan luas, menjadi kitab terlaris The New York Times dan finalis untuk Wellcome Trust Prize serta Royal Society Prize dalam kategori Buku Sains.
Mukherjee menempuh pendidikan di Universitas Stanford, kemudian melanjutkan studi doktoral di Universitas Oxford sebagai penerima danasiwa Rhodes, dan menyelesaikan pendidikan kedokteran di Universitas Harvard. Pada 2009, dia berasosiasi dengan Rumah Sakit New York–Presbyterian/Pusat Medis Universitas Columbia, dan pada 2018 diangkat sebagai guru besar madya di Divisi Hematologi dan Onkologi.
Selain aktif di bumi medis, Mukherjee juga dikenal sebagai kontributor tetap di The New Yorker dan The New York Times. Namanya masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh jenis Time, mengukuhkan perannya dalam membawa pengetahuan kedokteran lebih dekat ke publik. Ia sering disandingkan dengan dokter-penulis seperti Oliver Sacks dan Atul Gawande lantaran kemampuannya menjelaskan konsep medis dengan pendekatan yang lebih individual dan mendalam. Penelitiannya mencakup fisiologi sel kanker, terapi imunologi untuk kanker darah, serta sel induk yang membentuk tulang dan tulang rawan. Atas kontribusinya dalam pengetahuan kedokteran dan penelitian, pemerintah India menganugerahinya penghargaan sipil Padma Shri pada tahun 2014.
Sinopsis Buku Kanker: Biografi Suatu Penyakit
Kanker adalah penyakit yang mempunyai akibat besar, tidak hanya bagi penderitanya, tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya. Penyakit ini mempunyai banyak wajah dan variasi, lantaran kanker sebenarnya bukan satu penyakit tunggal, melainkan sekumpulan penyakit dengan satu kesamaan utama: pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Menghadapi kanker seumpama melawan tubuh sendiri yang berkhianat—sel-sel dalam tubuh kita yang awalnya sehat tiba-tiba berubah menjadi galak dan tidak terkontrol.
Kanker termasuk penyakit tidak menular yang ditandai dengan munculnya sel alias jaringan abnormal yang berkarakter ganas, tumbuh dengan cepat, dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Sifat galak inilah yang membikin sel kanker bisa menyerang, merusak, dan mengganggu kegunaan jaringan di sekitarnya.
Sebenarnya, apa itu kanker? Sejak kapan penyakit ini mulai menyerang manusia? Apa yang menjadi penyebabnya? Bisakah kanker disembuhkan alias dicegah? Buku Kanker: Biografi Suatu Penyakit karya Siddhartha Mukherjee, seorang master ahli kanker, menyajikan jawaban mendalam untuk semua pertanyaan tersebut. Melalui kitab ini, Mukherjee tidak hanya membahas tentang asal-usul dan perkembangan kanker, tetapi juga menggali lebih dalam tentang gimana kita bisa memahami, menghadapi, dan melawan penyakit yang telah memengaruhi kehidupan manusia selama ribuan tahun ini.
Kelebihan dan Kekurangan Buku Kanker: Biografi Suatu Penyakit
Pros & Cons
Pros
- Gaya bahasa yang bagus dan penuh dengan metafora.
- Studi kasus yang menyentuh hati.
- Kombinasi yang menarik antara sains dan sastra.
- Cakupan sejarah yang luas dan mendetail.
- Bisa memberikan angan dan kekuatan.
- Penjelasan ilmiah yang mudah dimengerti.
Cons
- Terlalu banyak quote sastra.
Kelebihan Buku Kanker: Biografi Suatu Penyakit
Buku Kanker: Biografi Suatu Penyakit karya Siddhartha Mukherjee adalah sebuah mahakarya dalam literasi sains yang menggabungkan kedalaman ilmiah dengan sentuhan emosional yang kuat. Salah satu kelebihan utama kitab ini adalah style penulisan Mukherjee yang penuh dengan metafora dan bahasa yang puitis. Ia bisa mengubah pembahasan yang kompleks tentang kanker menjadi narasi yang elegan dan mudah dipahami. Lewat bukunya Mukherjee tidak hanya menjelaskan kanker sebagai kejadian biologis saja, tetapi juga sebagai pengalaman manusia yang penuh ketakutan, perjuangan, dan harapan.
Kelebihan lain dari kitab ini terletak pada penyajian studi kasus yang menyentuh hati. Kisah nyata tentang para pasien yang berjuang melawan kanker memberikan dimensi emosional yang mendalam, membikin pembaca bisa memahami gimana kanker mempengaruhi kehidupan seseorang dan orang-orang di sekitarnya. Dari segi keilmuan, Mukherjee menyajikan penjelasan yang sangat jelas dan terstruktur tentang konsep biologis seperti gen, DNA, dan mutasi. Meskipun topik yang dibahas cukup kompleks, penjelasan dalam kitab ini disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh pembaca yang tidak mempunyai latar belakang sains.
Buku ini juga mengupas perjalanan panjang kanker dari masa antik hingga era modern dengan sangat detail. Mukherjee membawa pembaca menyusuri sejarah kanker yang dipenuhi dengan ketidakpastian dan kesulitan, tetapi juga dengan keberanian dan penemuan-penemuan besar. Mulai dari teori-teori awal tentang kanker, pengembangan metode pengobatan, hingga kemajuan terbaru dalam terapi gen dan imunologi, semuanya dikupas dengan menyeluruh dan terstruktur. Buku ini sukses menggambarkan gimana bumi medis terus berupaya memahami dan menaklukkan penyakit ini meskipun hingga saat ini belum ditemukan obat yang betul-betul efektif.
Lebih dari sekadar kitab sains saja, Buku Kanker: Biografi Suatu Penyakit adalah karya yang bisa memberikan keberanian dan harapan. Mukherjee sukses menunjukkan bahwa meskipun kanker adalah penyakit yang kompleks dan mematikan, manusia terus berjuang untuk memahaminya dan mencari langkah terbaik untuk mengatasinya. Buku ini memberikan perspektif yang kaya tentang kanker dari sisi medis, historis, dan humanis, menjadikannya referensi yang wajib bagi siapa saja yang mau memahami lebih dalam tentang salah satu penyakit paling mematikan di bumi ini.
Kekurangan Buku Kanker: Biografi Suatu Penyakit
Salah satu kelemahan utama dalam Buku Kanker: Biografi Suatu Penyakit adalah penggunaan quote sastra yang berlebihan. Siddhartha Mukherjee mempunyai kebiasaan untuk mengawali setiap bab dengan setidaknya satu quote sastra, dan pada transisi ke bagian baru (yang berjumlah enam bagian), dia apalagi menyajikan satu laman penuh berisi kutipan. Meskipun quote sastra sesekali dapat memperkaya narasi, penggunaannya yang berlebihan dalam kitab ini justru terasa mengganggu alur bacaan. Alih-alih memperkuat pembahasan, kutipan-kutipan tersebut terkadang terasa tidak relevan dan hanya memperlambat ritme cerita.
Penutup
Perjuangan melawan kanker, seperti yang digambarkan Mukherjee, adalah perang yang tidak pernah betul-betul berakhir. Sama seperti perang gerilya, kanker adalah musuh yang licik dan susah diprediksi. Meskipun pengobatan dan terapi bisa memberikan kemenangan dalam pertempuran, ancaman kanker selalu mengintai di kembali bayangan, siap menyerang kembali kapan saja.
Buku Kanker: Biografi Suatu Penyakit bukan hanya memberikan pemahaman yang mendalam tentang sains di kembali kanker, tetapi juga menyampaikan pesan tentang ketahanan dan harapan. Mukherjee dengan jujur mengakui bahwa perang melawan kanker mungkin tidak bakal pernah betul-betul dimenangkan, tetapi setiap langkah maju dalam pengobatan dan penelitian adalah corak kemenangan mini yang memperpanjang angan hidup dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Buku ini bukan sekadar catatan sejarah tentang kanker, tetapi juga kisah perjuangan manusia yang terus mencari langkah untuk memahami dan menghadapi penyakit yang telah menjadi bagian dari sejarah umat manusia ini.
Nah Grameds, itu dia sinopsis dan ulasan dari kitab Kanker: Biografi Suatu Penyakit karya Siddhartha Mukherjee. Yuk langsung saja dapatkan kitab ini dan kitab best seller yang lainnya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap menghadirkan info dan produk terbaik untukmu! Yuk, sama-sama kita #TumbuhBersama dengan Gramedia.
Penulis: Gabriela Estefania
Rekomendasi Buku
Sel
Sesudah mikroskop dibuat untuk pertama kali pada akhir 1600-an, para mahir menggunakannya untuk meneliti makhluk hidup, dan mereka memandang bahwa seluruh kehidupan terbentuk dari satuan-satuan mini yang utuh dan bisa mengatur diri sendiri—sel. Penemuan sel mengubah bagian biologi dan kedokteran untuk seterusnya. Tubuh kita, organ kita, diri kita—jantung, darah, otak—dibangun dari sel-sel.
Pengetahuan bahwa tubuh manusia adalah ekosistem sel melahirkan kedokteran baru yang didasari manipulasi sel untuk menyembuhkan. Berbagai indikasi dan penyakit dipahami sebagai gangguan kegunaan sel alias sistem sel. Oleh lantaran itu dikembangkan pula beragam penanganan dan terapi berbasis sel—transfusi darah, kemoterapi kanker, “bayi tabung”, sampai penggunaan sel punca.
Penemuan-penemuan baru di bagian biologi sel pun membuka kemungkinan untuk membangun “manusia baru” yang dapat mengatasi beragam masalah tubuh kita seperti diabetes, depresi, penuaan, alias apalagi penyuntingan genetis manusia. Tentu itu semua menghadirkan beragam persoalan etis yang baru sekarang kita hadapi.
Gen
Apa yang membentuk diri, kehidupan, sifat, apalagi nasib manusia? Pencarian selama ribuan tahun menunjukkan adanya unsur pembawa pewarisan sifat antargenerasi makhluk hidup, termasuk manusia. Ternyata unsur itu bukan sesuatu yang gaib, bukan bintang-bintang jauh, melainkan ada dalam diri kita, berbentuk bentuk sehingga bisa ditemukan upaya sains: gen, petunjuk pembentukan dan pengoperasian tubuh yang tertulis di molekul masam deoksiribonukleat (DNA) di seluruh sel kita.
Sejarah gen, mulai dari pendapat awal, perumusan prinsip, penemuan struktur, sampai rekayasanya, disampaikan melalui kisah para pencarinya, dari Aristoteles dan Mendel, Watson dan Crick, hingga saintis abad ke-21. Dan sesudah mengetahui mengenai gen dan pengaruhnya bagi hidup, kepribadian, dan nasib, kita menghadapi tantangan sekaligus peluang: apa jadinya jika kita bisa mengetahui kecenderungan bentuk bawaan gen? Bisakah kehidupan diperbaiki dengan rekayasa gen? Siapkah kita memegang keahlian mengubah nasib genetis umat manusia?
14 Penyakit Berbahaya yang Kamu Harus Tahu
Melalui kitab 14 Penyakit Berbahaya yang Harus Kamu Tahu, dr. Ricky Indra Alfaray, dkk sebagai master generasi muda yang aktif bergerak sebagai health influencer mau membagi pengetahuan dan pengalamannya pada kita, mengenai covid-19 serta penyakit rawan lainnya yang sering kali kita sepelekan sehingga dapat berakibat fatal.
Buku ini merupakan karya yang dipersembahkan oleh para master muda yang aktif bergerak sebagai health influencer. Bagi sebagian masyarakat mungkin penyakit-penyakit yang ada dalam kitab ini dianggap tidak berbahaya. Namun kepekaan yang kurang serta peremehan terhadap penyakit bisa menyebabkan akibat yang lebih jelek dan tidak diketahui masyarakat umum.
Sumber:
- https://en.m.wikipedia.org/wiki/Siddhartha_Mukherjee
- https://goodreads.com/book/show/53160093.Kanker_Biografi_Suatu_Penyakit