Review Buku Lima Sekawan Di Pulau Harta Karya Enid Blyton

Jan 14, 2025 10:16 AM - 4 minggu yang lalu 35145

Lima Sekawan di Pulau Harta merupakan salah satu karya Enid Blyton yang paling terkenal di kalangan kitab anak-anak. Diterbitkan pertama kali di Inggris pada tahun 1942, kitab ini menjadi awal dari seri Lima Sekawan yang kemudian mencuri perhatian banyak pembaca muda di beragam bagian bumi dan menjadikannya salah satu seri yang paling dicintai sepanjang masa.

Lima Sekawan di Pulau Harta

Profil Enid Blyton – Penulis Buku Lima Sekawan di Pulau Harta

Enid Mary Blyton adalah seorang penulis anak-anak asal Inggris yang dikenal sebagai salah satu penulis paling produktif dan terkenal di dunia. Sejak tahun 1930-an, buku-bukunya telah menjadi kitab terlaris global, dengan total penjualan lebih dari 600 juta eksemplar. Hingga kini, karyanya tetap diminati dan telah diterjemahkan ke dalam 90 bahasa.

Lima Sekawan di Pulau Harta

Blyton menulis dengan metode yang unik, tanpa perencanaan rinci, dan seringkali mengetik cerita secara spontan sesuai dengan buahpikiran yang muncul dari alam bawah sadarnya. Namun, produktivitasnya yang luar biasa menimbulkan rumor bahwa dia menggunakan penulis bayangan, tuduhan yang dia bantah dengan tegas.

Meskipun dicintai oleh banyak pembaca, karya Blyton juga memicu kontroversi, terutama sejak tahun 1950-an. Kritikus, guru, dan orang tua menganggap tulisannya terlalu sederhana dan kurang menantang, dengan tema-tema tertentu dalam seri Noddy yang dipandang problematis. BBC apalagi sempat melarang siaran cerita-ceritanya dari tahun 1930-an hingga 1950-an lantaran dianggap tidak mempunyai nilai sastra.

Beberapa pihak juga mengecam karyanya sebagai elitis, seksis, rasis, dan xenofobia, terutama dalam konteks Inggris pasca-Perang Dunia II yang semakin progresif. Namun, meski menghadapi kritik, buku-buku Blyton terus terkenal hingga saat ini, apalagi setelah kematiannya pada tahun 1968.

Sinopsis Buku Lima Sekawan di Pulau Harta

Lima Sekawan di Pulau Harta

Lima Sekawan terdiri dari empat anak, ialah Julian, Dick, George, dan Anne, serta seekor anjing setia berjulukan Timmy. Kelompok ini sering kali melakukan penjelajahan ke beragam tempat asing. Menariknya, setiap perjalanan mereka nyaris selalu membawa mereka ke dalam misteri seru yang menanti untuk dipecahkan.

Kisah Di Pulau Harta merupakan petualangan pertama yang dijalani oleh Lima Sekawan. Pada suatu liburan, Julian, Dick, dan Anne mendapat saran dari orang tua mereka untuk mengunjungi rumah sang om yang terletak di pesisir Inggris. Di sana, mereka untuk pertama kalinya berjumpa dengan George dan Timmy. Keluarga George mempunyai tanah yang luas, termasuk sebuah pulau mini yang dikenal sebagai Pulau Kirrin. Pulau yang dikelilingi karang tajam ini terletak tak jauh dari pantai, dan masyarakat sekitar menghindarinya lantaran cemas perahu mereka bakal karam.

Suasana mendebarkan dimulai saat buntang kapal tua ditemukan di Pulau Kirrin! Namun, di manakah kekayaan karun yang dikabarkan berada di sana? Lima Sekawan mulai menyelidiki dengan mengikuti beragam petunjuk yang mereka temukan. Tetapi perjalanan mereka tidak melangkah mulus, lantaran rupanya ada pihak lain yang juga mengincar kekayaan karun tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan Buku Lima Sekawan di Pulau Harta

Lima Sekawan di Pulau Harta

Pros & Cons

Pros

  • Cerita yang menarik dan menggerakan hati.
  • Karakter yang kuat.
  • Latar belakang cerita yang jelas dan ditulis dengan baik.
  • Tidak tersegmentasi untuk anak-anak.
  • Terjemahan yang lancar dan mengalir. 

Cons

  • Kurang cocok untuk dibaca oleh anak-anak

Kelebihan Buku Lima Sekawan di Pulau Harta

Lima Sekawan di Pulau Harta

Salah satu daya tarik utama dari Lima Sekawan di Pulau Harta adalah ceritanya yang memikat dan bisa menggerakkan hati. Dengan campuran suasana yang seru, hangat, menegangkan, dan menyejukkan, kitab ini sukses membawa pembaca tenggelam dalam bumi petualangan yang penuh dengan misteri. Enid Blyton menghadirkan kisah yang menyenangkan dan menginspirasi kecintaan terhadap membaca, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Tidak heran jika kitab ini memberikan pengalaman ajaib bagi banyak pembacanya.

Keberhasilan kitab ini juga terletak pada kekuatan karakter yang diciptakan oleh Blyton. Masing-masing personil Lima Sekawan mempunyai kepribadian unik yang membikin mereka begitu hidup dan mudah untuk diingat. Julian dikenal berkepala dingin, Dick selalu ceria, Anne penuh kasih dan feminin, sementara George yang pemarah membawa semangat pemberontakan yang menggemaskan. Tidak ketinggalan, Timmy, anjing handal mereka, mencuri hati pembaca dengan kepintaran dan keberaniannya yang luar biasa. Dinamika golongan ini membikin cerita dalam kitab ini menjadi menarik.

Latar belakang cerita juga menjadi poin kelebihan yang tidak bisa diabaikan. Blyton dengan sangat piawai menggambarkan Pulau Kirrin dan sekitarnya, komplit dengan perincian yang membikin pembaca seolah-olah berada di sana. Dari karang-karang tajam yang mengelilingi pulau hingga buntang kapal tua yang menyimpan rahasia kekayaan karun, semua komponen ini ditulis dengan sangat baik sehingga membangun suasana yang memikat dan mudah untuk digambarkan. Petualangan mereka terasa hidup, membikin setiap laman kitab menjadi pengalaman yang susah dilupakan.

Bukan hanya itu saja, terjemahan karya ini oleh Agus Setiadi juga patut diapresiasi. Bahasa yang digunakan terasa lancar dan mengalir, membikin cerita ini tetap relevan dan menyenangkan untuk dinikmati. Bahkan, bagi pembaca yang sudah dewasa, membuka kembali kitab ini memberikan rasa nostalgia yang hangat. Terjemahannya yang segar memastikan bahwa daya tarik cerita Blyton tidak hilang, apalagi setelah beberapa dekade.

Kekurangan Buku Lima Sekawan di Pulau Harta

Lima Sekawan di Pulau Harta

Meskipun Lima Sekawan di Pulau Harta merupakan kitab yang ditujukan untuk pembaca anak-anak, terdapat beberapa komponen dalam cerita yang mungkin kurang cocok alias terlalu berat untuk anak-anak era sekarang. Misalnya, terdapat penjelasan yang cukup serius, seperti gambaran darah yang mengalir alias segmen di mana seekor anjing diancam dengan pistol. Elemen-elemen semacam ini bisa dianggap menegangkan alias apalagi mengganggu bagi pembaca muda.

Selain itu, perlu dicatat bahwa kitab ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1942, sehingga konteks sosial yang ada di dalamnya mungkin sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. Beberapa nilai, pandangan, dan pola pikir yang tercermin dalam cerita tersebut, seperti yang berangkaian dengan keadilan, gender, alias stereotip, mungkin tidak sesuai dengan pandangan modern yang lebih mengedepankan kesetaraan dan pemahaman yang lebih inklusif. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun cerita ini tetap menarik, ada aspek-aspek tertentu yang perlu diperhatikan saat dibaca oleh pembaca masa kini.

Penutup

Lima Sekawan di Pulau Harta

Sebagai penutup, Lima Sekawan di Pulau Harta menawarkan lebih dari sekadar petualangan yang seru. Buku ini memperlihatkan gimana anak-anak dengan beragam karakter bisa mengesampingkan ego mereka demi mencapai tujuan bersama. Melalui kerja sama yang kompak, mereka menghadapi beragam tantangan, mencari solusi atas masalah, dan belajar mengatasi perbedaan. Keberanian dan kecerdikan mereka betul-betul diuji disini, terutama saat berhadapan dengan penjahat-penjahat serakah yang mencoba menguasai Pulau Kirrin.

Nah Grameds, itu dia sinopsis dan ulasan dari kitab Lima Sekawan di Pulau Harta karya Enid Blyton. Yuk langsung saja dapatkan kitab ini dan kitab best seller yang lainnya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan info dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriela Estefania

Rekomendasi Buku

Lima Sekawan: Sarjana Misterius

 Sarjana Misterius (Cetak Ulang 2018)

Lima sekawan terdiri dari empat orang anak yang berjulukan Julian, Dick, George, dan Anne, serta seekor anjing berjulukan Timmy. Julian, Dick, dan Anne adalah kakak beradik yang berasal dari Inggris. George adalah sepupu mereka. Sementara Timmy, yang senantiasa menemani petualangan mereka, adalah anjing George. Mereka berlima sering melakukan perjalanan ke lokasi-lokasi yang asing. Serunya, penjelajahan itu sering kali berujung pada sebuah misteri yang kudu mereka pecahkan.

SARJANA MISTERIUS

Lima Sekawan sedang berpiknik dengan caravan di dekat sebuah puri antik yang nyaris runtuh! Tapi puri itu ada penghuninya—Lima Sekawan memandang seraut wajah di jendela menaranya! Siapakah sebenarnya yang tinggal di sana?

Lima Sekawan: Dalam Loronh Pencoleng

 Dalam Lorong Pencoleng

Dalam Lorong Pencoleng diterbitkan pertama kali pada tahun 1953, kemudian diterjemahkan dan dicetak ulang oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2018. Tak hanya Dalam Lorong Pencoleng, tetap banyak petualangan seru lain dari lima sekawan yang bisa diikuti oleh anak-anak.

Kali ini Lima Sekawan percaya di daerah pesisir Cornwall yang sunyi tak bakal ada petualangan. Tapi, ketika suatu malam mereka memandang sinar memancar dari sebuah menara tua, mereka jadi bertanya-tanya. Betulkah di era sekarang ini tetap ada pencoleng yang merampok kapal-kapal yang lewat dengan menyalakan suar palsu? Akankah besok mereka menemukan kapal yang pecah berkeping-keping lantaran dijebak oleh para pencoleng itu?

Lima Sekawan: Menyamarkan Teman

 Menyamarkan Teman

Lima Sekawan adalah Julian, Dick, George, Anne, dan—tentu saja—Timmy! Kemanapun mereka pergi pasti ada petualangan yang seru dan mengasyikkan!

MENYAMARKAN TEMAN

George betul-betul jengkel waktu anak wanita Amerika yang menginap di Pondok Kirrin kudu menyamar sebagai anak laki-laki! Tapi ini bukan saatnya bagi George untuk merasa iri karena Berta—anak wanita Amerika itu— memang sedang berlindung dari para penculik, dan hanya Lima Sekawan yang sanggup menjaganya!

Sumber:

  • https://id.m.wikipedia.org/wiki/Lima_Sekawan_di_Pulau_Harta
  • https://en.m.wikipedia.org/wiki/Enid_Blyton
  • https://www.goodreads.com/book/show/212114416-lima-sekawan
Selengkapnya