Saat Khalifah Mengalah Ikuti Protokoler Imam Malik

Dec 01, 2024 07:41 PM - 1 bulan yang lalu 66445

KincaiMedia,BAGHDAD -- Imam Malik adalah peletak dasar Mazhab Maliki, pernah hidup sezaman dengan Khalifah Harun Ar-Rasyid, khalifah kelima dari kekhalifahan Dinasti Abbasiyah. Imam Malik tinggal di Kota Madinah sementara Harun Ar-Rasyid tinggal di pusat pemerintahan di Baghdad.

Suatu ketika, Harun Ar-Rasyid melaksanakan ibadah haji di Kota Makkah. Setelah menunaikan ibadah haji, dia mengunjungi Kota Madinah untuk menemui Imam Malik yang telah terkenal dengan kealimannya. Syekh Abdul Aziz Asy-Syinawi, penulis kitab Biografis Empat Imam Mazhab terbitan Beirut Publishing, menuliskan kisah pertemuan Imam Malik dan Harun Ar-Rasyid tersebut.

Pertemuannya dimulai ketika Harun Ar-Rasyid mengirimkan utusan kepada Imam Malik untuk memanggil Imam Malik guna mendengarkan ilmunya.  Akan tetapi, Imam Malik berbicara kepada utusan Harun Ar-Rasyid "Katakanlah kepada Amirul Mukminin, sesungguhnya orang yang mencari pengetahuan kudu mendatangi pengetahuan itu dan bukan pengetahuan yang mendatanginya."

Mendengar perihal itu, Amirul Mukminin Khalifah Harun Ar-Rasyid mengalah dan mengunjungi Imam Malik di rumahnya. Namun, Harun Ar-Rasyid memerintahkan agar mengosongkan majelis dari orang-orang.

Akan tetapi, Imam Malik mempunyai protokoler sendiri dan menolak selain jika orang-orang tetap berada pada posisinya semula. Beliau mengatakan, "Jika pengetahuan itu dihalangi dari manusia secara umum, maka tidak ada kebaikan padanya untuk orang yang khusus."

Imam Malik memandang posisi dirinya sebagai pengajar dan posisi Harun Ar-Rasyid sebagai murid. Beliau berpandangan, termasuk salah satu kerendahan bagi dirinya dan ilmunya jika dia mendatangi seorang siswa dengan ilmunya.

Harun Ar-Rasyid menerimanya dengan penuh keridahaan, dan dia pun mendatangi Imam Malik.

Ketika Harun Ar-Rasyid hendak melanjutkan perjalanan, dia memberikan kekayaan sebanyak 400 dinar kepada Imam Malik seraya berucap, "Wahai Abdu Abdillah ini adalah hadiah."

Imam Malik menjawab, "Wahai Amirul Mukminin, saya tidak berkuasa mendapatkan infak dan tidak pula mendapatkan hadiah."

Harun Ar-Rasyid bertanya, "Mengapa engkau tidak mau menerima hadiah, sementara nabi saya menerima hadiah?"

Imam Malik menjawab, "Saya bukan nabi."

Selengkapnya