Saat Terjadi Bencana, Inilah Pentingnya Memiliki Sifat Sabar

Mar 04, 2025 07:28 PM - 1 minggu yang lalu 8895

Petugas mengevakuasi penduduk saat banjir di Rawajati, Jakarta, Selasa (4/3/2025). ILUSTRASI Musibah.

KincaiMedia, JAKARTA -- Salah satu sendi keagamaan seorang Muslim adalah adanya rasa sabar di dalam dada. Kesabaran juga menunjukkan kualitas alias tinggi rendahnya ketaatan seseorang. Sebab, ujian yang berat dalam kehidupan sering kali membikin seseorang merasa dirinya ada di titik nadir.

Ada dua kekuatan yang berdomisili di dalam psikis manusia, khususnya mereka yang beriman. Pertama, semangat untuk maju (progresif) dan kekuatan untuk memperkuat (defensif).

Pada hakikatnya, rasa sabar terletak pada semangat progresif dan sekaligus defensif. Kesabaran dapat berfaedah bagi diri dan lingkungan sehingga, misalnya, orang tidak gegabah dalam melampiaskan tekanan. Kesabaran pun dapat menjadi strategi defensif, ialah menahan diri dari hal-hal yang membahayakan.

Dengan sabar serta ketakwaan penuh kepada Allah SWT, seorang Muslim tidak dapat digoyahkan tipu daya syaithan. Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat ke-200. Artinya, "Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah SWT mengetahui apa yang mereka kerjakan."

Allah SWT telah menjadikan sabar berdekatan dengan kemenangan. Maknanya, Sang Mahakuasa bakal menguji hamba-hamba-Nya agar mereka membuktikan kualitas kesabaran yang dimiliki.

Misalnya saat dilanda bencana. Ketika seorang hamba Allah justru menjauh dari-Nya alias apalagi bersangka jelek pada-Nya, maka sebagai Mukmin dirinya tidak mempunyai kesabaran yang luas alias kadar keimanannya tipis.

Bila tidak bertobat, dia bisa saja mendapatkan nasib buruk, baik di bumi maupun akhirat. Sebaliknya, jika dia bisa bersabar terhadap ujian yang diberikan Allah, maka dia termasuk orang-orang yang mendapatkan kemenangan di bumi dan akhirat.

Selengkapnya