Sejumlah Level Penting Yang Akan Tentukan Nasib Bitcoin Selanjutnya

Feb 10, 2025 10:23 AM - 1 bulan yang lalu 26259

KincaiMedia – Harga Bitcoin (BTC) tetap tertahan di bawah nomor US$ 100.000, dan beberapa analis memperingatkan kemungkinan penurunan lebih lanjut. Meskipun banyak penanammodal berambisi nilai bakal kembali naik, Bitcoin tetap menghadapi resisten kuat dan menunjukkan sinyal teknikal bearish yang bisa menyebabkan penurunan lebih dalam.

Melansir dari finbold.com, seorang analis mata duit digital berjulukan R. Linda, menyebut bahwa Bitcoin saat ini tengah kesulitan untuk kembali ke level resisten utama. Dalam kajian yang dibagikan melalui TradingView pada 8 Februari, dia menjelaskan bahwa Bitcoin tidak sukses menembus area US$ 97.200, nilai bisa turun hingga US$ 90.000.

Bitcoin Berpotensi Alami Penurunan Lagi

Saat ini, Bitcoin berada dalam fase konsolidasi, dan bergerak di antara US$ 95.800 hingga US$ 100.200. Para analis menyebut pola ini sebagai pre-breakdown pattern, yang berfaedah ada kemungkinan nilai bakal turun lebih jauh.

Linda menjelaskan bahwa Bitcoin bisa jatuh ke US$ 90.000. Jika dilihat secara teknikal, dia mengatakan bahwa Bitcoin mungkin bakal terus menurun hingga US$ 90.000, di mana tekanan jual semakin besar. Akan tetapi, ada kemungkinan juga nilai bakal memantul sementara ke US$ 100.200 sebelum melanjutkan penurunannya.

Apa yang Bisa Pengaruhi Pergerakan Bitcoin?

Banyak aspek yang memengaruhi pergerakan nilai Bitcoin saat ini. Salah satunya adalah ketidakpastian di pasar, terutama mengenai kebijakan dan izin di Amerika Serikat.

Baca Juga: Open Interest Untuk Dogecoin Semaikin Tinggi, Apa Artinya?

Meskipun Presiden Donald Trump dikenal sebagai pendukung kripto, Bitcoin tetap belum bisa menembus rekor tertinggi di US$ 110.000. Para analis menilai bahwa ini terjadi lantaran banyak ekspektasi yang belum terpenuhi, seperti:

  • Kejelasan izin mengenai aset kripto.
  • Dukungan institusional yang lebih besar.
  • Stabilitas pasar yang lebih baik.

Sebaliknya, kondisi saat ini justru menunjukkan penurunan likuiditas, manipulasi pasar dan ketidakpastian geopolitik, yang semakin mengurangi kepercayaan penanammodal terhadap pasar kripto.

Masih Ada Peluang Kenaikan?

Meskipun banyak prediksi bearish, beberapa analis tetap optimis. Dalam sebuah postingan di X pada 9 Februari, analis mata duit digital di media sosial X berjulukan Captain Faibik menyatakan bahwa Bitcoin tetap bisa mencapai rekor tertinggi baru pada akhir Februari alias awal Maret, asalkan nilai tetap memperkuat di US$ 96.000.

Menurut analisisnya, pola ascending broadening wedge tetap terlihat di diagram harian Bitcoin. Jika pola ini bertahan, ada kemungkinan Bitcoin bakal naik hingga US$ 120.000 dalam beberapa minggu ke depan.

Selain itu, analis mata duit digital berjulukan Ali Martinez juga bahwa Bitcoin tetap mempunyai prospek bullish, selama nilai tetap di atas US$ 92.800. Berdasarkan parameter MVRV Extreme Deviation Pricing Bands, level ini menjadi krusial untuk menjaga tren naik.

Jika Bitcoin bisa memperkuat di atasnya, maka ada kesempatan untuk kembali menguji level US$ 100.000. Namun, jika turun di bawah US$ 92.800, resiko penurunan bakal semakin besar.

Saat buletin ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di nomor US$ 96.476. Kripto utama ini mengalami kenaikan 0,7 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi tetap turun lebih dari 2 persen dalam sepekan terakhir.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website KincaiMedia ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan yang telah tayang di KincaiMedia bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata duit digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. KincaiMedia tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Selengkapnya