Selain Faktor Cuaca, Ini Penyebab Angka Kehamilan Cenderung Melonjak Di Masa Libur Akhir Tahun

Dec 27, 2024 09:40 PM - 4 minggu yang lalu 35181

Jakarta -

Masa libur akhir tahun sering kali menjadi momen spesial bagi Bunda dan pasangan untuk lebih dekat dan menghabiskan waktu bersama. Selain jadi waktu buat santai, kumpul keluarga, dan makan enak, rupanya ada kejadian unik yang sering terjadi nih Bunda.

Di kembali suasana penuh kehangatan ini, kejadian peningkatan jumlah kehamilan kerap terjadi lho Bunda. Berikut beberapa aspek yang menyebabkan lonjakan tersebut yang wajib Bunda tahu!

Hubungan antara masa liburan dan kehamilan

American Journal of Epidemiology menunjukkan bahwa kehamilan condong meningkat setelah masa liburan, terutama pada bulan-bulan awal tahun. Penelitian ini mengaitkan kejadian tersebut dengan waktu senggang yang lebih banyak, pengurangan stres, dan suasana liburan yang mendukung hubungan emosional pasangan.

Selain itu, menurut sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction menemukan bahwa kesuburan, yang mengukur kemungkinan kehamilan dalam siklus menstruasi, menurun pada akhir musim semi tetapi meningkat pada akhir musim gugur. Para peneliti juga menemukan bahwa mereka yang tinggal di negara bagian selatan menunjukkan lonjakan 45 persen dalam konsepsi selama akhir November.

"Di Florida, kami telah memperhatikan tingkat kelahiran yang lebih tinggi pada bulan Juli dan Agustus, dan ada sesuatu yang sangat menarik yang dikenal sebagai 'Efek Natal,'" kata seorang master kandungan di Rumah Sakit Orlando Health Winnie Palmer, Dr. Christine Carlan Greves, dikutip dari Yahoo Life.

Sementara itu, psikolog, terapis seks, dan pendiri praktik terapi golongan Modern Intimacy, Kate Balestrieri mengatakan, biasanya jumlah kelahiran mencapai puncaknya selama bulan September di AS, Kanada, Meksiko, dan Eropa. Ia memandang bahwa teori biometeorologi (ilmu tentang musim dan cuaca) dan aspek psikososial (kombinasi psikologis dan sosial) berkedudukan dalam tren konsepsi ini.

"Di daerah beriklim dingin, tempat orang-orang condong tidak keluar rumah di musim dingin, mereka mungkin punya lebih banyak waktu untuk mengurus bayi di rumah," kata Balestrieri. 

"Cuaca dingin dapat memicu kemauan untuk kedekatan dan nostalgia alias kemauan untuk terhubung," tambahnya.

Waktu senggang dan kualitas hubungan

Libur akhir tahun biasanya memberi pasangan waktu berbobot yang jarang tersedia selama hari kerja. Ini jadi momen spesial buat banyak pasangan mempererat hubungan dan sering kali bikin romantisme Bunda dengan Ayah meningkat.

Selain itu, Psikolog Balestrieri mengatakan bahwa dikelilingi oleh kerabat selama enam minggu terakhir tahun ini dapat memunculkan pikiran untuk berkontribusi pada silsilah family seseorang. Hal ini sering kali menjadi pemicu utama terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan.

"Para mahir teori perkembangan beranggapan bahwa mamalia dengan periode kehamilan yang lebih lama condong secara tidak sadar memprioritaskan kehamilan selama hari-hari yang lebih pendek dan bulan-bulan yang lebih dingin, sehingga tanggal lahir dipilih saat cuaca lebih hangat dan sumber daya lebih tersedia," kata Balestrieri.

Selain itu, penelitian yang diterbitkan di Fertility and Sterility menemukan bahwa stres berkedudukan besar dalam menurunkan kesempatan kehamilan, sehingga, masa libur panjang, seperti akhir tahun, memberikan waktu bagi pasangan untuk bersantai, yang secara tidak langsung mendukung peningkatan kesuburan.

Kurangnya penggunaan kontrasepsi

Ketika liburan, bisa jadi Bunda pasangan mungkin lupa membawa alias menggunakan kontrasepsi. Suasana yang santuy alias perubahan rutinitas apalagi ditambah hawa liburan yang santuy dan menyenangkan, bikin banyak pasangan jadi lebih rileks. Hal itu menyebabkan beberapa pasangan mungkin merasa lebih spontan dalam liburan, sehingga akibat kehamilan meningkat.

Bukan hanya itu, sebuah survei oleh Journal of Marriage and Family menyebut bahwa pasangan lebih sering terlibat dalam kegiatan romantis selama liburan, terutama lantaran adanya waktu berbobot tanpa tekanan pekerjaan. Ini memperbesar kemungkinan terjadinya kehamilan, terutama jika penggunaan kontrasepsi kurang disiplin.

 Itu dia beberapa penyebab liburan akhir tahun mengalami lonjakan kehamilan. Jika Bunda dan pasangan lagi tidak mau menambah personil baru, jangan lupa tetap pakai kontrasepsi, ya. Tapi jika memang sedang menanti kehadiran Si Kecil, libur akhir tahun bisa jadi waktu yang pas untuk mulai program hamil.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya