Sering Pakai Pembalut Bikin Susah Hamil, Mitos Atau Fakta?

Dec 24, 2024 08:30 AM - 1 bulan yang lalu 39363

Jakarta -

Pembalut wanita merupakan salah satu produk kebersihan menstruasi selain tampon dan menstrual cup. Pembalut termasuk yang paling banyak digunakan dan sangat dibutuhkan oleh banyak wanita di seluruh dunia. Akan tetapi, sering kali, pembalut ini menjadi bahan sorotan, Bunda.

Mulai dari kandungan yang konon berbisa hingga sampah jejak pembalut. Sehingga, orang-orang mungkin termasuk Bunda bertanya-tanya, "Apakah pembalut bikin susah hamil?"

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pembalut dapat menimbulkan akibat potensial terhadap kesehatan kesuburan kita. Meski demikian, Bunda tidak perlu panik dulu. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mengenal kandungan di dalam pembalut

Fungsi pembalut wanita adalah untuk menyerap dan menahan cairan menstruasi, dan mengisolasi cairan menstruasi dari tubuh. Mengutip Science Direct, pembalut wanita rata-rata terdiri dari:

  • 48 persen bubur kertas halus
  • 36 persen PE, PP, dan PET
  • 7 persen perekat
  • 6 persen superabsorben
  • 3 persen kertas pelepas

Bagaimana dengan kandungan kimianya? Ada sejumlah kandungan kimia di dalam pembalut namun kandungan tiap pembalut itu berbeda-beda tergantung merek. Dikutip Women Voice, di antaranya Busa Poliakrilat, Polipropilena, Polietilena, Kalsium Klorida, 
Kopolimer Etilen/propilena, dan lainnya.

Apakah memakai pembalut bikin susah hamil?

Benarkah pembalut bikin susah hamil? Jadi, sebuah penelitian di India, yang dilakukan oleh organisasi nirlaba yang berbasis di New Delhi, Toxic Link, menemukan bahwa pembalut yang dibuat oleh beberapa merek paling terkenal di India mengandung bahan kimia yang berpotensi meningkatkan akibat kanker dan infertilitas.

Untuk penelitian tersebut, para peneliti memeriksa 10 jenis pembalut (organik dan anorganik) yang dibuat di India. Mereka menemukan bahwa ftalat dan senyawa organik volatil (VOC) adalah dua bahan kimia yang paling umum digunakan dalam pembalut ini.

Dr Surabhi Siddhartha, Konsultan Obstetri & Ginekologi, Rumah Sakit Motherhood, Kharghar, Mumbai, mengatakan kepada Health Shots, “Ini adalah pengungkapan yang mengejutkan bagi kami lantaran banyak gadis dan wanita menggunakan pembalut, dan ini bakal membikin mereka panik."

Menurut penelitian, jejak ftalat dan senyawa organik volatil (VOC) yang ditemukan di semua sampel mempunyai keahlian untuk membentuk sel kanker. Pembalut tersebut diketahui menyebabkan infertilitas. Jika bahan kimia tersebut diserap oleh tubuh, wanita mungkin mengalami masalah.”

Banyak bahan kimia rawan lainnya yang umum terdapat dalam produk sanitasi, termasuk bahan kimia berbisa seperti karsinogen, racun reproduksi, pengganggu endokrin, dan alergen, ditemukan dalam pembalut, jelas Dr. Siddhartha. "Keberadaan bahan kimia berbahaya, termasuk karsinogen, merupakan pengungkapan yang menghancurkan."

Sementara di Amerika Serikat, selama tiga tahun terakhir, produk kebersihan keperempuanan seperti pembalut telah terkontaminasi oleh PFAS, kependekan dari unsur perfluoroalkyl. Juga dikenal sebagai 'bahan kimia abadi', bahan kimia manufaktur yang ada di mana-mana dan terus-menerus ini telah dikaitkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) dengan beragam penyakit kesehatan.

Penyakit kesehatan menurut EPA itu termasuk penurunan kesuburan, tekanan hipertensi pada ibu hamil, peningkatan akibat kanker tertentu, keterlambatan perkembangan dan berat badan lahir rendah pada anak-anak, gangguan hormonal, kolesterol tinggi, penurunan efektivitas sistem kekebalan tubuh dan banyak lagi. Demikian dilansir CNN.

Jadi, apakah pembalut membikin mandul? Perlu diingat bahwa penggunaan pembalut tidak menjamin kemandulan. Yang terpenting adalah memahami potensi akibat dan membikin keputusan yang tepat, Bunda.

Efek negatif penggunaan pembalut yang tidak Tepat

Terkesan sepele, tapi langkah menggunakan pembalut pun kudu tepat lantaran rupanya ada pengaruh negatifnya, Bunda. Kesalahan paling umum adalah memakai satu pembalut terlalu lama.

Banyak dari kita yang melakukan perihal ini dan ini adalah salah satu perihal terburuk yang bisa dilakukan. Jika Bunda tidak sering mengganti pembalut (setidaknya setiap 6-8 jam), Bunda bakal lebih rentan mengalami ruam dan jangkitan jamur memek dengan pengaruh samping aroma tak sedap.

Pembalut yang lembap dan gesekan juga dapat menyebabkan iritasi alias ruam pembalut yang menakutkan dan membikin lebih rentan terhadap infeksi.

Tips agar terhindar dari pengaruh jelek pemakaian pembalut

Mengutip Times of India ada beberapa tips agar Bunda terhindari dari pengaruh jelek pemakaian pembalut:

  • Sering mengganti pembalut
  • Pilih pembalut organik
  • Jangan pilih pembalut yang beraroma
  • Jaga kebersihan dan jaga kebersihan area genital
  • Waspadai gatal alias ruam di dekat vagina
  • Selalu disarankan untuk mengunjungi master kandungan untuk pemeriksaan rutin.

Cara menjaga kebersihan memek saat haid

Penting untuk Bunda ketahui dulu bahwa menstruasi bukan darah kotor. Ini adalah proses normal di mana lapisan rahim (rahim) terlepas saat kehamilan belum terjadi selama siklus sekitar 28 hari.

Untuk menjaga kebersihan vagina, maka:

  • Bersihkan vulva dengan air biasa. Jika merasa perlu sedikit pembersihan ekstra, Bunda dapat menggunakan sabun lembut tanpa pewangi.
  • Lebarkan bibir luar (labia) dan bersihkan dengan lembut di sekitar lipatan, menggunakan tangan alias waslap bersih.
  • Hindari air masuk ke dalam liang vagina.
  • Tepuk-tepuk hingga kering dengan lembut menggunakan kain bersih alias tisu toilet tanpa pewangi.
  • Hindari penggunaan produk beraroma (termasuk semprotan, pembersih, alias losion pembersih keperempuanan) yang dapat mengiritasi vulva dan menyebabkan gatal, kekeringan, alias peradangan (vulvitis).

Jika darah menstruasi mengenai seprai, busana dalam, alias pakaian, Bunda kudu segera mencucinya. Berikut ini adalah langkah yang dapat digunakan untuk menghilangkan noda darah:

  • Letakkan handuk lama di bawah seprai alias busana untuk menampung air yang meresap.
  • Tepuk-tepuk noda darah dengan lembut menggunakan hidrogen peroksida. Noda bakal segera menggelembung.
  • Setelah beberapa menit, masukkan busana ke dalam mesin cuci dengan siklus dingin.
  • Jangan gunakan siklus hangat lantaran dapat membikin noda menempel (bukannya hilang).
  • Periksa setelah dicuci untuk memandang apakah noda telah hilang. Jika tidak, coba gunakan hidrogen peroksida lagi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya