Setahun Berlalu, Pasangan Pengantin Tetap Tagih Tamu Undangan Amplop Kondangan

Jan 25, 2025 07:30 PM - 2 minggu yang lalu 21984

Memberi bingkisan kepada pengantin adalah tradisi pernikahan yang telah ada sejak lama. Para tamu undangan memberikan sesuatu yang spesial sebagai corak support dan angan untuk pasangan dalam membina kehidupan baru mereka.

Di Indonesia, sampulsurat berisi duit menjadi pilihan utama lantaran dianggap lebih praktis dan membantu pasangan memulai hidup bersama. Selain itu, tidak jarang tamu juga memberikan peralatan alias perlengkapan rumah tangga sebagai bingkisan yang bermanfaat.

Meski demikian, ada etika tak tertulis yang kudu dipahami oleh para pengantin: sebaiknya tidak boleh menagih alias memaksa bingkisan dari tamu undangan. Sebab, sikap seperti ini dianggap tidak sopan dan berisiko menimbulkan konflik.

Sayangnya, kejadian tak mengenakkan ini dialami oleh salah satu pengguna forum obrolan yang menjadi tamu pernikahan kerabatnya. Ia mengaku menerima pesan untuk memberikan bingkisan pernikahan yang sudah dilaksanakan setahun lalu, lho. Simak kisah selengkapnya berikut ini.

Setahun berlalu, tamu pernikahan tetap diimbau untuk memberi hadiah

Sebuah kisah terbaru tentang pengantin kembali beredar dan memicu respons berapi-api dari netizen. Kali ini, cerita ini dibagikan oleh seorang tamu undangan yang mengeluhkan sikap pengantin yang terkesan perhitungan.

Melansir dari laman Brides, seorang personil forum obrolan Wedding Shaming mengaku menerima pesan elektronik dari seseorang yang mengaku sebagai asisten pengantin wanita dari pernikahan kerabatnya. Dalam e-mail tersebut, terdapat pengingat bahwa tamu undangan belum memberikan bingkisan pernikahan kepada pasangan pengantin baru.

Membaca pesan tersebut, personil forum ini merasa tidak lezat hati sekaligus heran. Ia merasa malu lantaran lupa memberikan bingkisan kepada kerabatnya, tetapi juga terkejut dengan sikap pengantin yang menagih bingkisan pernikahan meskipun sudah satu tahun berlalu.

"Awalnya, saya merasa tidak masalah untuk memberi mereka hadiah. Namun, rasanya sangat asing memandang pengantin kaya raya tersebut menagih saya mengenai bingkisan itu, terutama lantaran saya hidup jauh dari mereka," tulisnya.

Dia merasa tak lenyap pikir dengan tindakan kerabatnya. Pasalnya, menghadiri pernikahan tersebut menyantap biaya yang tidak sedikit.

Anggota forum tersebut apalagi menghabiskan lebih dari US$2.000 alias setara dengan Rp32,3 juta untuk penerbangan dan penginapan saat menghadiri pernikahan. Meskipun demikian, dia tetap merasa nyaman dan menikmati rangkaian kegiatan yang penuh kebahagiaan tersebut. Suasana meriah, momen haru, dan kebersamaan yang tercipta membikin semua biaya yang dikeluarkan terasa sepadan.

Namun, kenangan senang yang tersimpan justru berubah menjadi rasa malu. Hal ini membuatnya merasa perlu mengirimkan bingkisan sebagai ungkapan permohonan maaf, tetapi tindakannya itu tidak berbalas manis.

"Karena sudah merasa malu, saya langsung mengirimkan mereka hadiah.  Sayangnya, hingga sekarang, saya belum menerima ucapan terima kasih dari mereka," keluhnya penuh kesal.

Di akhir ceritanya, personil forum ini mengaku bahwa hubungan pertemanannya dengan pengantin wanita tersebut perlahan-lahan menjauh. Ia apalagi baru mengetahui bahwa pasangan itu sedang menjalani proses perceraian.

Unggahan kisah yang dialami tamu undangan tersebut rupanya menarik banyak perhatian para pengguna forum diskusi. Mayoritas dari mereka menyoroti dan melayangkan kritik atas perilaku tak sopan yang pengantin tersebut lakukan.

"Mengapa Anda yang malu? Seharusnya pengantin wanita itu yang perlu malu. Dia mempermalukan dirinya sendiri dengan pesan yang kasar tersebut. Kamu sudah mengeluarkan banyak duit untuk menghadiri pernikahannya dan dia tetap menagih hadiah, padahal dirinya sosok yang jauh lebih kaya," tulis salah seorang netizen penuh geram, dikutip dari People.

"Pengantin semestinya tidak boleh memaksa tamu untuk memberi bingkisan lantaran itu opsional," ungkapnya lebih lanjut.

Di samping beragam respon yang mengkritik pedas tindakan sang pengantin, ada juga beberapa netizen yang menuliskan komentar sekaligus gurauan santai, "Wah, jika saya yang mendapatkan pesan tersebut, saya pasti segera memasukkannya ke bagian spam."

Netizen lain pun melanjutkan, "Kalau saya yang dapat pesan itu, saya bakal membalas 'Terus bagaimana? Apakah saya bakal dipenjara hanya lantaran lupa memberimu hadiah?'"

Meski demikian, terdapat beberapa pengguna forum yang penasaran apakah pesan itu betul-betul dikirim atas petunjuk pengantin alias hanya hasil dari asisten yang terlalu proaktif, berpikir bahwa mereka sedang membantu.

"Saya pernah menjadi asisten pelaksana dan asisten selebriti, jadi saya sangat berkawan dengan bumi tersebut dan orang-orang yang bekerja di dalamnya. Rasanya asing sekali memandang ada asisten yang rela mengirim pesan seperti itu,” tulis salah satu pengguna.

Demikian kisah seorang tamu undangan yang mengeluhkan sikap pengantin dalam menagih bingkisan pernikahannya. Bagaimana menurut, Bunda?

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Selengkapnya