Sombong Dan Menolak Surga

Mar 13, 2025 07:44 PM - 4 hari yang lalu 5655

ilustrasi sifat sombong.

KincaiMedia, JAKARTA -- Sifat sombong bisa jadi lantaran banyaknya kekayaan yang dimiliki, cantiknya wajah yang dipunyai alias luasnya ilmu.

Karena itu, tak heran jika 'virus' ini bisa menjangkiti siapa saja. Siapa pun kudu waspada. Apa pun yang kita miliki, sesungguhnya semua berasal dari Allah SWT dan sewaktu-sewaktu bisa meninggalkan kita alias kita meninggalkannya. Tak jarang itu terjadi dalam sekejap mata.

Begitu pun mereka yang melakukan kebajikan, tak layak untuk sombong. Apalagi sampai berpikir bahwa amal-amal yang dilakukannya bakal mengantarkannya menuju surga alias menghindarkannya dari neraka.

Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat, ''Bagi orang-orang yang melakukan baik, ada pahala yang terbaik (al-husna) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penunggu surga, mereka kekal di dalamnya.'' (QS Yunus: 26).

Beliau berkomentar, "Mereka (penghuni surga itu) sebenarnya tidak layak mendapatkannya lantaran kebaikan perbuatan mereka, melainkan berkah kemurahan dan rahmat Allah SWT semata."

Memang demikian halnya, umpama bukan lantaran taufik, hidayah, dan kekuatan yang diberikan Allah SWT, tak seorang pun di antara kita melakukan kebajikan. Bahkan, kendati pun sekadar membuang duri dari jalanan.

Namun, tidaklah bisa disebut sombong orang yang giat beragama disebabkan dia (memang) takut (khauf) bakal ancaman neraka-Nya, alias lantaran dia mengharap (roja') bakal surga-Nya. Kedua sikap ini tidak bertentangan dengan keridhaan-Nya.

Bahkan, rasa takut dan minta ini adalah dua unsur yang selalu ada pada keagamaan seseorang. Rasa takut dan minta ini tidak bakal muncul pada diri seseorang, selain dia mempunyai kepercayaan yang pasti (tashdiqul jazm) terhadap keberadaan kehidupan alambaka yang dahsyat.

''Dan takutlah Anda kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikit pun dan tidak bakal diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak bakal memberi faedah sesuatu syafaat kepadanya dan tidak mereka bakal ditolong.'' (QS Al-Baqarah: 123).

sumber : Hikmah Republika oleh Muhammad Ishak

Selengkapnya