Spons Cuci Piring Cepat Bau? Mulai Sekarang Hindari 5 Kesalahan Kecil Ini Dan Solusi Mengatasi

Apr 12, 2025 12:30 PM - 6 hari yang lalu 8310
Spons cuci piring sigap bau? Mulai sekarang hindari 5 kesalahan mini ini dan solusi mengatasi

foto: Freepik/mrsiraphol

Kincai Media - Spons cuci piring sering dipakai acapkali setiap hari, tapi jarang betul-betul diperhatikan kebersihannya. Meskipun terlihat sepele, spons yang aroma bisa jadi tanda bahwa kuman sudah berkembang biak dengan cepat. Bahkan menurut studi dari Scientific Reports, spons dapur bisa menyimpan lebih banyak kuman daripada dudukan toilet jika tidak dirawat dengan benar.

Anehnya, spons aroma dan penuh kuman bukan hanya lantaran jarang diganti. Banyak kebiasaan mini yang sering dianggap wajar, justru mempercepat pertumbuhan mikroorganisme di dalamnya. Kalau dibiarkan terus, bukan hanya bikin aroma tak sedap, tapi bisa juga mencemari peralatan makan dan menimbulkan akibat kesehatan.

Spons cuci piring sigap bau? Mulai sekarang hindari 5 kesalahan mini ini dan solusi mengatasi

foto: Freepik/senivpetro

Yuk, kenali lima kesalahan harian yang bisa bikin spons makin jorok dan aroma dirangkum BrilioFood dari beragam sumber, Sabtu (12/4).

1. Menyimpan Spons dalam Kondisi Lembap

Setelah selesai mencuci piring, spons biasanya langsung ditaruh begitu saja di dekat wastafel dalam keadaan basah. Padahal, kondisi lembap adalah tempat favorit kuman untuk berkembang biak. Spons yang tidak dikeringkan bakal menjadi sarang mikroorganisme seperti E. coli, Salmonella, apalagi jamur.

Solusi: Peras spons hingga betul-betul kering setelah digunakan, lampau simpan di tempat terbuka yang memungkinkan sirkulasi udara lancar. Kalau bisa, gunakan rak gantung alias wadah unik yang tidak menahan air.

2. Memakai Spons untuk Semua Jenis Cucian

Mencuci piring berminyak, talenan jejak daging mentah, hingga wajan gosong semuanya pakai satu spons yang sama? Kebiasaan ini membikin kuman beranjak dari satu permukaan ke spons, lampau tersebar ke peralatan makan lainnya.

Solusi: Pisahkan spons untuk tiap keperluan. Misalnya, satu untuk mencuci piring dan gelas, satu lagi unik perangkat masak berminyak alias jejak daging mentah. Gunakan juga warna berbeda agar tidak tertukar.

3. Tidak Pernah Membersihkan Spons Secara Berkala

Spons memang dipakai untuk membersihkan, tapi bukan berfaedah spons itu sendiri bersih. Banyak orang berpikir spons cukup dibilas setelah pakai. Padahal, itu tidak cukup untuk membunuh kuman di dalamnya.

Solusi: Bersihkan spons secara rutin minimal dua hari sekali. Caranya bisa dengan merendam spons dalam air panas mendidih selama 5 menit alias memasukkannya ke microwave dalam kondisi basah selama 1 menit. Bisa juga direndam dalam larutan disinfektan ringan.

4. Menggunakan Spons Hingga Berbentuk Aneh dan Usang

Spons yang bentuknya sudah gepeng, permukaan mengelupas, alias berubah warna semestinya segera diganti. Spons semacam ini tidak hanya tidak efektif membersihkan, tapi juga jadi tempat favorit kuman bersarang lantaran teksturnya rusak dan lebih susah dikeringkan.

Solusi: Ganti spons secara rutin minimal 12 minggu sekali, alias lebih sering jika spons terlihat berubah corak dan bau. Pilih spons berbobot baik agar lebih tahan lama dan efektif digunakan.

5. Menambahkan Sabun Terlalu Banyak ke Spons

Sebagian orang mengira makin banyak sabun, makin bersih hasil cucinya. Tapi kenyataannya, sabun berlebihan justru membikin spons lebih lembap dan lama kering. Sisa sabun juga bisa jadi tempat kotoran dan kuman menempel, apalagi jika spons tidak dibilas bersih.

Solusi: Gunakan sabun secukupnya dan bilas spons hingga tidak licin lagi. Spons yang bersih tidak perlu berbusa banyak untuk bekerja maksimal.

Bikin Sendiri Disinfektan Alami Spons dari Dapurmu

Kalau mau membersihkan spons tanpa bahan kimia keras, Anda bisa bikin larutan pembersih alami dari bahan-bahan dapur yang aman.

Bahan:
- 200 ml air hangat
- 1 sdm cuka putih
- 1 sdt baking soda
- 2 tetes minyak esensial (opsional, untuk aroma segar)

Cara membuat:
1. Campurkan semua bahan ke dalam mangkuk besar. Aduk hingga baking soda larut.
2. Rendam spons selama 1015 menit.
3. Peras, bilas dengan air bersih, dan jemur hingga kering.

Larutan ini bisa Anda pakai 23 kali seminggu untuk menjaga spons tetap higienis dan bebas aroma tak sedap.

FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Spons Cuci Piring dan Perawatannya

1. Spons cuci piring bisa tahan berapa lama sebenarnya?
Idealnya 12 minggu, tergantung intensitas pemakaian dan jenis makanan yang dicuci. Jika spons sering digunakan untuk mencuci perangkat berminyak alias daging mentah, sebaiknya diganti lebih cepat.

2. Bolehkah spons dicuci pakai mesin cuci?
Tidak disarankan. Spons bisa rusak di dalam mesin cuci. Lebih baik direndam dengan air panas alias cuka agar tetap higienis.

3. Apa spons antibakteri lebih kondusif digunakan?
Spons antibakteri bisa membantu memperlambat pertumbuhan kuman, tapi tetap kudu dibersihkan dan diganti secara rutin. Jangan jadikan label antibakteri sebagai argumen untuk lalai membersihkan.

4. Apakah spons yang digunakan untuk sabut logam juga perlu dirawat sama?
Ya, sabut logam pun perlu dibersihkan dan dikeringkan setelah digunakan lantaran tetap bisa jadi sarang kuman jika dibiarkan lembap.

5. Lebih baik spons biasa alias sikat untuk mencuci piring?
Tergantung jenis cucian. Spons cocok untuk piring dan gelas, sedangkan sikat lebih pas untuk perangkat masak besar dan permukaan kasar. Keduanya bisa digunakan asal dibersihkan rutin dan disimpan dengan baik.

(brl/tin)

Selengkapnya