Studi Terbaru Temukan Perubahan Fungsi Otak Saat Hamil Yang Sebabkan Pregnancy Brain

Dec 03, 2024 07:40 AM - 1 bulan yang lalu 64606

Jakarta -

Bunda pernah dengar pregnancy brain? Pregnancy brain sering dikaitkan dengan perubahan 'perilaku' ibu mengandung yang membuatnya menjadi mudah lupa alias kehilangan fokus.

Psikolog Dr. Timothy Legg mengatakan bahwa pregnancy brain dimulai sejak trimester pertama kehamilan alias ketika terjadi lonjakan hormon. Pregnancy brain lampau dapat diperburuk dengan gangguan tidur yang umum terjadi di awal kehamilan.

"Calon ibu bakal mengalami beberapa perubahan bentuk dan mental yang dapat menyebabkan pregnancy brain. Namun, meskipun bukti anekdotal tentang pregnancy brain ini ditemukan, tetapi hasil penelitiannya beragam," ujar Legg, dikutip dari Healthline.

Baru-baru ini, penelitian mengungkap perubahan kegunaan otak yang terjadi, sehingga menyebabkan pregnancy brain. Studi yang diterbitkan di Nature Neuroscience ini memberikan pandangan terperinci pertama tentang transformasi otak manusia selama kehamilan, yang dapat memengaruhi kesehatan jangka pendek dan panjang.

Dalam studi, peneliti melakukan total 26 pemindaian dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging). Pemindaian dilakukan pada wanita sebelum pembuahan, setiap beberapa minggu selama kehamilan, dan dua tahun setelah melahirkan. Melalui MRI ini, peneliti mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang transformasi otak selama dan setelah kehamilan, Bunda.

"Pendekatan ini menangkap ragam saraf lembut (subtle neural) yang mungkin tidak diperhatikan. Ini juga meningkatkan pemahaman kita tentang penyesuaian otak selama periode kritis tersebut," kata kepala FemiLab di Lausanne University Hospital di Swiss, Ann-Marie de Lange, dilansir The Japan Times.

Hasil studi perubahan kegunaan otak saat hamil

Hasil studi menemukan bahwa beberapa perubahan otak lantaran aspek hormonal kembali ke tahap awal saat melahirkan dan lainnya memperkuat selama bertahun-tahun setelahnya. Hasil paling mencolok terlihat pada pengurangan materi abu-abu (gray matter), ialah jaringan yang bertanggung jawab untuk memproses dan menafsirkan informasi, serta mengendalikan aktivitas dan ingatan.

Terjadinya perubahan tersebut tak melulu pertanda negatif. Menurut salah satu penulis studi, Emily Jacobs, neuroplastisitas tersebut dapat bukan mewakili hilangnya kegunaan otak, melainkan peningkatan efisiensi untuk mempersiapkan diri menjadi orang tua. Hal tersebut bisa jadi merupakan latihan penyempurnaan yang dilakukan wanita pada beberapa tahap kehidupannya, termasuk saat masa remaja dan menopause.

Hasil penelitian juga menemukan perubahan pada materi putih (white matter). Studi menunjukkan adanya peningkatan sementara dalam hubungan di white matter, yang mencapai puncaknya pada trimester kedua dan ketiga, sebelum akhirnya kembali lagi ke tahap awal saat melahirkan. Menurut ulasan di laman Spinal Cord, tugas utama materi putih adalah menghantarkan, memproses, dan mengirim sinyal saraf ke atas dan ke bawah sumsum tulang belakang.

Studi lanjutan rencananya bakal dilakukan oleh tim peneliti. Mereka berambisi temuan studi nantinya dapat menjelaskan perubahan pada otak selama kehamilan dan memahami sistem yang mendasari perubahan tersebut pada akibat komplikasi, seperti preeklamsia, migrain, dan depresi pasca persalinan.

"Untuk mendapatkan jawaban, para peneliti tidak hanya perlu memandang perubahan anatomi pada otak, tetapi juga mempelajari perubahan vaskular dan fungsional," ujar mahir neuroimaging yang memimpin Maternal Brian Project di Oxford, Joana Pinto.

Ilustrasi Ibu HamilIlustrasi Pregnancy Brain/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Tran Van Quyet

Faktor penyebab pregnancy brain

Pregnancy brain merujuk pada kesulitan kognitif dan brain fog yang dialami selama kehamilan alias setelah melahirkan. Gejalanya dapat meliputi masalah memori, sering lupa, konsentrasi yang buruk, sering linlung, disorientasi, kesulitan membaca, hingga kesulitan mengingat kata-kata.

Beberapa studi memang telah meneliti penyebab pregnancy brain, Bunda. Melansir Baby Center, sebuah kajian tahun 2018 terhadap 20 penelitian tentang otak menemukan bahwa ibu mengandung mempunyai hasil yang lebih jelek pada tes yang melibatkan memori dan kegunaan eksekutif, yaitu, kegunaan kognitif yang mengenai dengan pengorganisasian tugas, mengingat detail, mengatur waktu, dan memecahkan masalah. Hasil tersebut dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil.

Menurut banyak pakar, penyebab pasti pregnancy brain tidak diketahui pasti. Namun, ada beberapa teori yang menyebut beberapa aspek penyebabnya, seperti:

1. Perubahan hormon

Perubahan hormon menjadi aspek utama dalam beragam gangguan yang berasosiasi dengan kehamilan. Tubuh Bunda bakal mengalami lonjakan besar hormon progesteron dan estrogen selama kehamilan. Beberapa master dan intelektual percaya bahwa lonjakan yang hormon progesteron dan esterogen dramatis, dapat memengaruhi keahlian ibu mengandung untuk berpikir jernih, mengingat dengan mudah, dan konsentrasi dengan penuh perhatian.

2. Kurang tidur

Kemungkinan penyebab lain dari pregnancy brain adalah kurang tidur saat hamil. Perubahan tubuh yang dialami selama mengandung bisa membikin seorang Bunda susah tidur alias apalagi mengalami insomnia.

"Ketika seseorang tidak cukup tidur dan mengerjakan banyak tugas, ingatannya tidak bakal baik. Seseorang tidak tajam secara kognitif ketika dia tidak tidur dengan baik," kata Direktur Neuropsychological Testing and Evaluation Center di Mount Sinai Medical Center New York, Jane Martin, MD.

3. Stres dan gangguan kecemasan

Beban pikiran tersebut dapat memenuhi ruang mental, hingga menimbulkan rasa resah hingga stres. Ibu mengandung yang mengalami kondisi tersebut pasti bakal susah untuk konsentrasi alias berkonsentrasi.

"Bisa dikatakan bahwa ibu mengandung mempunyai banyak beban pikiran. Ia bakal melahirkan bayi, yang menyenangkan sekaligus sangat membebani. Selain itu, dia mungkin menghadapi ketakutan yang nyata bakal persalinan. Semua itu bakal memenuhi ruang mental, sehingga tidak mengherankan jika dia mengalami kesulitan untuk fokus," ujar Legg.

Demikian penjelasan mengenai studi yang mengungkap terjadinya pregnancy brain, serta beberapa aspek penyebabnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

Selengkapnya