ILUSTRASI Nabi Isa bakal turun di dekat menara sebuah masjid di Damaskus, Suriah alias Syam.
KincaiMedia, JAKARTA -- Hadis-hadis Nabi Muhammad SAW mengungkapkan rentetan kejadian pada akhir zaman. Semua itu menjadi tanda bakal terjadinya hari kiamat.
Rasulullah SAW menubuatkan, kelak Palestina bakal menjadi negeri tempat bertarungnya Nabi Isa dan Dajjal. Sesudah Pendusta Besar itu mati, orang-orang Mukmin bakal berhasil hingga berhembusnya angin yang bakal mewafatkan semua mereka.
Sebelum menghadapi Dajjal, putra Maryam binti Imran itu bakal turun dari langit ke bumi, tepatnya di Kota Damaskus, Suriah.
فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ فَيَنْزِلُ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِىَّ دِمَشْقَ بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ إِذَا طَأْطَأَ رَأَسَهُ قَطَرَ وَإِذَا رَفَعَهُ تَحَدَّرَ مِنْهُ جُمَانٌ كَاللُّؤْلُؤِ فَلاَ يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ إِلاَّ مَاتَ وَنَفَسُهُ يَنْتَهِى حَيْثُ يَنْتَهِى طَرْفُهُ فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يَأْتِى عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ قَوْمٌ قَدْ عَصَمَهُمُ اللَّهُ مِنْهُ فَيَمْسَحُ عَنْ وُجُوهِهِمْ وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ
“Saat Dajjal seperti itu, tiba-tiba ‘Isa putra Maryam turun di sebelah timur Damaskus di Menara Putih dengan mengenakan dua baju (yang dicelup wars dan za’faran) seraya meletakkan kedua tangannya pada sayap dua malaikat.
Bila dia menundukkan kepala, air pun menetes. Ketika dia mengangkat kepala, air pun berceceran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium aroma badan (Isa AS) melainkan kafir tersebut bakal mati. Sungguh, aroma nafasnya (menyeruak) sejauh mata memandang.
Isa mencari Dajjal hingga menemuinya di Pintu Ludd, dan lampau membunuhnya. Setelah itu, Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka di surga” (HR Muslim no 2937).
Bukan hanya nash-nash Islam, kitab suci Nasrani pun menyebut perihal perang akhir zaman. Mereka mengistilahkannya sebagai Perang Armageddon.