Taman Suropati – Ibukota Jakarta yang identik dengan kemacetan, polusi dan keramaian rupanya tetap menyimpan banyak tempat yang asri dan menenangkan.
Setiap orang butuh refreshing, apalagi buat mereka yang sehari-harinya sudah dipenuhi dengan sasaran kerja, tugas, lembur dan seabrek pekerjaan di instansi dari senin hingga jum’at. Tentu rasa jenuh dan suntuk bakal meliputi.
Maka kita perlu mengunjungi tempat-tempat yang adem, asri, rindang dan memberikan kesejukan pikiran kita. Sama seperti HP, pikiran kita juga butuh di carge agar bisa kembali fresh.
Nah, salah satu rekomendasi tempat wisata di Jakarta yang menawarkan suasana yang asri dan menenangkan adalah Taman Suropati.
Jika ada yang bertanya apakah terdapat taman bagus nan elok di Jakarta ini, sudah pasti banyak yang menyebut Taman Suropati. Taman yang direnovasi pada 2009-2010 ini merupakan salah satu taman yang sering dijadikan tempat nongkrong sekaligus berekreasi di akhir pekan lho.
Yang unik dari Taman ini ialah adanya patung-patung artistik disana. Bahkan layaknya taman di luar negeri, visitor juga dapat memandang gerombolan Merpati yang terbang bebas kesana-kemari di Taman warisan kolonial Belanda ini. Selain itu, pengunjung juga bisa berpotret dengan rumah panggung para merpati tersebut yang dibuat tinggi.
Taman Suropati Merupakan Taman Peninggalan Belanda
Pada era dahulu, Taman Suropati dikenal dengan nama Burgemeester Bisschopsplein. Nama tersebut diambil dari nama Burgemeester (walikota) Batavia pertama ialah G.J. Bisshop (1916-1920). Perancang Taman ini adalah Pieter Adrianss Jacobus Moojen dan FJ Kubatz.
PAJ Moojen berkedudukan besar dalam merancang dan membangun area Nieuw-Gondangdia, yaitu nama Menteng sebelum diubah. Rancangan buatan Moojen pada 1910 inilah yang dikenal sebagai Rencana Moojen.
Sekarang ini, Taman ini disebut juga sebagai “Taman persahabatan Seniman ASEAN”. Hal ini lantaran para seniman dari 6 negara ASEAN ialah Thailand, Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina ikut menyumbangkan hasil karya mereka berupa patung yang kemudian dijadikan monumen disana.
Uniknya, masing-masing patung tersebut mempunyai motonya sendiri. Patung seniman Thailand mempunyai moto Fraternity (persaudaraan), Patung dari Indonesia diberi moto Peace (perdamaian), sedangkan dari Singapura bermoto Spirit of Asean (Semangat Asean).
Berbeda lagi dengan milik Malaysia yang bermoto Peace, Harmone and one, Brunei Darussalam bermoto Harmony (keharmonisan) dan Filipina dengan moto Rebirth (kelahiran kembali).
Seniman dan perupa patung terkenal asal Singapura, Wee Beng Chong merupakan kreator Patung Spirit of ASEAN. Ia merupakan penerima pertama the Cultural Medallion pada 1979. Patung Harmony dari Brunei Darussalam merupakan karya Awang Hj Latif Aspar.
Sedangkan Luis E. Yee Jr (Junyee) membikin patung Rebirth. Patung Fraternity merupakan karya Nonthivathn Chandhanaphalin. Ia merupakan seniman dan pengajar di Sculpture Department, Faculty of Painting Sculpture and Graphic Arts, Silpakorn University, Bangkok, Thailand. Ia juga merupakan President of The Thai Sculptor Association sejak tahun 1982. Bagaimana? Unik dan kreatif, bukan?
Wisata terkait: 19 Objek Wisata di Cibubur Jakarta Timur yang Paling Hits
Salah Satu Taman di Kawasan Menteng
Sesuai namanya, taman ini terletak di Jalan Taman Suropati, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Letaknya sangat strategis ialah di pertemuan Jalan Diponegoro dengan Jalan Imam Bonjol. Juga ada di ujung Jalan Teuku Umar sebelah Utara serta di ujung Jalan Besuki dan Jalan Samsurizal di sebelah Barat dan Timurnya.
Kawasan ini juga dekat dengan Pasar Barang Antik dan Barang Bekas berkelas. Selain itu, Taman Suropati juga dekat dengan Taman Situ Lembang. Yang juga bisa dijadikan patokan lagi, Taman ini dekat dengan rumah dinas Gubernur DKI Jakarta dan rumah pejabat tinggi negara.
Apa yang Bisa Dilakukan di Taman Suropati?
Taman Suropati merupakan tempat berjamu yang sesuai dengan semua kalangan usia. Banyak kegiatan dilakukan disana, ialah mulai dari joging, latihan musik, hingga berkumpul sesama komunitas. Biasanya terdapat organisasi pencinta musang, anjing, dan organisasi pencinta sepeda.
Jangan takut tidak bisa duduk bersantai disana menikmati indahnya taman lantaran telah disediakan banyak bangku panjang. Di Taman ini juga terdapat banyak pepohonan rindang dan track untuk berlari.
Apalagi jika mau menghabiskan malam minggu disini, banyak sekali perihal yang dapat dilihat dan kegiatan yang bisa dilakukan. Nyatanya memang pada malam hari, Taman ini seolah mempunyai remah kehidupannya sendiri.
Banyak sekali pengamen jalanan, penjual makanan, dan para pecinta organisasi melakukan atraksinya disini. Sebut saja Suropati Art yang selalu menggelar konser musik di taman tersebut setiap malam minggu.
Selain bersantai melepas penat, kita juga bisa memanjakan mata dan mengisi perut, bukan? Tak lupa, Pemerintah juga menyediakan jasa internet gratis.
Taman seluas 1.173 m2 dari luas keseluruhan 16.328 m2 yang dekat dengan Museum Naskah Proklamasi ini mempunyai 93 pohon pelindung. Jenis vegetasinya macam-macam, ialah ada Mahoni (Swietania mahagoni), Sawo Kecik (Chrysophiliium sp), Ketapang (Terminalia catappa), hingga Tanjung (Mimusop elengi). Ada pula Bungur (Lagerstromea loudonii) hingga Khaya (Khaya senelaensis L).
Jangan lewatkan juga: 40 Objek Wisata di Jakarta Selatan yang Wajib Dikunjungi!
Transportasi ke Taman Suropati Cukup Mudah
Untuk ke Taman ini, Anda bisa menempuhnya dengan apapun. Hal ini lantaran tak terlepas dari lokasinya yang memang ada di tengah Kota Besar sekelas Jakarta. Tentunya sarana transportasinya sangat mudah dan banyak.
Jangan pusing lagi jika mau kesana lantaran di Taman Suropati juga menyediakan lahan parkir yang luas. Kamu bisa membawa Mobil pribadi alias motor pribadimu kesini tanpa takut tidak ada tempat memarkirnya.
Bahkan di jam sibuk sekalipun, meski pengendara mobil tidak diperkenankan parkir di sekeliling taman, Anda tetap tetap bisa memarkirnya di laman Masjid Agung Sunda Kelapa. Atau bisa juga Anda meletakannya di laman Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Bagi pengendara motor lebih beruntung lantaran dapat diizinkan parkir di sekitar taman. Tapi apapun opsinya, dijamin sangat kondusif dan terjaga.
Namun jika Anda termasuk jenis penyuka backpacker namalain melancong tanpa membawa kendaraan, menuju ke Taman ini tentu bakal lebih mudah dan nyaman. Rute transportasinya dapat Anda lalui dengan menggunakan bis umum alias pikulan lainnya.
Mintalah berakhir di terminal bus kota Jakarta Pusat untuk kemudian melanjutkan perjalananmu memakai ojek menuju Jalan Taman Suropati. Jangan takut tidak menemukan ojek lantaran semua orang tahu di era digital sekarang ini, banyak jasa penjual ojek online yang bisa ditemukan dengan mudah nyaris di setiap perspektif ibukota Jakarta. Setelah tiba di Jalan tersebut, maka Anda sudah bisa menikmati keelokan taman yang menjadi salah satu letak wisata tersebut.
Cara Menuju ke Taman Suropati
Untuk lebih jelasnya, agar bisa sampai ke taman ini unik buat Anda yang berasal dari luar kota, misal Anda berasal dari Bandung maupun kota lainnya di luar Jabodetabek dan menggunakan mobil, dapat menggunakan Jalur tol & mengarah ke Jakarta-Cikampek, lanjut ke Tol dalam kota & mengambil exit Semanggi.
Kemudian, perjalanan bakal dilanjutkan melalui Jl.Jend.Gatot Subroto menuju ke Semanggi, lanjut ke Jl.Jend.Sudirman menuju Bundaran H.I & terakhir menuju Jl.Imam Bonjol hingga sampai di tujuan.
Buat Anda yang bakal menggunakan kendaraan umum, dari perempatan Cawang UKI, Anda dapat turun & melanjutkan kembali dengan menggunakan akomodasi Busway. Di Halte Transjakarta ini, Anda dapat memilih tujuan baik itu ke Harmoni, Kampung Melayu maupun Ancol, nantinya Anda kudu turun di Halte Kampung Melayu & beranjak dengan busway yang menuju Grogol & turun pada Halte Bappenas lampau melanjutkan melangkah kaki hingga sampai di Taman Suropati.
Ke taman ini juga bisa ditempuh dengan menggunakan kereta api lho, misal untuk mereka yang datang dari Jatabek. Anda bisa memilih kereta yang turun di Stasiun Jakarta Kota & melanjutkan perjalanan dengan rute Blok M maupun Pinang Ranti, nantinya Anda kudu turun di Halte Sarinah untuk beranjak menggunakan busway yang menuju Kampung Melayu & turun di Halte Bappenas untuk dapat melangkah kaki hingga sampai di tujuan. Sementara untuk Anda penduduk Depok maupun Bogor, bisa turun di Stasiun Cikini & lanjut melangkah kaki.
Taman Suropati Memiliki Keunikan Tersendiri
Taman yang mempunyai usia yang sudah cukup tua ini sangat terawat dengan baik. Dengan konsep taman tropis di tengah kota mempunyai beragam koleksi tanaman seperti Swietania Mahagoni alias yang lebih berkawan dengan nama Mahoni, Chrysophiliium Spa tau biasa disebut pohon Sawo Kecik, Terminalia Catappa alias pohon Ketapang, Mimmusop Elengi alias pohon Tanjung, Lagerstromea Loudonii alias pohon Bungur, serta Khaya Senelaensis L alias yang lebih dikenal dengan pohon Khaya.
Taman yang mempunyai luas sekitar 16.328 M2 dengan luas bagi tanaman hias yang berdiri di atas lahan seluas 1.173 M2.
Selain mempunyai beragam koleksi tanaman, taman ini juga mempunyai koleksi patung hasil karya seniman ternama seperti patung Pangeran Diponegoro, Patung Harmony yang merupakan buah tangan dari Awang Hj L. Aspar dari Brunei Darussalam, ada juga Patung Rebirth yang merupakan buah tangan dari Junyee alias Luis E. Yee Jr dari Philippines, Patung Fraternity karya pengajar Silpakorn University Thailand yang juga menjabat sebagai Presiden asosiasi pematung Thailand ialah Nonthivathn Chandhanaphalin, Patung Peace Harmony & One karya Lee Kian Seng pematung Malaysia, Patung Peace Karya Sunaryo dari Indonesia, serta Patung yang diberi nama The Spirit of Asean yang dibuat oleh Wee Beng Chong yang merupakan pematung asal Singapura.
Taman Suropati ini juga enak-enak untuk melakukan kegiatan olahraga, Anda bisa sekedar Jogging, bersepeda, alias hanya sekedar kumpul bareng komunitas.
Taman ini ketika sore hari biasanya dijadikan sebagai tempat untuk organisasi chamber yang merupakan organisasi kesenian berkumpul. Komunitas Taman Suropati Chamber ini, merupakan campuran dari penghoby Gitar & Biola yang telah berjumlah hingga 100 orang.
Taman ini juga terbilang kondusif dari tindakan pidana dan asusila, lantaran ada pos penjaga yang siap mengamankan area dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Oh ya sob, selain mempunyai banyak koleksi tanaman, patung alias tempat berkumpul komunitas, taman ini juga mempunyai beragam koleksi satwa lho.
Disini Anda bisa memandang burung merpati dan kandangnya yang dibuat unik untuk burung-burung ini bermukim. Wisatawan yang datang bisa ikut memberikan makanan burung-burung ini.
Selain burung merpati, pengunjung juga bisa memandang koleksi ayam kate disini. Taman ini memiliki 3 sangkar ayam kate yang berukuran mini.
Taman Suropati ini juga mempunyai koleksi kembang yang elok lho. Ada 4 taman mini berbentuk persegi & 4 taman mini berbentuk lingkaran yang berisi tanaman kembang & juga dilengkapi kolam air mancur.
Buat pengunjung yang mau pijat refleksi, Anda bisa mencoba 4 track yang mempunyai tonjolan berbatu yang memang dipersiapkan bagi mereka yang mau refleksi kaki.
Kunjungi juga yuk: 23 Tempat Wisata Anak di Jakarta yang Wajib Dikunjungi
Taman Suropati pada Malam Hari
Tidak hanya ramai pada pagi alias sore hari saja, taman Suropati ini justru lebih ramai lagi pada malam hari lho. Anak-anak muda sampai kumpulan family sengaja datang ke taman ini untuk jalan-jalan sekaligus menikmati beragam kuliner yang ada di sekitar taman.
Wisatawan bakal disuguhkan beragam panganan mulai dari gorengan, tahu gejrot, bakpau maupun makanan berat seperti mie goreng, nasi goreng, martabak & sate ditempat ini.
Buat Anda yang suka ngopi, di taman ini juga sangat cozy untuk dijadikan tempat ngopi lho. Wah, enak-enak sekali rasanya ngopi sembari ditemani musik cuma-cuma dari organisasi yang sering tampil disana.
Kalau ke taman ini jangan datang terlalu malam ya, pengunjung dianjurkan untuk datang mulai dari jam 7 malam, lantaran tetap belum terlalu ramai.
Para pemain musik yang datang dari dari Suropati.art maupun Komunitas bunyi kuricang biasanya juga mulai menunjukkan aksinya pada jam 7 malam sampai jam 12.
Tidak hanya pagelaran seni dari beragam organisasi musik saja, di taman Suropati ini juga sering diadakan event seni yang tidak kalah serunya, seperti yang di gelar oleh Central Culture Francis (CCF) yang kala itu menggelar pameran lukisan & foto.
Oh ya sob, buat Anda yang suka foto-foto, ada catatan yang mesti Anda perhatikan, pastikan Anda tidak mengambil gambar ke arah barat. Kenapa? Karena disana ada rumah dinas duta besar Amerika Serikat. Kalau Anda tetap mengambil gambar ke arah barat, siap-siap saja didatangi oleh security yang berjaga di rumah dinas tersebut dan bakal mencatat identitas anda.
Kunjungi juga yuk: Nongkrong Asyik di Taman Cattleya Tomang Jakarta Barat
Objek Penting di Sekitar Taman Suropati
Oh ya sob, selain objek krusial berupa rumah dina duta besar AS, di sekitar taman Suropati ini juga terdapat beragam objek krusial lainnya. Diantaranya seperti rumah dinas bagi Wakil Presiden RI yang lokasinya berada di seberang kanan dari Taman Suropati.
Di sebelah Utaman terdapat Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta. Sementara di depan taman ini terdapat sebuah loji yang pada tempo dulu dipergunakan sebagai gedung freemasonry. Bangunan yang dibangun pada tahun 1830 dengan tanggal 15 februari, dirancang oleh J Tromp yang merupakan insinyur Belanda dengan biaya 12 ribu gulden. Kini gedung Loji ini merupakan Gedung Bappenas.
Ada juga Museum Perumusan Naskah Proklamasi berada di seberang kiri dari Taman Suropati, yang berjarak kurang lebih 50 meter.
Ada juga gedung Komisi Pemilihan Umum di sebelah museum perumusan naskah proklamasi. Juga ada masjid Sunda kelapa yang berada di belakang gedung Bappenas buat Anda yang mau melaksanakan solat. Juga ada Gereja Paulus sebelah kanan dari Gedung Bappenas.
Saran dan Tips Jika Berlibur ke Taman Suropati
Karena taman merupakan tempat wisata dimana berkonsep outdoor, maka ada baiknya pantaulah cuaca terlebih dulu sebelum berangkat. Jangan sampai mendung hingga hujan merusak liburanmu dan membuatmu jera untuk menelusuri taman bagus ini. Jangan lupa bawa beberapa keperluanmu, seperti bekal makanan, air minum, obat, dan lain-lainnya.
Umumnya para pelancong, tentunya Anda mau mengabadikan momen liburanmu. Maka dari itu, jangan lupa bawa kamera sebagai pendukung gayamu. Sediakan pula hand sanitizer, tissue basah, hingga antiseptik. Gunakan busana yang nyaman dan jangan sampai salah kostum lantaran bagaimanapun ini merupakan liburan ke taman.
****
Demikian sedikit ulasan mengenai salah satu Taman di area elit Menteng yang juga merupakan taman peninggalan Belanda. Semoga bisa menginspirasi Anda untuk mencoba berekreasi ke Taman Suropati, Jakarta Pusat. Jangan takut dikatakan antik lantaran berekreasi di Taman lantaran sekarang ini Taman-Taman yang memang disulap unik untuk mendukung pariwisata. Selamat bersenang-senang!
Jangan lewatkan juga: Liburan Seru ke Taman Menteng Jakarta