Tiga butir buah kurma terlihat di Masjid Khadija, Berlin, Jerman, Ahad (2/3/2025). Ilustrasi Ramadhan
KincaiMedia, DEPOK--Ada sebagian umat Islam yang ketika berpuasa hanya mendapatkan lapar dan haus. Mereka yang berpuasa hanya menahan haus dan lapar, tetapi tidak menjaga hawa nafsu yang lain adalah sebagian ciri-ciri orang yang merugi dan tidak beruntung ketika Ramadhan.
Orang beragama berlomba-lomba dalam beragama ketika Ramadhan datang. Tetapi, ada sebagian orang yang tidak memanfaatkan rahmat Allah yang tercurah pada bulan yang penuh berkah dengan memaksimalkan ibadahnya.
Mereka sesungguhnya terjebak dalam kerugian. Karena, belum tentu tahun depan kita dapat berjumpa lagi dengan Ramadhan dan bisa jadi ini Ramadhan terakhir untuk kita.
Pengasuh Pondok Pesantren An Nurmaniyah Ustazah Nurma Nugraha mengatakan, ketika Ramadhan datang dan menyapa umat Islam, tetapi mereka melaluinya begitu saja maka mereka termasuk golongan yang merugi. Padahal, mereka diberikan kesempatan dengan beragama sebanyak-banyaknya untuk meminta pembebasan Allah SWT.
Dalam hadits riwayat Ahmad, Rasulullah SAW bersabda, “Kecewa dan merugi orang yang berkesempatan hidup di Ramadhan, tetapi tidak terampuni dosa-dosanya."
Ciri-ciri orang yang merugi saat Ramadhan adalah tidak peduli dengan panggilan Allah SWT. Jangankan ibadah sunnah, kata Ustadzah Nurma, apalagi ibadah wajib pun dia tinggalkan dengan beragam alasan.
Jika mereka berpuasa, puasanya pun hanya mendapatkan haus dan lapar saja. “Mereka tetap saja melakukan maksiat, apalagi mendapatkan pembebasan Allah SWT lantaran tidak pernah terbesit untuk bertobat,” katanya.
Ketika berpuasa, mereka hanya menahan haus dan lapar, tetapi tidak menjaga hawa nafsu yang lain, hal-hal yang haram tetap dilakukan, inilah sebagian ciri-ciri orang yang merugi ketika Ramadhan.
Bahkan, golongan ini bakal menangis pada hari hariakhir lantaran puasanya tidak berpahala. “Mereka berpuasa, tetapi tetap melakukan maksiat, korupsi, mencela, atau puasa bukan lantaran Allah SWT," ujarnya.
sumber : Dok Republika