foto: YouTube/Sha Kha Homey
KincaiMedia - Aktivitas mengepel lantai adalah bagian krusial dari rutinitas kebersihan rumah tangga yang bermaksud untuk menjaga kebersihan dan keelokan lantai. Proses ini dilakukan dengan tujuan membikin lantai menjadi kesat dan bebas dari kotoran serta debu. Namun, sering kali hasilnya tidak sesuai seperti yang diharapkan. Dalam beberapa kasus, lantai justru menjadi licin serta berbau amis. Situasi ini bisa sangat mengganggu dan apalagi berbahaya, terutama jika lantai menjadi terlalu licin dan meningkatkan akibat terpeleset.
Salah satu argumen utama lantai menjadi licin setelah dipel adalah penggunaan produk pembersih yang tidak tepat alias berlebihan. Banyak orang condong berpikir bahwa semakin banyak pembersih yang digunakan, semakin bersih lantai yang dihasilkan. Namun, residu dari produk pembersih yang tidak dibilas dengan baik dapat menumpuk dan meninggalkan lapisan licin di permukaan lantai. Selain itu, beberapa produk pembersih mengandung bahan kimia yang meninggalkan movie tipis yang membikin lantai terasa licin saat kering.
Selain masalah ini, aroma amis juga sering kali menjadi keluhan setelah mengepel lantai. Bau ini bisa berasal dari beberapa sumber, termasuk air kotor yang digunakan untuk mengepel, sisa-sisa makanan alias kotoran yang tidak sepenuhnya dibersihkan, alias apalagi dari perangkat pel itu sendiri yang tidak higienis. Kain pel yang jarang dibersihkan alias dikeringkan dengan baik bisa menjadi sarang kuman dan jamur, yang kemudian menyebarkan aroma tidak sedap saat digunakan.
Tapi perihal yang nggak kalah krusial untuk diperhatikan adalah cairan pembersih lantai yang digunakan. Dalam beberapa kasus, sejumlah orang biasanya bakal menggunakan bahan khusus, misalnya tambahan sabun cuci piring dan air panas. Kedua bahan ini dinilai dapat membikin lantai jadi lebih kesat.
Walaupun begitu, penggunaan air panas dan sabun cuci piring dengan takaran yang kurang pas tetap bisa membikin lantai licin, lho. Sebagai gantinya, Anda dapat menggunakan bahan alami lain seperti yang dipakai pengguna YouTube Sha Kha Homey. Melalui salah satu video yang diunggah, dia mengaku hanya menggunakan bahan alami yang ada di dapur.
(brl/ola)