Jakarta -
Bagi ibu hamil, gerakan-gerakan salat mungkin susah alias tidak mungkin dilakukannya di waktu-waktu tertentu selama masa kehamilannya. Namun, secara umum, jika dia dapat berdiri misalnya sembari mencuci piring, alias mengantre, maka dia wajib berdiri dalam salat. Rasa capek bukanlah argumen untuk meninggalkan salat dan salat sembari duduk, Bunda.
Dikutip dari laman Moslem Obgyn, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya salat sembari berdiri lebih utama, dan siapa yang salat sembari duduk memperoleh separuh pahala, dan siapa yang salat sembari berebahan memperoleh separuh pahala orang yang duduk.” (Sahih Bukhari)
Sehingga, krusial untuk tetap berdiri dalam salat wajib jika dia mampu. Lalu, gimana jika ibu mengandung tidak bisa lantaran kondisi medis? Dalam tulisan ini bakal dibahas tentang dalil salat dalam posisi duduk, tata langkah salat sembari duduk bagi ibu hamil.
Namun, sebelum itu, Bunda perlu ketahui dulu faedah aktivitas salat untuk ibu hamil. Simak penjelasan berikut ini!
Manfaat aktivitas salat untuk ibu hamil
Shalat telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan harian umat Islam dan meskipun shalat dilakukan sebagai tanggungjawab agama. Mengutip laman Rehability Journal berikut faedah aktivitas salat untuk fisik.
Takbir & Qayyam
Takbir adalah awal dari salat dan dimulai dengan mengangkat kedua tangan, menjaga telapak tangan terbuka di samping kedua telinga, meletakkan ibu jari di belakang daun telinga, menjaga siku tetap tertekuk, otot-otot pektoralis meregang dengan lembut dan tulang belikat. Mengangkat kedua tangan dan meletakkannya di perut dapat memperluas rongga dada.
Ada pengedaran berat yang merata melalui kedua kaki selama latihan postur Qayyam. Ini bakal memudahkan keseimbangan tubuh dan punggung bawah dibawa ke posisi netral sembari mengaktifkan otot-otot inti pada saat yang sama. Posisi ini membantu meluruskan punggung dan memperbaiki postur tubuh.
Ruku’
Ruku' adalah posisi membungkuk ke depan dalam shalat umat Islam. Ruku’ adalah tindakan merendahkan diri dengan menundukkan kepala kepada Allah, melepaskan kesombongan dan bertawakal diri kepada Allah. Ruku’ meregangkan otot-otot punggung bawah, tubuh bagian depan, paha, dan betis sepenuhnya.
Sujud
Ketika sujud di mana dahi menyentuh tanah. Disebutkan dalam sebuah sabda bahwa ini adalah posisi di mana umat Islam paling dekat dengan Sang Pencipta. Abu Huraira meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda:
“Seseorang paling dekat dengan Tuhannya ketika dia bersujud, maka berdoalah (dalam keadaan ini).” (Sahih Muslim, Kitab Doa, Hadits: 482).
Latihan otot dan peregangan dalam sujud membantu melepaskan rasa sakit/ketegangan di punggung bawah, bahu, dan dada.
Duduk tahiyat
Duduk di lantai, dengan membaca angan di rakaat kedua dan terakhir dari salat. Posisi ini membantu menyingkirkan sembelit, melawan gangguan perut, dan meningkatkan sirkulasi darah tubuh. Ini juga membantu menenangkan pikiran dan merangsang tubuh untuk rileks, Bunda.
Pada usia kehamilan berapa bulan, boleh salat sembari duduk?
Faktanya, bahwa dalam Islam tidak ada patokan yang mengatur dalam norma fiqih tentang usia kehamilan berapa bulan seorang ibu mengandung diperkenankan shalat sembari duduk.
Namun, jika terjadi komplikasi selama kehamilan yang menyebabkan ibu cemas bakal kesehatannya sendiri alias kesehatan bayinya, dia boleh shalat sebagai orang sakit. Hukumnya adalah, jika berdiri untuk shalat bakal memperparah indikasi alias menunda pemulihannya, dia boleh shalat sembari duduk.
Dalil mengenai salat sembari duduk
Telah disinggung sedikit sebelumnya bahwa alangkah baiknya salat dalam keadaan berdiri. Hal ini, mengutip laman NU Lampung, berasas firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 238:
"Berdirilah untuk Allah (dalam salatmu) dengan khusyu'.
Berdiri dengan catatan jika memang kondisinya mampu. Hal ini karena, sebagaimana Rasulullah SAW kepada Imran bin Husain:
"Kerjakanlah shalat dengan berdiri. Jika Anda tidak bisa maka kerjakanlah dengan posisi duduk. Jika tidak bisa juga maka kerjakanlah dengan posisi berbaring." (HR : Al-Bukhari 1117 dan Abu Daud : 952)
Tata langkah salat sembari duduk
Mengutip kitab Tata Cara Shalat Lengkap yang Dicintai Allah dan Rasulullah karya Yoli Hemdi, berikut tata langkah shalat sembari duduk:
Tata langkah sholat sembari duduk bisa dilaksanakan dengan melakukan aktivitas shalat seperti biasanya. Dimulai dengan takbiratul ihram sembari mengangkat kedua tangan lampau bersedekap.
Ketika ruku' bisa sedikit membungkukkan badan layaknya hendak ruku'. Sementara itu, aktivitas sujud dilakukan seperti biasanya, Bunda.
Bagaimana jika tidak bisa salat sembari duduk?
Jika tidak bisa shalat sembari duduk, gimana dengan berbaring? Tidak ada larangan untuk berebahan selama kondisi ibu mengandung tidak memungkinkan untuk berdiri alias duduk, dalam perihal ini kondisi bedrest. dikutip dari detikcom, firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Al-Baqarah ayat 286, berbunyi:
"Allah tidak membebani seseorang selain sesuai pemisah kemampuannya,"
Disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir, dengan kata lain ayat tersebut menjelaskan bahwa seseorang tidak dibebani melainkan sebatas kesanggupannya. Hal ini, menurut Ibnu Katsir, merupakan salah satu dari lemah lembut Allah SWT kepada makhluk-Nya dan kasih sayang-Nya kepada mereka, serta kebaikan-Nya kepada mereka.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)