Tiga Faktor Imam Ahmad bin Hanbal Sulit Menerima Pemberian Penguasa. Foto: Berbagi duit / Ilustrasi
KincaiMedia,JAKARTA -- Imam Ahmad bin Hanbal dikenal sebagai ustadz yang sangat wara (menjaga kehati-hatian dari perkara syubhat). Salah satu contohnya adalah dia menolak pemberian para penguasa seperti bingkisan dan jabatan.
Imam Ahmad tidak pernah menerima duit selain yang jauh dari segala syubhat. Ia sangat menjaga diri untuk menerima pemberian khalifah, padahal kondisinya sangat memprihatinkan.
Mengapa Imam Ahmad bin Hanbal dan beberapa ustadz besar lainnya banyak yang menolak pemberian penguasa? Syekh Abdul Aziz Asy Syinawi dalam Biografi Empat Imam Mazhab menjelaskan tiga faktornya, yaitu:
Pertama, Menjaga diri dari kekayaan penguasa dan khalifah. Menolak untuk menerima dan tegas dalam menolak.
Di antara pra pemimpin dengan pendirian ini adalah Imam Hanafi dan Syufyan Ats Tsauri.
Kedua, Menerima pemberian para penguasa untuk kemudian diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Membantu para penuntut pengetahuan yang perlu pertolongan dan menjalani hidup mulia sebagai ahlul ilmi dan mahir kepercayaan tanpa berlebihan dalam menggunakan harta.
Contoh ustadz dengan pendirian ini adalah Imam Hasan Al Bashri dan iMam Malik. Menurut Imam Malik, tidak haram memneriam pemberian penguasa lantaran duit tersebut adalah kekayaan milik kaum Muslimin dan di antara yang lebih berkuasa menerimanya adalah ahlul ilmi yang mencurahkan segenap waktu dan tenaga untuk mengajarkan pengetahuan kepercayaan kepada semua orang dan memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Ketiga, Pandangan pertengahan di antara dua pendapat sebelumnya: Menerima kedudukan yang diberikan penguasa, menerima pemberian untuk kemudian disedekahkan, menerima penghasilan yang telah ditentukan dan bukan hadiah. Di antara pemimpin yang berpendirian ini adlaha Imam SYafii. Ia menjabat suatu kedudukan untuk kemudian dia sedekahkan. Ia juga menerima bagian Bani Muthalib dari kekayaan rampasan perang, dan mereka memang mempunyai jatah untuk itu.
Namun, Imam Ahmad bin Hanbal memiliih jalan yang ditempuh oleh Imam Hanafi meski ini menjadikan kondisi Imam Ahmad kian memprihatinkan lantaran dia miskin. Imam Ahmad menolak pemberian para khalifah dan penguasa yang lain. Ia rela mempekerjakan diri dan menuliskan kitab untuk orang dengan upah.
Dalam menolak pemberian, Imam AHmad sangat menahan kondisi dan bersabar. Berbeda dengan Imam Hanafi yang kaya dan mempunyai upaya dengan untung melimpah. Melalui untung ini, Imam Hanafi menutupi kebutuhan orang-orang miskin dan para mahir hadits yang sering berasosiasi dengannya.
sumber : Syekh Abdul Aziz Asy Syinawi / Biografi Empat Imam Mazhab