Tips Mencegah Kenaikan Berat Badan Pasca Menyapih Anak

Dec 26, 2024 08:50 AM - 1 bulan yang lalu 37095

Jakarta -

Kenaikan berat badan usai menyapih jadi tantangan tersendiri para ibu menyusui. Ketahui tips mencegah kenaikan berat badan pasca menyapih anak yuk, Bunda.

Usai menyusui selama dua tahun rasanya memang lega ya, Bunda. Tetapi, di satu sisi ada pekerjaan rumah lagi yang menanti nih, Bunda. Biasanya, berat badan yang melonjak jadi hambatan yang membikin ancaman tersendiri bagi para perempuan.

Ya, berat badan bertambah setelah berakhir  menyusui adalah perihal yang normal dan terjadi pada banyak perempuan. Berhenti menyusui sering kali dapat mengakibatkan kenaikan berat badan lantaran Bunda mungkin mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan, dan membakar lebih sedikit kalori.

Seperti diketahui bahwa salah satu faedah menyusui  bagi ibu adalah penurunan berat badan. Namun setelah berakhir menyusui, berat badan bisa naik lagi. Perubahan hormon, penambahan makanan yang disebabkan oleh menyusui, alias kebenaran bahwa Bunda tidak lagi membakar kalori melalui menyusui, semuanya dapat menyebabkan kenaikan berat badan pasca-menyusui seperti dikutip dari laman Healthshots.

Normalkan berat badan naik setelah berakhir menyusui?

Ya, perihal itu adalah kondisi yang normal terjadi. Beberapa wanita bertambah berat badan setelah berakhir menyusui. "Hal ini dapat dikaitkan dengan penurunan pengeluaran kalori lantaran tubuh tidak perlu lagi memproduksi ASI, berbarengan dengan perubahan hormonal dan penyesuaian style hidup," jelas ahli tetek dan oncoplastic surgeon, Dr. Karishma Kirti.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Human Lactation, menunjukkan bahwa berat badan, komposisi tubuh, serta asupan daya berubah setelah seorang ibu berakhir menyusui. Terlihat bahwa 8 dari 12 peserta wanita bertambah berat badan setelah menyapih bayinya.

Perlu Bunda tahu bahwa ada banyak perubahan pada tubuh saat Bunda mulai menyusui Si Kecil. Namun, seseorang mungkin tidak menyadarinya, tetapi menyapih dari menyusui juga memengaruhi tubuh Bunda dalam banyak hal.

Ketika menyusui, Bunda mungkin terus mengonsumsi kalori yang dibutuhkan untuk menyusui, apalagi setelah berhenti, yang bakal menyebabkan penambahan berat badan.

Selama menyusui, kegiatan tersebut membakar kalori ekstra lantaran tubuh memproduksi ASI, yang dapat membantu penurunan berat badan pasca persalinan. "Hormon prolaktin merangsang produksi ASI, sementara oksitosin membantu pengeluaran ASI dan dapat meningkatkan rasa nyaman dan ikatan dengan bayi," jelas Dr. Kirti. 

Laju metabolisme dapat meningkat lantaran daya tambahan yang dibutuhkan untuk produksi ASI. Sebuah penelitian, yang diterbitkan dalam Preventive Medicine, melaporkan penurunan berat badan sebesar 2,7 persen lantaran menyusui selama tiga bulan pasca persalinan. Sementara bagi sebagian wanita menyusui itu mudah, yang lain mungkin juga mengalami komplikasi menyusui yang perlu diatasi sedini mungkin.

Setelah berakhir menyusui, tubuh tidak lagi mengeluarkan kalori ekstra untuk memproduksi ASI, yang dapat menyebabkan penurunan laju metabolisme. "Kadar prolaktin dan oksitosin menurun, yang menyebabkan penyesuaian hormonal yang dapat memengaruhi suasana hati, nafsu makan, dan penyimpanan lemak," jelas Dr. Kirti. 

Nafsu makan mungkin tetap lebih tinggi dari yang diperlukan untuk sementara waktu, meskipun kebutuhan kalori telah berkurang. Oleh lantaran itu, sangat krusial untuk menyapih bayi dari menyusui dengan langkah yang benar.

Penyebab berat badan naik setelah berakhir menyusui

Peningkatan berat badan pada Bunda pasca menyapih dapat terjadi lantaran penyebab berikut ini ya, Bunda:

1. Kelebihan kalori

Ibu menyusui memerlukan lebih banyak kalori untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan produksi ASI. Oleh lantaran itu, nafsu makan Bunda dapat meningkat selama menyusui, dan mungkin tetap demikian untuk sementara waktu apalagi setelah Bunda menyapih bayi. Kelebihan kalori pada akhirnya dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Efek kelebihan kalori dapat diperparah oleh kurangnya kegiatan bentuk dan style hidup yang tidak banyak bergerak.

2. Perubahan hormonal

Prolaktin dan oksitosin adalah hormon yang berkedudukan krusial dalam produksi ASI. Setelah Bunda berakhir menyusui, hormon pascapersalinan mulai menurun. Baik oksitosin maupun prolaktin berkedudukan krusial dalam kesehatan emosional Bunda. Beberapa wanita mungkin mengalami depresi alias merasa sedih, yang menyebabkan mereka makan berlebihan, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Elliot Reimers, NASM-certified nutrition coach menjelaskan, “Ibu-ibu mengalami perubahan hormon setelah menyapih, yang dapat membikin mereka merasa sedih.

Menyapih juga membikin mereka merasa kehilangan hubungan dengan anak mereka sekarang lantaran anak tersebut tumbuh besar dan ‘tidak lagi membutuhkannya.’ Ketika mereka merasakan emosi negatif, beberapa ibu mulai makan lantaran stres, yang menyebabkan kenaikan berat badan.” Mungkin diperlukan waktu hingga enam bulan bagi hormon Bunda untuk kembali ke tingkat sebelum mengandung setelah berakhir menyusui 

Tips untuk menghindari kenaikan berat badan setelah menyapih

Dr. Brittany Robles, seorang master kandungan dan ginekologi yang berbasis di New York dan pembimbing ahli bersertifikat NASM, mengatakan, “Setelah Bunda berakhir menyusui, krusial untuk mengurangi asupan makanan Bunda sedikit untuk mengimbangi penurunan kebutuhan daya tubuh Bunda. Tidak kudu sekaligus ya, Bunda. 

Dalam perihal ini, Bunda dapat melakukannya dengan mengurangi porsi makan secara bertahap. Jangan menghilangkan makanan, cukup makan dalam porsi yang sedikit lebih kecil. Seiring waktu, rasa lapar dan nafsu makan Bunda bakal menyesuaikan diri dengan perubahan asupan kalori.”

Kiat-kiat berikut dapat membantu Bunda mengatur asupan makanan untuk mengurangi berat badan berlebih yang Bunda peroleh setelah menyapih bayi:

1. Perhatikan apa yang Bunda makan dan cobalah untuk mengurangi asupan makanan secara bertahap.
2. Hindari diet penurunan berat badan yang sigap lantaran diet tersebut dapat membikin Bunda menyerah pada keinginan, yang pada akhirnya bakal berakibat jelek pada kesehatan Bunda.
3. Dengarkan tubuh dan makanlah hanya saat Bunda lapar. Berlatihlah makan dengan penuh kesadaran dengan berfokus pada makanan Bunda tanpa gangguan, mencegah makan berlebihan, dan meningkatkan hubungan yang lebih sehat dengan makanan.
4. Makan camilan sehat, seperti buah-buahan dan kacang-kacangan, untuk menyediakan nutrisi dan kalori yang diperlukan bagi diri Bunda.
5. Lakukan teknik-teknik yang penuh kesadaran seperti meditasi dan olahraga ringan untuk menghindari stres setelah menyapih seperti dikutip dari laman Mom Junction
6. Hindari melakukan banyak tugas sekaligus selama waktu makan dan fokuslah pada makan. Makan dengan penuh kesadaran bakal membantu Bunda mengetahui kapan Bunda kenyang dan mencegah makan berlebihan.

Selain itu, Bunda juga dapat membikin perubahan-perubahan berikut pada style hidup seperti beberapa perihal berikut:

1. Melakukan olahraga sedang berfaedah untuk manajemen berat badan. Jika Bunda tidak mempunyai banyak waktu luang, Bunda dapat membagi latihan Bunda ke dalam beberapa sesi sepanjang hari.
2. Anda dapat berolahraga 15-20 kali beberapa kali sehari.
3. Cobalah latihan menyenangkan yang dapat dilakukan berbareng bayi.
4. Tetaplah aktif jika memungkinkan. Misalnya, jika Bunda dapat melangkah kaki ke suatu tempat, hindari menggunakan mobil alias bus.
5. Mulailah latihan rutin, termasuk kardio, yoga, dan penguatan inti, untuk memastikan kebugaran dan penurunan berat badan.
6. Jika Bunda belum pernah berolahraga sebelumnya, konsultasikan dengan pembimbing untuk mendapatkan kiat tentang latihan dan teknik yang tepat.
7. Tetapkan tujuan yang realistis. Menurunkan berat badan berlebih dapat menyantap waktu berminggu-minggu alias apalagi berbulan-bulan. Hargai batas tubuh Bunda, dan jangan memaksakannya hingga berisiko cedera.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya