KincaiMedia, JAKARTA -- Allah menjamin bahwa Alquran mudah dihafal. Menjadi seorang penghafal Alquran atau hafiz pun adalah kemauan banyak orang Islam.
وَلَقَدۡ يَسَّرۡنَا الۡقُرۡاٰنَ لِلذِّكۡرِ فَهَلۡ مِنۡ مُّدَّكِرٍ
"Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" (QS al-Qamar: 17).
Ada banyak keistimewaan yang dapat diraih seorang hafiz, baik di bumi maupun akhirat. Allah menetapkan bahwa Dia bakal meninggikan derajat mereka yang hafal Alquran dibanding para hamba-Nya yang lain.
Syekh Sa'ad al-Ghamidi memberikan lima tips yang kudu diperhatikan bagi penghafal Alquran. Tips tersebut kudu diperhatikan, khususnya bagi orang yang sama sekali tak bisa berkata Arab.
Pertama, kata ustadz Arab Saudi yang pernah jadi pemimpin Masjid Nabawi itu, seseorang kudu mempunyai tujuan yang jelas. Dalam perihal ini, tujuan yang luhur adalah meraih ridha Allah SWT.
Kedua, ujar Sa'ad, kudu ada lembaga yang menyelenggarakan program menghafal Alquran. Fungsinya adalah mengoordinasi mereka yang ingin menghafal Alquran agar nantinya para calon hafiz ini tidak patah arang dan berakhir di tengah jalan.
Lembaga-lembaga yang dimaksud dapat berupa majelis ilmu, pengajian, alias sekolah. Ini dipimpin alias dipandu seorang ustadz alias guru.
Ketiga, seorang calon hafiz kudu menerapkan metode yang digunakan dan tak asal begitu saja. Jika memang mau sungguh-sungguh, maka mesti ada metode yang dipakai dengan tolok ukur yang jelas.
"Metode yang digunakan kudu efektif dan bisa digunakan bagi seluruh kalangan. Sebab, keahlian masing-masing orang dalam menghafal berbeda-beda. Ada yang bisa menghafal satu laman per hari, namun ada juga yang hanya bisa menghafal satu ayat saja per hari," jelas sang syekh, seperti dilansir Pusat Data Republika.
Keempat, kudu ada pembimbing (mu’allim) yang menjadi rujukan dan mempunyai keahlian membaca Alquran dengan baik dan benar. Sosok mu’allim ini pun mesti dipastikan.
Apakah bacaannya fasih? Apakah mahfuz Alqurannya juga baik? Apakah dia bisa menjadi teladan (qudwah), baik dari segi kepribadian dan akhlaknya, dalam kehidupan sehari-hari?