Jakarta -
Menyusui mempunyai banyak faedah bagi Bunda dan Si Kecil. Tetapi, dengan kondisi tertentu seperti multiple sclerosis. Lantas, gimana tips menyusui untuk Bunda dengan multiple sclerosis?
Multiple sclerosis (MS) adalah suatu penyakit neurodegeneratif akibat proses demielinisasi kronik pada sistem saraf pusat yang disebabkan oleh peradangan autoimun. Penyakit ini umumnya mengenai golongan pasien usia dewasa muda (antara 30 sampai 40 tahun)
Ibu dengan kondisi multiple sclerosis sedianya dapat terus menyusui bayinya dengan aman. Apalagi, menyusui diketahui memberikan faedah jangka panjang baik untuk bayi dan juga ibu. Selain itu, menyusui juga diketahui dapat mengurangi akibat kambuhnya penyakit pasca kehamilan pada beberapa wanita dengan kondisi multiple sclerosis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bolehkah menyusui dengan multiple sclerosis?
Mengidap multiple sclerosis tidak perlu memengaruhi pilihan Bunda dalam memberi makan bayi. Menyusui dianjurkan untuk semua bayi, termasuk mereka yang mempunyai orang tua dengan multiple sclerosis.
Rekomendasi saat ini adalah pemberian ASI eksklusif setidaknya selama enam bulan pertama kehidupan, dan pemberian ASI dilanjutkan berbarengan dengan makanan family hingga usia dua tahun alias lebih.
Memberikan ASI kepada bayi berbarengan dengan makanan padat selama Bunda dan bayi menginginkannya, alias mampu, bakal membantu mereka terus tumbuh dan berkembang. Mengenai perihal tersebut, Bunda dan Si Kecil dapat memutuskan kapan waktu yang tepat untuk berakhir menyusui.
Penelitian telah menunjukkan bahwa menyusui memberikan faedah kesehatan jangka panjang bagi ibu dan bayi, dan apalagi beberapa hari alias minggu pun mempunyai manfaat.
Pemberian ASI eksklusif sendiri diketahui dapat mengurangi akibat kambuhnya penyakit pasca kehamilan pada beberapa wanita dengan multiple sclerosis, meskipun perihal ini tidak dapat diandalkan dalam setiap kasus. Dan, krusial Bunda ketahui bahwa multiple sclerosis tidak dapat ditularkan ke bayi melalui ASI.
Namun, langkah memberi makan bayi yang baru lahir adalah, dan seharusnya, sebuah pilihan. Jika Bunda mempunyai kekhawatiran tentang menyusui dalam situasi Bunda sendiri, Bunda dapat mendiskusikan masalah ini dengan master sehingga mereka dapat memberikan support dan saran yang tepat.
Bunda dapat mempertimbangkan untuk menyimpan persediaan ASI di dalam freezer untuk digunakan sebagai persediaan jika terjadi kecacatan yang berasosiasi dengan kekambuhan alias kelelahan parah.
Apakah menyusui memengaruhi multiple sclerosis Bunda?
Bunda condong tidak mengalami kekambuhan selama kehamilan saat Bunda menderita multiple sclerosis, meskipun akibat kekambuhan meningkat dalam enam bulan setelah melahirkan dan jumlah kekambuhan kemudian terbukti kembali ke tingkat sebelum kehamilan.
Menyusui juga dapat mengurangi akibat kekambuhan, tetapi tidak dapat diandalkan dalam semua kasus. Satu penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan multiple sclerosis yang menyusui nyaris separuh lebih mungkin mengalami kekambuhan pasca kehamilan dibandingkan dengan wanita yang tidak. Menyusui secara eksklusif selama dua bulan dapat mengurangi akibat kekambuhan selama waktu ini.
Dapatkan busui mengonsumsi steroid saat menyusui?
Steroid seperti Methylprednisolone digunakan untuk mengobati kekambuhan pada multiple sclerosis. Jika Bunda menyusui dan mengalami kekambuhan, Bunda dapat mengonsumsi steroid jika dianjurkan seperti dikutip dari laman Mstrust.
Sebuah penelitian terkini menunjukkan bahwa Methylprednisolone memang masuk ke dalam ASI, tetapi dalam kadar yang sangat rendah. Jumlah steroid mencapai puncaknya setelah 1 jam setelah infus, dan dengan sigap berkurang.
Meskipun jumlah steroid yang bakal diterima bayi yang disusui sangat rendah, Bunda dapat mengurangi paparan ini lebih jauh dengan menunda menyusui selama 2-4 jam setelah setiap pengobatan steroid. Bunda mungkin mau mempertimbangkan untuk menyimpan ASI di dalam freezer jika diperlukan.
Haruskah mengonsumsi vitamin D saat menyusui?
Perempuan dengan multiple sclerosis kudu terus mengonsumsi vitamin D saat menyusui, dan bayi yang disusui kudu diberi vitamin D sesuai dengan saran standar.
Kekurangan vitamin D selama masa kanak-kanak dapat menjadi aspek akibat masalah kesehatan di kemudian hari, termasuk multiple sclerosis. Penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin D dalam ASI dipengaruhi oleh kadar vitamin D yang dikonsumsi sebagai suplemen makanan.
Tips menyusui untuk Bunda dengan multiple sclerosis
Menyusui dengan kondisi multiple sclerosis tidaklah mudah. Bunda dapat melakukannya secara perlahan dan tidak memaksakan diri. Berikut ini tips menyusui untuk Bunda dengan multiple sclerosis:
1. Jangan memaksakan diri
Dalam keadaan normal, para ibu kudu membikin beragam macam keputusan tentang menyusui, dan bagi beberapa ibu dengan multiple sclerosis, pilihan mereka lebih terbatas, jadi betul-betul menghadapi emosi diri sendiri tentang perihal itu sangatlah penting.
2. Hindari stres
Menjadi ibu baru bisa membikin siapa pun stres dan jika Bunda cemas tentang menyusui bayi, itu bisa menambah stres. Penting Bunda ingat bahwa stres dapat memperburuk kondisi multiple sclerosis. Sehingga, sangat bijak untuk meminimalisirnya semaksimal mungkin.
3. Temukan posisi menyusui yang tepat
Tantangan lebih lanjut mungkin adalah keahlian bentuk para ibu untuk memposisikan diri dengan betul dan menopang berat bayi mereka saat menyusui.
Beberapa busui mungkin kehilangan kontrol inti, yang dapat disebabkan oleh multiple sclerosis tetapi juga lantaran mereka baru saja hamil. Menggabungkan faktor-faktor ini dapat membatasi kontrol postur mereka yang dapat memengaruhi posisi yang dapat mereka gunakan secara efektif untuk menyusui bayi mereka.
4. Menyusui dengan relaks
Menyusui dengan santai, menggunakan pendekatan yang dipimpin bayi mungkin merupakan pilihan yang baik untuk dicoba. Pada dasarnya, alih-alih sang ibu mencoba melekatkan bayinya, biarkan bayi melakukannya sendiri lantaran mereka sudah diprogram untuk melakukannya seperti dikutip dari laman Ms-uk.
5. Mengatasi kelelahan
Kelelahan adalah masalah besar bagi setiap ibu baru, tetapi menderita multiple sclerosis dapat memperburuknya. Setelah melahirkan bayi, Bunda memasuki fase baru dalam hidup di mana Bunda bakal kekurangan tidur dan pola tidur normal Bunda terganggu, sementara tubuh Bunda juga mencoba pulih dari kehamilan dan persalinan.
Untuk itu, mengelola kelelahan sangat krusial termasuk juga memahami bahwa hormon yang dilepaskan saat Bunda menyusui adalah hormon yang membantu tubuh Bunda kembali ke keadaan sebelum hamil.
Seringkali wanita condong memandang menyusui bayi sebagai tugas dan lantaran itu melelahkan, tetapi sebenarnya jika Bunda bisa mendapatkan posisi yang baik untuk Bunda dan bayi, dan bisa membikin mereka menyusu sendiri, Bunda dapat menggunakannya sebagai kesempatan untuk duduk dan beristirahat.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)