Jakarta -
Kehamilan adalah fase yang penuh dengan perubahan, baik secara bentuk maupun emosional. Salah satu perihal yang sering menjadi perhatian Bunda saat mengandung adalah perubahan warna urine.
Bagi sebagian Bunda yang saat ini tengah hamil, memandang urine yang lebih gelap dari biasanya bisa jadi menimbulkan kekhawatiran. Namun, apakah kondisi ini berbahaya?
Sebab urine berwarna gelap
Urine yang lebih gelap selama kehamilan biasanya mengenai dengan dehidrasi, meskipun bisa juga disebabkan oleh obat-obatan dan kondisi medis tertentu, dan apalagi sesuatu yang Bunda makan.
Menurut master kandungan dan endokrinologi reproduksi yang berbasis di California dengan Spring Fertility di San Francisco, Temeka Zore, MD, mengatakan bahwa jika warna urine kehamilan Anda gelap akhir-akhir ini, kemungkinan besar Bunda hanya mengalami dehidrasi.
"Warna urine sangat bervariasi di antara setiap orang, tetapi sangat ditentukan oleh jumlah air yang Anda minum," kata Zore.
"Urine biasanya berwarna kuning dan dapat bervariasi dalam perihal 'seberapa terang' alias 'kuning' warnanya, tergantung pada status hidrasi. Urine berwarna kuning gelap umum terjadi saat Anda mengalami dehidrasi lantaran urine lebih pekat," tambahnya.
Zore pun menjelaskan bahwa urine yang berwarna gelap kerap dialami setiap orang saat mengeluarkannya pertama kali di pagi hari. Sebab, urine pertama di pagi hari condong lebih pekat dan karenanya tampak lebih gelap daripada di kemudian hari.
“Ketika Anda tidak minum cukup air, jelasnya, tubuh Anda menahan lebih banyak air dan mengeluarkan lebih sedikit air ke dalam urine, yang menyebabkan urine Anda tampak lebih gelap,” jelasnya.
Urine berwarna gelap pada ibu hamil
Tak dapat dipungkiri bahwa kehamilan sering membikin Bunda merasa capek alias mual yang membikin Bunda lupa untuk menjaga asupan cairan. Akibatnya, tubuh bakal menunjukkan tanda-tanda dehidrasi melalui warna urine.
Selain itu, saat Bunda mengonsumsi vitamin alias suplemen kehamilan juga bisa memengaruhi warna urine. Zat besi dan vitamin B kompleks yang umum dalam suplemen prenatal sering kali membikin urine tampak kuning terang hingga oranye gelap. Namun Bunda tak perlu khawatir, perihal ini bukan tanda bahaya, melainkan pengaruh samping yang normal.
Hormon kehamilan juga turut berkedudukan dalam perubahan ini. Lonjakan hormon dapat memengaruhi kegunaan ginjal, membikin proses metabolisme tubuh berbeda dari biasanya. Menurut Healthwire, selama kehamilan, terjadi peningkatan volume darah yang bergerak secara keseluruhan. Hampir 25 persen dari darah tersebut diarahkan ke ginjal. Banyak cairan tambahan yang diproses melalui ginjal dan berhujung di kandung kemih.
Dr. Rabbia Ashraf, seorang ginekolog, mengatakan, begitu embrio tertanam di rahim, tubuh mulai memproduksi hormon kehamilan hCG, yang dapat menyebabkan sering buang air kecil. Kandung kemih mengecil saat rahim menekannya seiring pertumbuhan janin.
Hal ini menyebabkan kandung kemih terisi dengan air seni lebih sigap sehingga meningkatkan gelombang dan urgensi kemauan buang air mini Bunda. Rahim menekan kandung kemih, uretra, dan otot dasar panggul seiring dengan perkembangan kehamilan. Tekanan ini juga menyebabkan kemauan untuk buang air mini lebih sering.
Kendati demikian, ada kalanya warna urine gelap bisa menjadi sinyal bahwa tubuh Bunda memerlukan perhatian lebih. Jika urine Bunda tampak kecoklatan alias apalagi merah muda, perihal ini dapat mengindikasikan adanya darah dalam urine. Bau urine yang menyengat alias rasa nyeri saat buang air mini juga bisa menjadi tanda jangkitan saluran kemih, yang cukup umum terjadi pada ibu hamil.
Tips agar urine tetap jernih
1. Minum air yang cukup
Meskipun sulit, pastikan Bunda minum setidaknya delapan hingga 10 gelas air setiap hari. Untuk mempermudah, Bunda bisa mengisi botol minum alias tumbler sehingga mudah dibawa dan Bunda tak perlu bolak kembali mengisinya.
Jika Bunda merasa jenuh dengan rasanya, cobalah menambahkan buah segar untuk memberikan sedikit perubahan rasa. Ada juga pengganti sehat lainnya untuk air, seperti air soda, air kelapa, susu, dan teh herbal yang kondusif untuk ibu hamil.
2. Perhatikan pola makan
Konsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya serat, vitamin, dan mineral. Hindari terlalu banyak makanan yang dapat memengaruhi warna urine.
3. Rutin periksa kesehatan
Jangan ragu untuk bertanya kepada master tentang kondisi Bunda, termasuk perubahan warna urine. Pemeriksaan rutin selama kehamilan adalah kunci untuk menjaga kesehatan Bunda dan bayi.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)