Usai Selamatkan Lansia, Sugiyanto Nelayan Ri Dapat Visa Jangka Panjang Di Korea Selatan

Apr 08, 2025 05:00 AM - 1 minggu yang lalu 13648

Jakarta -

Kebakaran rimba di Hyengsang Utara, Korea Selatan, beberapa waktu lalu, tetap menarik perhatian masyarakat. Terlebih, dikabarkan salah satu pelaut asal Indonesia menjadi 'pahlawan' lantaran telah menyelamatkan banyak nyawa.

Nelayan berjulukan Sugiyanto merupakan laki-laki 31 tahun yang sukses menyelamatkan para lansia saat kebakaran terjadi. Sugiyanto berasosiasi dengan Kepala Desa setempat, Yoo Myung Shin, untuk memperingati para masyarakat serta mengarahkan mereka ke tempat yang lebih aman.

Dilansir dari laman Allkpop, sekitar pukul 11 malam, Sugiyanto dan kepala desa bergegas pergi dari rumah ke rumah. Mereka membangunkan penduduk yang sedang tertidur dan mendesak untuk pergi mengungsi.

"Nenek, ada api di pegunungan! Kamu kudu pergi dengan cepat!" teriaknya.

Salah seorang penduduk berumur 90 tahun pun menceritakan pengalamannya ketika diselamatkan oleh Sugiyanto. Nenek itu menyebut jika bukan lantaran Sugiyanto, dia dan seluruh penduduk lainnya pasti sudah meninggal bumi dilalap api.

"Jika bukan lantaran dia, kita semua bakal mati. Saya tertidur saat menonton TV, tetapi saya terbangun dengan teriakan 'Api!'. Ketika saya membuka pintu, Sugiyanto ada di sana dan dia membawa saya keluar dari rumah," kenang lansia tersebut.

Sugiyanto mendapatkan visa jangka panjang

Tidak hanya Sugiyanto, rupanya ada dua nelayan asal Indonesia lainnya yang membantu para penduduk mengungsi dari kebakaran hutan, Bunda. Pemerintah Korea Selatan pun mengatakan bahwa ketiganya telah diberikan visa tinggal jangka panjang.

"Telah diputuskan untuk memberikan izin tinggal jangka pajang berasas kontribusi unik kepada tiga orang berkewarganegaraan Indonesia yang membantu penduduk lanjut usia menyelamatkan diri selama kebakaran rimba baru-baru ini," kata wakil kepala Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan di bawah Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korea Selatan, Lee Han Kyung, dikutip dari laman The Star.

"Kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada mereka yang menyelamatkan nyawa tetangga tanpa mempedulikan nyawa mereka sendiri," sambungnya.

Para pejabat mengatakan Kementerian Kehakiman telah membikin keputusan ini pada Sabtu (6/4/2025). Dilaporkan bahwa Sugiyanto telah menyelamatkan sekitar 60 lansia dan menggendong mereka ke tempat yang aman.

Kepala Desa yang membantu mengevakuasi mengatakan kepada media lokal bahwa Sugiyanto adalah pemuda yang baik hati. Mereka juga sering membantu penduduk lansia membawa tas berat apalagi memperbaiki peralatan rumah tangga.

Sugiyanto diketahui telah bekerja di Korea sebagai nelayan selama delapan tahun. Ia juga mempunyai seorang istri dan seorang putra yang sekarang berumur lima tahun.

"Saya mencintai Korea, terutama lantaran masyarakat desa merasa seperti keluarga. Dalam tiga tahun, saya kudu kembali ke rumah, tetapi istri saya menelepon saya untuk mengatakan bahwa dia sangat bangga dengan saya. Saya merasa puas mengetahui tidak ada yang terluka dalam kebakaran itu," ucapnya, dikutip Allkpop.

Dugaan penyebab kebakaran rimba di Korea Selatan

Dikutip dari laman BBC, seorang laki-laki berumur 56 tahun tengah dicurigai lantaran diduga memicu terjadinya kebakaran rimba di Korea Selatan beberapa waktu lalu, Bunda.

Pria yang belum disebutkan namanya ini dikatakan tengah melakukan ritual leluhur di kuburan family di sebuah bukit di Kabupaten Uiseong, provinsi Gyeongsang Utara pada hari kejadian.

Ia telah dipanggil untuk diinterogasi setelah penyelidikan atas situs tersebut. Namun, laki-laki itu menyangkal tuduhan itu.

Penyelidik dilaporkan berbincang dengan putri tersangka yang dikatakan telah memberi tahu mereka bahwa kebakaran dimulai ketika sang Ayah mencoba membakar cabang-cabang pohon yang tergantung di kuburan dengan pemantik api.

Kebakaran kemudian membakar lebih dari 48.000 hektare alias setara dengan sekitar 80 persen dari luas Ibu Kota Seoul, menurut Dinas Kehutanan Korea. Kebakaran ini telah menghancurkan 4.000 gedung termasuk rumah, pabrik, serta sejumlah kekayaan nasional, termasuk Kuil Goun, yang merupakan situs warisan bumi UNESCO.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi Kincai Media Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Selengkapnya