Ustadz Hannan Attaki Kampanyekan Sedekah Sampah Untuk Jaga Lingkungan 

Mar 13, 2025 07:42 AM - 5 hari yang lalu 6183

KincaiMedia,JAKARTA -- Pendakwah yang dekat dengan kalangan milenial, Ustadz Hanan Attaki saat ini sedang mengampanyekan program Sedekah Sampah untuk menjaga lingkungan. Menurut dia, apa yang dikampanyekan ini juga sebagai corak kasih sayang terhadap semua makhluk Allah yang sebenarnya juga berakibat pada kehidupan manusia. 

"Sekarang saya lagi campaign tentang masalah sampah. Kita jika ada agenda tausiyah alias tabligh akbar, misalnya itu ada satu program namanya infak sampah," ujar Ustadz Hanan saat dalam sebuah obrolan di Jakarta, Rabu (12/3/2025).

Ketika ribuan jamaah datang ke kegiatan pengajiannya, Ustadz Hanan selalu membujuk mereka untuk membawa sampahnya, khususnya sampah plastik. 

"Ada 36 jenis sampah yang bakal kita coba bikin programnya. Kita mulai yang paling sederhana dulu, plastik," ucap dia. 

Setelah membawa sampah plastiknya, lampau mereka menimbang di pintu masjid yang sudah disiapkan. Hasilnya, kata dia, kelak bakal disumbangkan kepada anak-anak yang membutuhkan. 

"Hasil timbangnya itu bakal dikonversi jadi rupiah, dan rupiahnya kita sumbang ke anak pemulung putus sekolah, yang butuh biaya, alias apa," kata Ustadz Hanan. 

Dia mengatakan, sebenarnya aktivitas ini sudah dijalankan sejak sebelum pandemi di daerah di Bintaro. Namun, lantaran pandemi, akhirnya Ustadz Hanan konsentrasi menjalankan program ini di Bandung.

"Akhirnya saya konsentrasi di Bandung aja, dan sekarang tetap melangkah di Bandung. Jadi setiap ada tausiyah saya, ada program infak sampah," jelas Ustadz Hanan. 

Dia menjelaskan, masalah sampah plastik ini krusial menjadi perhatian berbareng lantaran sangat mengganggu makhluk-makhluk Allah yang lain. .

"Dan makhluk itu berpengaruh pada kehidupan kita. Karena saya concernnya di marine biology misalnya, rupanya sampah itu sangat mengganggu kehidupan fitoplankton," ujar dia. 

Ustadz Hanan menjelaskan, fitoplankton itu adalah mikroorganisme alias makhluk Allah yang sangat mini yang ditugaskan untuk memproduksi oksigen. 

"Seperti yang kita tahu bahwa oksigen di atmosfer kita itu kan lebih banyak di laut, lebih banyak berasal dari laut daripada dari hutan. 30-70 lah, alias 40-60 lebih banyak di lautnya," ujar dia. 

Menurut dia, yang memproduksi oksigen tersebut adalah Fitoplankton yang berada di bawah permukaan air. Dan habitatnya fitoplankton ini, kata dia, bakal langsung rusak ketika ada sampah, plastik, limbah, dan lain-lain. 

"Kebayang gak manfaatnya fitoplankton yang terganggu gara-gara perilaku kita sendiri? Padahal fitoplankton itu fungsinya untuk kita," ucap dia. 

Dia melanjutkan, Allah menciptakan fitoplankton tersebut untuk kemaslahatan manusia, ialah memproduksi oksigen. Menurut dia, fitoplankton menyerap karbon dengan fotosintesis sinar matahari. 

"Dia pilah karbon itu menjadi dua, yang pertama jadi glukosa, dan itu jadi cemilannya fitoplankton, alga, dan seterusnya, yang satu lagi jadi O2 (Oksigen)," kata dia. 

Lalu, tambah dia, Allah mengirim arus yang menciptakan turbulensi di permukaan air untuk membantu fitoplankton melepaskan oksigen ke atmosfer.

"Jadi semuanya bekerja secara ekologis, dan itu adalah bagian dari jika dalam bahasa Surah Al-Rahman itu mizan, ialah keseimbangan. Bahasa kita mungkin ekosistem, bahasa Alquran itu mizan, keseimbangan," ujar Ustadz Hanan.

"Nah, harusnya kita ditugaskan untuk menyayangi mereka, selain menjaga alam itu adalah sebuah ibadah dan corak keagamaan kita kepada Allah, maka yang kedua adalah menjaga alam itu bagian dari kasih sayang," ucap dia 

Selengkapnya