Visa Luncurkan Ai Agent Untuk Belanja Otomatis, Siapkah Anda?

May 05, 2025 11:23 AM - 2 minggu yang lalu 23485

Bayangkan asisten pribadi yang tak hanya memberi rekomendasi produk, tapi juga langsung membelikannya untuk Anda. Bukan manusia, melainkan kepintaran buatan yang terhubung langsung dengan kartu angsuran Anda. Inilah visi terbaru Visa yang bisa segera menjadi kenyataan.

Raksasa pembayaran dunia ini baru saja mengumumkan kerjasama strategis dengan para developer AI terkemuka seperti OpenAI, Microsoft, dan Anthropic. Tujuannya? Menciptakan “agen cerdas” yang bisa melakukan transaksi secara berdikari atas nama pengguna. Inisiatif berjulukan “Visa Intelligent Commerce” ini digadang-gadang bakal mengubah langkah kita berbelanja, mirip revolusi dari shopping bentuk ke online dulu.

Jack Forestell, Chief Product and Strategy Officer Visa, menggambarkan masa depan di mana AI bakal menjelajah, memilih, membeli, dan mengelola kebutuhan kita. “Seperti pergeseran dari shopping bentuk ke online, dan dari online ke mobile, Visa menetapkan standar baru untuk era perdagangan yang baru,” katanya dalam rilis resmi.

Bagaimana Cara Kerja AI Agent Visa?

Sistem ini bakal menggunakan kartu unik yang menggantikan perincian kartu angsuran tradisional dengan “kredensial digital bertoken” yang diklaim lebih aman. Pengguna bisa menginstruksikan pemasok AI untuk melakukan pembelian tertentu berasas anggaran dan preferensi yang telah ditetapkan.

Konsep AI Agent Visa untuk shopping otomatis

Forestell membayangkan dua skenario utama penggunaan: untuk tugas rutin seperti shopping bahan makanan dan untuk pembelian kompleks seperti pemesanan perjalanan. Namun, dia menekankan bahwa AI tidak bakal sepenuhnya menggantikan pengalaman shopping yang kita nikmati, seperti membeli peralatan mewah.

Tantangan Keamanan dan Privasi

Inisiatif ini tentu menimbulkan pertanyaan krusial: seberapa kondusif menyerahkan informasi finansial sensitif kepada AI yang tetap sering melakukan kesalahan? Visa menegaskan bahwa hanya konsumen yang bisa menginstruksikan pemasok dan mengaktifkan kredensial pembayaran.

Namun, kerja sama ini juga membuka akses bagi perusahaan AI terhadap riwayat transaksi pengguna (dengan persetujuan). Dmitry Shevelenko dari Perplexity menjelaskan gimana informasi ini bisa meningkatkan rekomendasi produk. “Ketika kami memberi rekomendasi – misalnya ‘Apa laptop terbaik?’ – kami bakal tahu transaksi lain yang Anda lakukan dan preferensi yang terungkap dari sana.”

Persaingan dengan Mastercard

Visa bukan satu-satunya yang memandang kesempatan ini. Mastercard baru saja meluncurkan inisiatif serupa berjulukan “Agent Pay” dengan kolaborator yang sebagian sama, termasuk Microsoft dan OpenAI. Seperti Visa, pemasok AI Mastercard bakal bisa memberikan rekomendasi dan melakukan pembelian.

Namun, penerapan nyata teknologi ini tetap menyisakan tanda tanya. Pengguna awal “Operator” milik OpenAI mengeluhkan proses yang lambat dan tetap memerlukan pengawasan manusia untuk memasukkan password, info kartu kredit, dan menyetujui pembelian.

Visa berambisi kolaborasinya dengan perusahaan teknologi bakal memungkinkan pemasok AI betul-betul mandiri. “Masalah pembayaran bukan sesuatu yang bisa diselesaikan platform AI sendiri,” kata Forestell. “Itulah kenapa kami mulai bekerja dengan mereka.”

Dengan perkembangan pesat teknologi AI di beragam perangkat, termasuk smartphone flagship seperti Samsung Galaxy S25, integrasi pembayaran pandai ini mungkin bakal segera menjadi bagian dari keseharian kita. Pertanyaannya: seberapa nyaman Anda menyerahkan keputusan shopping kepada mesin?

Selengkapnya