Jakarta -
Minum pil kontrasepsi (KB) darurat tak selalu manjur mencegah kehamilan. Holly Firth, wanita dari Ayrshire tetap mengandung apalagi melahirkan anak kembar meski sudah minum pil KB darurat.
Semua berasal pada suatu hari ketika Firth yang berumur 29 tahun melakukan hubungan intim lampau minum pil kontrasepsi darurat di malam harinya.
Melansir GlasGowLive, setelah minum pil KB darurat tersebut Firth tidak berpikir macam-macam, hingga dua minggu kemudian dia merasa mual dengan aroma pengharum ruangan di kantornya.
Kondisinya tersebut yang mendorong Firth melakukan tes kehamilan dan pada 7 Agustus 2024 dia 'terkejut' saat mengetahui dirinya hamil.
Pada pemeriksaan USG di usia enam minggu kehamilan, hasilnya menunjukkan Firth mengandung dengan satu bayi. Namun, dia dibuat kaget saat USG dua minggu kemudian ialah pada usia kehamilan 8 minggu. Hasil pemeriksaan pemindaian di usia kehamilan delapan minggu terlihat mengandung anak kembar.
"Ketika saya tahu saya hamil, saya menangis. Itu betul-betul mengejutkan," kata Firth.
Minum pil kontrasepsi darurat kok tetap hamil?
Firth mengaku sebelumnya juga pernah minum pil KB darurat dan hasilnya tidak mengecewakan. Namun, dia tak menyangka pil KB darurat juga bisa tidak efektif. Ia menduga meminum pil KB darurat setelah ovulasi.
"Saya pernah minum pil kontrasepsi darurat untuk argumen lain di masa lampau dan pil itu tidak pernah mengecewakan saya sebelumnya, jadi saya pikir itu bakal baik-baik saja,
"Namun, saya kemudian mengetahui bahwa metode ini tidak sukses jika Anda sudah berovulasi, yang tidak diberitahukan kepada saya saat saya bakal menjalaninya. Menstruasi saya sebenarnya bakal terjadi sehari setelah pernikahan, jadi saya sudah pasti sudah berovulasi dan saya pikir itulah sebabnya metode ini tidak berhasil," jelas Firth.
Firth melahirkan bayi kembar identiknya lima minggu lebih awal melalui operasi caesar terencana pada 27 Februari. Charlotte Firth dengan berat 4 pon 12 ons dan Rose Firth dengan berat 4 pon 8 ons.
Waktu tepat gunakan pil kontrasepsi darurat
Pil kontrasepsi darurat dipercaya dapat mencegah kehamilan usai berasosiasi intim.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan untuk menggunakan kontrasepsi darurat dalam 5 hari usai berasosiasi seksual. Namun, kontrasepsi ini lebih efektif jika diminum segera setelah berasosiasi intim.
"Pil kontrasepsi darurat mencegah kehamilan dengan mencegah dan menunda ovulasi dan tidak menyebabkan aborsi," tulis WHO dalam laman resminya.
Pil kontrasepsi darurat dikenal juga dengan istilah morning after pill. Pil ini sudah tersedia lebih dari 30 tahun dan menjadi salah satu metode pengendalian kelahiran yang kondusif dan efektif.
Pilah-Pilih Alat KB untuk Perencanaan Kehamilan/ Foto: Kincai Media / Novita Rizki
Pil kontrasepsi bisa cegah kehamilan?
Pil kontrasepsi darurat cukup efektif dalam mencegah kehamilan. Pil kontrasepsi darurat 97-99 persen efektif mencegah kehamilan, jika diminum dalam beberapa hari setelah hubungan seks tanpa kondom. Namun, kontrasepsi darurat bisa kandas lantaran sejumlah alasan.
Dilansir BistolPost, terlepas dari jenis kontrasepsi darurat yang dipilih, kontrasepsi darurat kudu diminum dalam jangka waktu yang ditentukan untuk memastikan efektivitasnya.
Selain itu, jenis tubuh juga dapat memengaruhi efektivitas pil kontrasepsi darurat. Penelitian menunjukkan bahwa kontrasepsi darurat kurang efektif pada perseorangan dengan BMI 30 alias lebih.
Clue menjelaskan perihal ini dengan menyatakan bahwa jaringan lemak memengaruhi kadar hormon reproduksi, dan penelitian yang meneliti efektivitas perangkat kontrasepsi sering kali mengecualikan wanita dengan BMI yang lebih tinggi.
Efektivitas kontrasepsi darurat juga dapat terganggu lantaran obat-obatan lain. Obat-obatan dan produk herbal tertentu dapat memengaruhi kemanjuran pil kontrasepsi darurat.
Bagaimana dengan pengaruh samping? Penggunaan pil kontrasepsi darurat tetap bisa menimbulkan pengaruh samping. Pendidik Kesehatan Dawn Stacey, PhD, LMHC, mengatakan bahwa pengaruh samping mungkin berbeda-beda tergantung jenis kontrasepsi yang digunakan.
Pil kontrasepsi darurat menyebabkan pengaruh samping seperti mual, pusing, alias kelelahan. Jika muntah terjadi dalam waktu dua jam setelah mengonsumsi tablet, pil tersebut mungkin tidak efektif.
"Perempuan kudu mendiskusikan pengaruh samping apa pun dengan penyedia jasa kesehatan. Hal ini terutama bertindak jika dia muntah setelah mengonsumsi pil kontrasepsi darurat, dan master dapat menyarankan apakah dia kudu mendapatkan dosis lain alias tidak," ujar Stacey, dilansir Very Well Family.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi Kincai Media Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)