Jakarta -
Konsumsi suplemen vitamin saat mengandung terkadang dibutuhkan untuk memenuhi asupan nutrisi. Meski banyak suplemen diklaim aman, Bunda tetap perlu waspada dalam mengonsumsinya.
Sebuah studi baru-baru ini menyoroti kekhawatiran atas kandungan gizi dan keamanan vitamin ibu hamil. Studi yang dipublikasikan di The American Journal of Clinical Nutrition ini mengungkapkan, banyak multivitamin yang dijual di pasaran tidak mengandung nutrisi yang sesuai, sementara beberapa mengandung logam berbisa dalam kadar yang tidak aman.
Studi ini meneliti kandungan kolin dan yodium dalam 47 vitamin prenatal, termasuk yang diresepkan dan yang dijual bebas di Amerika Serikat. Studi juga menganalisis kandungan logam rawan seperti arsenik, timbal, dan kadmium pada vitamin prenatal, lampau membandingkan kandungan sebenarnya dengan standar keamanan.
"Selama kehamilan, banyak wanita berjuntai pada vitamin prenatal untuk mendukung kesehatan mereka dan perkembangan bayinya. Di antara nutrisi yang paling krusial untuk perkembangan janin adalah kolin dan yodium," kata pemimpin studi dari University of Colorado Skaggs School of Pharmacy, Dr. Laura Borgelt.
"Namun, beberapa vitamin prenatal mungkin tidak mengandung jumlah yang tercantum pada label, dan yang lainnya mungkin sama sekali tidak mengandung nutrisi ini," sambungnya, dikutip dari India Today.
Hasil temuan studi mengenai kandungan di suplemen ibu hamil
Berikut hasil temuan studi mengenai kandungan nutrisi dan bahan kimia rawan di dalam sampel suplemen ibu mengandung yang diteliti:
1. Kolin
Studi menemukan bahwa hanya 12 dari 47 produk alias 26 persen yang mencantumkan kolin sebagai bahan di suplemen. Di antara produk-produk tersebut, hanya lima alias 42 persen yang mengandung jumlah sesuai dengan labelnya.
Hal tersebut mengkhawatirkan lantaran kolin berkedudukan krusial dalam perkembangan otak bayi. Selama hamil, Bunda sendiri disarankan untuk mengonsumsi 450 miligram (mg) kolin setiap hari.
2. Yodium
Ada 53 persen suplemen yang mencantumkan kandungan yodium. Tapi, hanya ditemukan empat alias 16 persen yang menyediakan jumlah tepat.
Perlu diketahui ya, yodium sangat krusial untuk perkembangan tiroid bayi. Asupan harian yodium yang direkomendasikan sebesar 220 mikrogram (mcg) selama kehamilan.
3. Arsenik
Kandungan arsenik di atas dosis yang dilanjutkan telah ditemukan dalam tujuh produk suplemen. Batas arsenik yang dianjurkan adalah 2,5 mcg per dosis harian.
Menurut ulasan di jurnal Cureus tahun 2023, paparan arsenik selama kehamilan dapat menimbulkan akibat yang signifikan bagi ibu dan janinnya. Ibu mengandung yang terpapar bahan kimia ini dapat mengalami komplikasi seperti keguguran, stillbirth, glukosuria gestasional, anemia, dan preeklamsia.
Sementara itu, paparan arsenik pada janin dapat menyebabkan kelainan bawaan, berat badan lahir rendah (BBLR), kelahiran prematur, dan keterlambatan perkembangan, Bunda.
4. Timbal
Hasil studi menemukan bahwa kandungan timbal terdeteksi dalam dua produk pada kadar yang tidak aman. Kadar yang dianggap kondusif tidak melampaui 0,5 mcg per dosis harian.
Dikutip dari Kids Health, timbal dapat dengan mudah melewati plasenta hingga sampai ke janin. Kadar timbal yang tinggi dalam darah selama kehamilan dapat meningkatkan akibat keguguran, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah. Bayi yang terlahir dengan paparan timbal, apalagi dalam jumlah yang rendah, dapat berisiko mengalami masalah perilaku dan belajar kelak.
5. Kadmium
Kadmium adalah salah satu bahan kimia yang juga dianggap rawan bagi ibu hamil. Studi menemukan adanya kandungan kadmium dalam 13 produk yang dosisnya di atas periode pemisah aman, ialah 0,5 mcg per dosis harian.
Dalam beberapa jurnal disebutkan paparan kadmium selama kehamilan dikaitkan dengan penurunan berat badan lahir dan kelahiran prematur. Paparan bahan kimia ini juga dapat menyebabkan gangguan perkembangan plasenta dan gangguan kegunaan dalam jangka panjang.
Pentingnya periksa label suplemen dan konsultasi ke dokter
Saat ini, sudah banyak suplemen vitamin ibu mengandung dijual bebas di pasaran. Bunda perlu jeli dalam memilih produk yang berbobot dengan memeriksa kandungan di labelnya ya. Paling penting, Bunda juga perlu berkonsultasi dulu ke master sebelum mengonsumsi suplemen.
Terlepas dari temuan penelitian terbaru ini, penulis menekankan bahwa suplemen vitamin prenatal tetap menjadi komponen krusial kesehatan ibu hamil. Suplemen dapat membantu melengkapi kekurangan nutrisi yang tidak bisa dipenuhi dari makanan.
"Suplemen prenatal tetap krusial selama kehamilan. Namun, sangat krusial untuk memeriksa ulang bahan-bahan dan memastikan produk yang dipilih memenuhi standar keamanan dan nutrisi," kata Borgelt.
Demikian hasil studi terbaru mengenai kemungkinan kandungan bahan kimia rawan dalam suplemen vitamin ibu hamil. Semoga info ini berfaedah ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)