Pada Senin, 11 Maret 2025, platform media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) mengalami gangguan besar yang berjalan selama beberapa jam. Menurut laporan dari Down Detector, lonjakan keluhan pengguna mulai terlihat sekitar pukul 5:30 pagi hingga 6:30 pagi waktu ET. Gangguan ini tidak hanya terjadi sekali, tetapi dilaporkan ada dua kali lonjakan signifikan yang terjadi di pagi hari.
Elon Musk Sebut Ada Serangan Siber Masif
Pemilik X, Elon Musk, menyatakan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh serangan siber masif yang menargetkan prasarana platform. Dalam pernyataannya, Musk menyebut bahwa serangan ini kemungkinan besar dilakukan oleh “kelompok besar yang terkoordinasi dan/atau negara tertentu.” Meskipun Musk tidak memberikan bukti konkret, para mahir yang diwawancarai oleh NBC News menyatakan bahwa klaim tersebut masuk akal.
Isik Mater, Direktur Riset di NetBlocks, sebuah organisasi yang memantau konektivitas internet global, mengatakan kepada NBC News, “Sulit untuk memastikan, tetapi memandang pola tiga gangguan yang diamati, serangan denial of service (DDoS) yang menargetkan prasarana X tidak bisa diabaikan. Ini adalah salah satu gangguan terpanjang yang tercatat dalam sejarah X/Twitter.”
Serangan Diduga Berasal dari Wilayah Ukraina
Dalam wawancara dengan Larry Kudlow di Fox Business, Elon Musk memberikan penjelasan lebih lanjut. Ia menyebut bahwa serangan siber tersebut mempunyai alamat IP yang berasal dari “wilayah Ukraina.” Menurut laporan terbaru dari perusahaan jasa jaringan Cloudflare, Ukraina memang semakin sering menjadi sumber serangan DDoS. Laporan ancaman DDoS Cloudflare untuk kuartal keempat tahun 2024 menempatkan Ukraina sebagai sumber serangan DDoS terbesar keempat, setelah Singapura, Hong Kong, dan Indonesia.
Ini Bukan Kali Pertama Musk Menyalahkan Serangan Siber
Ini bukan pertama kalinya Elon Musk menyalahkan serangan siber atas masalah teknis yang dialami oleh X. Pada tahun lalu, Musk juga membikin klaim serupa ketika platform mengalami gangguan selama siaran langsung percakapan audio dengan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Saat itu, siaran tersebut tidak berfaedah dengan baik, dan Musk langsung menyebut adanya serangan siber sebagai penyebabnya.
Dampak Gangguan terhadap Pengguna
Gangguan ini tentu menimbulkan ketidaknyamanan bagi jutaan pengguna X di seluruh dunia. Banyak pengguna yang mengandalkan platform ini untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan apalagi untuk keperluan bisnis. Gangguan yang berjalan selama beberapa jam ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang keandalan prasarana X di tengah meningkatnya ancaman siber global.
Respons dari Komunitas Teknologi
Komunitas teknologi dan keamanan siber pun memberikan tanggapan terhadap kejadian ini. Beberapa mahir menyarankan agar X meningkatkan sistem keamanannya dan melakukan langkah-langkah pencegahan untuk menghadapi serangan serupa di masa depan. Selain itu, ada juga yang mempertanyakan transparansi Musk dalam memberikan info mengenai gangguan ini, mengingat dia tidak memberikan bukti konkret untuk mendukung klaimnya.
Insiden ini menjadi pengingat krusial bagi semua platform media sosial tentang pentingnya meningkatkan keamanan siber. Dengan semakin banyaknya serangan siber yang menargetkan prasarana digital, perusahaan-perusahaan teknologi perlu berinvestasi lebih besar dalam sistem keamanan dan pemantauan jaringan. Selain itu, transparansi dalam mengomunikasikan masalah teknis kepada pengguna juga menjadi kunci untuk mempertahankan kepercayaan publik.
Meskipun gangguan ini telah berakhir, dampaknya tetap terasa. Pengguna X diharapkan tetap waspada dan memantau perkembangan terbaru mengenai keamanan platform ini. Sementara itu, Elon Musk dan tim X diharapkan dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.