Review Buku Ketika Pintar Saja Tidak Cukup Karya Anthony Dio Martin

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Grameds nan sudah menjadi orang tua, pasti menemukan kesulitan dalam perihal mendidik anak. Memang langkah mendidik anak menjadi perihal nan krusial, lantaran menentukan gimana terbentuknya pribadi dan karakter anak. Banyak pertanyaan nan kerap kali muncul dalam akal para orang tua. Ternyata, bukan hanya orang tua saja nan menemukan kesulitan. Seorang pembimbing nan notabene pendidik para generasi penerus bangsa pun mengalami kegalauan untuk menghadapi para muridnya. Sebab, dapat dikatakan, masa depan bangsa ada di tangan orang tua dan guru.

Grameds, tahukah Anda bahwa di Indonesia ini, Menurut info dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2017 dan beberapa pusat riset lainnya di Indonesia, ada beberapa topik nan dapat menarik perhatian :

  • Satu dari tiga masyarakat di Indonesia saat ini tetap berumur anak-anak, menandakan bahwa masa depan bangsa kudu dikelola dengan sangat baik, lantaran sepertiga populasi ini memegang peranan kunci untuk masa depan bangsa..
  • Sebanyak 10,53% dari anak remaja di Indonesia buta huruf dan golongan inilah nan dapat dengan mudah terkena dan dipengaruhi oleh info nan salah.
  • 3.479 kasus kejahatan nan terjadi di Indonesia, pelakunya adalah anak-anak dan nomor ini terus menerus meningkat dari tahun ke tahun.
  • 3,8% remaja nan ada di Indonesia pernah menyalahgunakan narkoba di tahun 2017 (data dari kementrian kesehatan). Anak anak remaja ini dapat terjerumus ke lingkaran narkoba dikarenakan pengaruh kawan alias hanya mau coba-coba saja.
  • Data Pew Research Center 2018, mengatakan 70% masalah terbesar remaja saat ini bukanlah narkoba melainkan adalah mengalami kekhawatiran alias depresi. Dan 61% diakibatkan lantaran stress di sekolah, anak-anak remaja dituntut untuk mendapatkan nilai nan bagus
  • Masalah nan cukup besar saat ini adalah  jumlah tenaga mahir jiwa (psikiater) di Indonesia adalah nan paling sedikit se Asia Tenggara ialah 1 berbanding 300.000 – 400.000 orang.

Pada 5 Oktober 2019, telah diterbitkan sebuah kitab nan mempunyai tujuan untuk menjadi sahabat bagi para orang tua dan pendidik.

Ketika Pintar Saja Tidak Cukup

button cek gramedia com

Buku tersebut adalah Ketika Pintar Saja Tidak Cukup Buku ini ditulis oleh Anthony Dio Martin. Selamat membaca kitab ini, nan dilengkapi dengan 256 laman dan diterbitkan oleh Elex Media Komputindo pada tanggal 6 Oktober 2019. Untuk info lebih lanjut mengenai isi dari kitab ini, Anda dapat menemukannya dalam tulisan ini. Mari kita telaah berbareng isi kitab ini dengan membaca tulisan ini hingga selesai! Namun, sebelum itu, kita kenalan dulu dengan Anthony Dio Martin, yuk!

Profil Anthony Dio Martin – Penulis Buku Ketika Pintar Saja Tidak Cukup

Anthony Dio Martin, S.Psi, MBA, dikenal sebagai seorang praktisi bisnis, pelatih, pembicara, mahir psikologi, sekaligus pembimbing pribadi nan sudah diakui oleh beragam media sebagai “Pelatih EQ Terbaik Indonesia”. Dia sudah menulis 12 kitab nan semuanya sudah laku dan lebih dari 20 CD Audio tentang beragam topik seperti Kecerdasan Emosional, Kepemimpinan, Bisnis, dan Pengembangan Diri juga sudah dia keluarkan. Karya-karyanya meliputi “Manajemen Kualitas Emosional” (2003), “Intrapreneurship Management: Pemburu dan Petani” (2005), serta “Smart Emotion 1 & 2” (2006 & 2007), “Pelampung Hati” (2008), “Pekerja Toksik” (2009), “21 Cerita dan Kartun Penjualan Paling Kuat” (2010), “101,5 Kisah Inspiratif Kecerdasan Emosional untuk Generasi Muda” (2011), “Tingkatkan Hidup Anda & Kesuksesan Anda” (2011), “Manajemen Kualitas Emosional Edisi Revisi” (2011), “Kalender Abadi 366 Kecerdasan Emosional “(2012), dan “Detoks Mental” (2012).

Artikel-artikel dan tulisan-tulisan lepas motivasinya dikeluarkan secara rutin berkala dan bisa ditemui di rubrik Motivasi harian Bisnis Indonesia, majalah Inspirasi, dan majalah Excellent Business. Anthony Dio Martin juga sering menjadi narasumber mahir dalam program radio inspirasional “Smart Emotion” di jaringan radio SmartFM nan disiarkan di seluruh Indonesia. Selain itu, dia juga pernah menjadi pembawa aktivitas dalam program televisi “Inspiration with Anthony Dio Martin” di QTV dan SUN TV nan sekarang sudah berubah jadi SINDO TV.

Saat ini, Anthony Dio Martin menjabat sebagai kepala lembaga training di PT.Solusi Daya Manusia Excellency (HR Excellency), nan mempunyai instansi pusat di Jakarta, selain itu dia juga menjabat sebagai Managing Director Mini Workshop Series (MWS) untuk Indonesia dan Country Director Six Seconds International di Indonesia.

Anthony Dio Martin meraih gelar Sarjana Psikologi dari Universitas Gadjah Mada. Kemudian, dia melanjutkan studi nya ke tingkat Magister dalam program MBA dengan spesialisasi Manajemen Sumber Daya Manusia dan konsentrasi pada Kepemimpinan Strategis di Vancouver, Kanada. Di sana, dia juga menyelesaikan pendidikan master untuk mendapatkan sertifikasi sebagai Certified Professional Recruiter dan Psychological Assessor (CPR) di Institute Professional Management, Vancouver, Kanada. Dia mempunyai sertifikasi sebagai hypnotherapist internasional dan menjadi Master Trainer di MWS International. Anthony juga mempunyai lisensi sebagai Trainer Terlisensi Internasional dalam Neuro Linguistic Program (NLP) dan Six Seconds Certified EQ Trainer. Selain itu, dia juga merupakan Instruktur Terlisensi Internasional dalam Firewalking nan bersertifikasi dari Swedia, serta Trainer Penjualan nan diakreditasi dari Inggris. Anthony telah berbincang di beragam negara, termasuk Malaysia, Singapura, Jepang, dan Tiongkok. Dia juga menjadi satu-satunya pembicara nan mewakili Indonesia dalam Konferensi World EQ “EQ Nexus 2013” di Harvard University, Boston, Amerika Serikat.

Sinopsis Buku Ketika Pintar Saja Tidak Cukup

Ketika Pintar Saja Tidak Cukup

button cek gramedia com

“Kutukan Anak-Anak Jenius alias “The Curse of the Genius”, itu dia titel utama dari majalah Economist terbitan Juni 2019. Artikel itu menuliskan bahwa anak-anak nan berbakat, nan secara akademis pandai, dapat menghadapi tantangan tersendiri. Orang tua kudu waspada bakal itu! Sebaliknya, anak nan kurang kemampuannya secara akademis dapat menjadi beban bagi orang tua. Namun, anak-anak nan pandai juga bisa membawa masalah nan rumit.

Artikel itu memberi peringatan krusial tentang anak-anak nan pandai mempunyai potensi kekhawatiran. Oleh karena itu, tulisan itu menitikberatkan pentingnya pengembangan karakter untuk anak-anak nan pandai. Buku ini bakal membahas lebih dalam tentang beberapa perihal mengenai anak nan pandai, terurai sebagai berikut.

  • Cerita nyata anak nan pandai tapi bermasalah.
  • Tips menciptakan remaja Berkarakter, Bahagia, Mulia (BBM).
  • Pilar-pilar pembangunan karakter nan krusial dan gimana langkah latihnya.
  • Waspada anak ketagihan gim dan 7 tips digital parenting menghadapi situasi tersebut.
  • Ciri-ciri toxic teenager dan 7 tips menghadapinya.
  • Tips EQ Parenting.
  • Prinsip 5E dalam membangun karakter anak.
  • Teknik Mindfulness Parenting.
  • 4 karakter family nan mempunyai EQ tinggi.
  • 5 karakter family nan mempunyai EQ rendah.
  • Fatherless generation dan apa dampaknya.
  • Cara pendekatan pembimbing EQ tinggi kepada siswa millenial.
  • 7 karakter pembimbing nan rendah EQ.
  • Tips pandai secara emosional untuk para pengajar.
  • Tips pandai secara emosional untuk para orang tua.
  • 3 langkah menjadi pembimbing EQ anak dan murid.
  • Kamus bahasa anak remaja era sekarang.
  • Melatih teknik Rational Emotive Therapy untuk anak remaja.
  • 8 langkah pendidikan karakter untuk anak muda.

Selian beberapa poin di atas, tetap banyak tips lainnya nan bakal disajikan dalam kitab ini. Buku ini dijamin menjadi paket komplit bagi para orang tua dan pengajar nan memerlukan tips tambahan untuk mendidik anak dan remaja.

Kelebihan dan Kekurangan Buku Ketika Pintar Saja Tidak Cukup

Ketika Pintar Saja Tidak Cukup

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros

  • Ditulis berasas teori dan pengalaman.
  • Kemasan dan isi menarik nan disertai contoh kasus konkrit.
  • Gaya bahasa ringan.
  • Buku pegangan nan menguntungkan.

Cons

  • Kurang berkarakter universal.

Kelebihan Buku Ketika Pintar Saja Tidak Cukup

Ketika Pintar Saja Tidak Cukup

button cek gramedia com

Buku Ketika Pintar Saja Tidak Cukup mempunyai banyak kelebihan nan menjadikannya kitab best seller yang direkomendasikan. Buku ini dituliskan tidak hanya berasas teori saja, melainkan juga atas dasar pengalaman menemani anak para remaja dan anak muda. Dari tahun 2010, Anthony Dio Martin berbareng dengan tim HR Excellency sudah menemani ribuan anak muda melalui program nan dibuat mereka, ialah EQ Youth Camp.

Buku ini dikemas dengan kreasi nan menarik. Bukan hanya tampilan luarnya saja, isi kitab ini pun tak kalah menarik. Dapat dilihat di bagian sinopsis, uraian-uraian pembahasan nan disajikan dalam kitab ini. Materi-materi tersebut dikemas dalam sebuah cerita, contoh kasus, nan kemudian diberikan resolusi berupa tips dan strategi nan praktikal.

Tenang saja, Grameds, kitab ini tidak menjadi kitab teori dan pendidikan nan kompleks. Gaya bahasa nan digunakan sangat ringan dan pastinya mudah dimengerti. Grameds dijamin dapat mengikuti kitab ini dengan mengalir dan nyaman, lantaran contoh-contoh dan penjelasan nan disajikan juga konkrit.

Secara keseluruhan, kitab ini menjadi sebuah kitab pegangan nan sangat menguntungkan. Sebab, jika kita ikut seminar nan menyajikan materi-materi dalam kitab ini, mungkin Grameds kudu bayar berjuta-juta jumlahnya. Sedangkan, dengan nilai nan terjangkau, kitab ini telah merangkum banyak sekali materi nan bermanfaat.

Kekurangan Buku Ketika Pintar Saja Tidak Cukup

Ketika Pintar Saja Tidak Cukup

button cek gramedia com

Tidak hanya mempunyai kelebihan, kitab Ketika Pintar Saja Tidak Cukup karya Anthony Dio Martin ini juga mempunyai kekurangan. Beberapa pembaca menilai kitab ini lurang berkarakter universal, dalam makna tidak membahas keseluruhan aspek nan melingkupi pendidikan anak. Definisi pandai juga dinilai tidak pasti, dan dibalik kepandaian ada banyak aspek nan memengaruhi karakter anak.

Nah Grameds, itu dia sinopsis, ulasan, dan pesan moral dari kitab Ketika Pintar Saja Tidak Cukup karya Anthony Dio Martin. Tunggu apa lagi Grameds? Yuk langsung saja dapatkan kitab ini hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan info dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

Rekomendasi Buku

Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasinya

Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasinya

button cek gramedia com

“Karakter”, “pendidikan/pengembangan karakter”, dan “penguatan pendidikan karakter” cukup mengemuka pada abad ke-21 ini. Karakter berangkaian erat dengan keterampilan/kecakapan, nan kudu dimiliki alias melekat pada suatu bangsa. Karakter juga dapat menjadi penanda serta jati diri sebagai bangsa nan besar. Kemendikbud RIl menyatakan, bahwa bangsa besar adalah bangsa nan mempunyai karakter kuat, berdampingan dengan kompetensi nan tinggi, nan tumbuh dan berkembang dari pendidikan nan menyenangkan dan lingkungan nan menerapkan nilai-nilai baik dalam seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Hanya dengan karakter nan kuat dan kompetensi nan tinggilah, jati diri bangsa menjadi kokoh, kolaboratif, dan daya saing bangsa meningkat sehingga bisa menjawab beragam tantangan di era terbaru.

Pendidikan Karakter di Sekolah

Pendidikan Karakter di Sekolah

button cek gramedia com

Buku ini merupakan rekaman pengalaman penyelenggaraan Proyek Rintisan di sekolah dalam rangka menumbuhkembangkan generasi muda nan lebih baik. Penyelenggaran proyek ini dilakukan oleh Yayasan Jati Diri Bangsa nan bekerja sama secara intensif dengan kepala sekolah dan guru-guru. Sekolah memegang peran sangat krusial dalam pendidikan karakter di samping pendidikan karater nan berjalan di rumah, di tengah-tengah masyarakat, dan dalam lingkungan keagamaan. Dalam meningkatkan peran pendidikan karakter di sekolah, kepala sekolah dan pembimbing adalah orang-orang nan berada di garis depan. Rekaman pengalaman ini diharapkan dapat menambah khazanah tentang pemikiran dan praktik pendidikan karakter di Indonesia.

Strategi Pendidikan Karakter: Revolusi Mental dalam Lembaga Pendidikan

 Revolusi Mental dalam Lembaga Pendidikan

button cek gramedia com

Gagasan revolusi mental nan dilontarkan oleh Presiden Joko Widodo membangkitkan banyak tanggapan dari kalangan politisi, akademisi, dan pemerhati pendidikan. Dalam konteks pendidikan, pertanyaan utamanya adalah gimana lembaga pendidikan bisa melaksanakan revolusi mental sehingga sekolah dapat menjadi tempat pembentukan karakter siswa nan unggul, bertanggungjawab dan cinta pada nusa dan bangsa? Buku Strategi Pendidikan Karakter – Revolusi Mental dalam Lembaga Pendidikan menawarkan cara-cara strategis dan efektif bagi para pendidik dan pengelola sekolah agar bisa menerjemahkan revolusi mental dalam lembaga pendidikan melalui strategi pendidikan karakter nan efektif.

Sumber:

  • https://www.anthonydiomartin.com/buku-ketika-pintar-saja-tidak-cukup/
  • https://www.hrexcellency.com/about/our-trainers-facilitators/anthony-dio-martin/
Selengkapnya
Sumber Gramedia Official Blog
Gramedia Official Blog