Bagaimana Islam Memandang Musik?

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

KINCAIMEDIA, JAKARTA -- Sebetulnya gimana pandangan Islam terhadap perkara musik? Ulama sejak dulu memang telah menyampaikan pendapatnya tentang musik ini, tapi, ada keragaman pendapat di antara mereka mengenai musik.

Wakil Ketua Dewan Fatwa PB Al-Washliyah, Dr Nirwan Syafrin, menjelaskan, pandangan Islam tentang musik terbagi menjadi tiga hal. Tiga ini adalah nyanyian, perangkat musik, dan musik itu sendiri, nan merujuk pada perpaduan nyanyian dan perangkat musik.

Pertama, soal nyanyian nan merujuk pada lantunan bunyi nan berirama. Nirwan menjelaskan, andaikan nyanyian itu tidak mengandung sesuatu nan haram, kemaksiatan, kejahatan, kekufuran, dan kesyirikan, maka para ustadz berbeda pendapat. Ada nan absolut membolehkan, mengharamkan, dan memakruhkan.

"Untuk nyanyian seperti Tala' al-Badru 'Alayna, alias seperti nasyid nan isinya membujuk pada kebaikan, apalagi lantunan ayat suci Alquran, para ustadz membolehkan," jelasnya.

Saat nyanyian tersebut bercampur dengan sesuatu nan haram, misalnya disertai dengan minuman keras (miras), alias dinyanyikan di tempat nan penuh kemaksiatan, maka para ustadz sepakat mengharamkannya.

Nirwan menyebutkan, Rasulullah SAW pernah memuji sahabat berjulukan Abu Musa al-Asyari lantaran mempunyai bunyi nan merdu. Nabi SAW juga pernah menyaksikan orang-orang badui merayakan hari besar dengan bernyanyi, dan beliau membiarkan Aisyah RA untuk menyaksikan pagelaran tersebut.

"Jadi banyak ustadz nan membenarkan nyanyian itu, dengan syarat tidak mengandung unsur keharaman, kesyirikan, maksiat, kejahatan, kekufuran, dan kemunafikan," tutur dia.

Kedua ialah tentang musik. Nirwan memaparkan, memang ada ustadz nan mengharamkannya secara mutlak. Pendapat ini mengharamkan musik secara absolut dan bagi mereka mendengar musik sudah masuk kategori dosa besar sehingga apa saja jenis musiknya itu haram.

Lihat laman berikutnya >>>

Selengkapnya
Sumber Intisari Islam
Intisari Islam