Peristiwa Umar Bin Khattab Memeluk Islam Di Bulan Dzulhijah

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Umar bin Khattab masuk Islam di bulan Dzulhijjah (ilustrasi).

KINCAIMEDIA, JAKARTA – Terdapat peristiwa krusial nan terjadi pada bulan Dzulhijah nan merupakan bulan ke 12 dalam almanak hijriah. Dalam bulan tersebut merupakan peristiwa Umar bin Khattab, sahabat Nabi Muhammad SAW nan paling kuat memeluk kepercayaan Islam, berikut kisahnya.

Umar bin Khattab berasal dari suku Badi’Adi nan merupakan suku keturunan Quraisy nan tidak terlalu terpandang dan biasa saja. Ayah Umar bernama, Khattab bin Nufail nan pekerjaannya hanya seorang pedagang biasa. Alasan Umar menjadi orang nan paling ditakuti adalah lantaran dia mempunyai tubuh nan kekar dan mempunyai keberanian nan luar biasa sehingga membikin semua orang segan dengannya.

Umar bin Khattab merupakan orang nan paling memusuhi Nabi Muhammad SAW sebelum memeluk kepercayaan Islam. Karena dia tidak suka dengan aliran nan dibawa Nabi Muhammad SAW dan dianggap sebagai pemecah belah kaum Quraisy. Dengan sifatnya nan tempramen, membikin setiap umat muslim nan ditemuinya bakal disakiti. 

Puncak kebencian Umar terhadap Nabi Muhammad SAW telah sampai sehingga dia beriktikad membunuh Nabi Muhammad SAW agar dapat menghentikan dakwahnya nan dapat mempengaruhi kaum Quraisy. Dengan membawa pedang, Umar mencari sang Nabi. Sebelum Umar menemukan Nabi Muhammad SAW, Umar ditahan oleh Nu’aim bin Abdullah dan mengajaknya untuk menemui adiknya terlebih dahulu, Fathimah nan sudah lebih dulu masuk Islam.

Umar marah lantaran mendengar bahwa adiknya telah lagi mengikuti aliran nenek moyang. Tetapi, Umar berjumpa dengan Fathimah nan sedang memegang lembaran Alquran dan membaca surat Thaha nan berbunyi,

طه . مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآَنَ لِتَشْقَى 

Artinya : “Thaha, Tidaklah Aku turunkan Al-Qur’an ini untuk bikin sukar manusia. Melainkan merupakan pengingat bagi orang-orang nan takut kepada Allah.”

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي . إِنَّ السَّاعَةَ آَتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَى 

Artinya : “Sesungguhnya Akulah Allah. Tidak ada tuhan melainkan Aku. Maka hendaknya hanya kepada-Ku lah Anda menyembah. Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. Sesungguhnya hariakhir itu pasti bakal datang, nan sengaja waktunya tidak kami beritahukan kepada Anda semua, untuk kami balas segala setiap orang, tentang apa saja nan telah mereka lakukan dalam kehidupan bumi ini.”

Umar merasa kagum dengan ayat – ayat nan dibacakan oleh Fathimah dan mulai muncul hidayah di dalam hatinya. Setelah mendengan lantunan ayat tersebut, Umar melanjutkan mencari Nabi Muhammad SAW. Ketika Umar menemui sang Nabi, dia sedang berbareng Hamzah nan merupakan orang nan disegani juga oleh orang – orang di sana. Kemudian Umar berbicara di depan Nabi Muhammad SAW, “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.” 

Selengkapnya
Sumber Intisari Islam
Intisari Islam