Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijah

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

KINCAIMEDIA,JAKARTA — Ahmad Syahirul Alim dalam bukunya “Rahasia Puasa Sunah” mengatakan, Bulan Dzulhijah adalah bulan nan mulia. Padanya terdapat ibadah haji yang termasuk dalam afdhalul a'mal (ibadah nan utama), nan pahalanya setara dengan pahala jihad bagi kaum wanita. 

Pada bulan ini juga terdapat "al-ayyam al-'asyr" (sepuluh hari agung), nan dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam :

مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهُ فِي عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ. قَالُوا : يَا رَسُولَ اللهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ. قَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ إِلا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فِي سَبِيلِ اللهِ ، ثُمَّ لاَ يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْء

Artinya: “Tidak ada kebaikan nan lebih dicintai Allah daripada 10 hari pertama bulan Dzulhijah. Para sahabat bertanya: "wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?” Beliau menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, selain seorang nan keluar (berjihad) dengan kekayaan dan jiwanya, kemudian tidak satu pun nan kembali." (HR. Tirmidzi, dan Abu Daud)

Setiap muslim hendaknya berupaya mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala dengan beragam ibadah pada hari-hari tersebut. Dikisahkan bahwa Said bin Jubair Radhiyallah 'anhu selalu beragama dengan keras tiap sepuluh hari pertama Dzulhijah hingga puncak kemampuannya.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menganjurkan kepada kita untuk banyak membaca tahlil, tahmid, dan takbir.

 "Tidak ada hari-hari nan paling agung di sisi Allah dan paling dicintai ibadah padanya, selain ayyaamul-asyr (sepuluh hari pertama Dzulhijah) maka perbanyaklah padanya tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir." (HR. Thabrani)

Sebagian ustadz melakukan puasa dari mulai awal Dzulhijah sampai hari Arafah. Walaupun Aisyah Radhiyallahu 'anha meriwayatkan "Saya tidak pernah memandang Rasulullah berpuasa pada al-'asyr (sepuluh hari Zulhijah)" (HR. Muslim, Abu Daud, dan At-Timidzi). Namun, Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu, Al-Hasan Al-Bashry, Ibnu Sirin, dan Qatadah Rahimahullah berpuasa pada hari-hari itu. Imam Ahmad Rahimahullah menjelaskan mungkin nan dimaksud oleh Aisyah adalah puasa penuh selama sepuluh hari. Jika demikian, jelas tidak disyariatkan lantaran hari 10 Dzulhijah adalah hari Idul Adha nan diharamkan puasa pada hari itu.

Selengkapnya
Sumber Intisari Islam
Intisari Islam