Kisah Wanita Yang Baru Tahu Suaminya Adalah Intelijen Untuk Israel

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

KINCAIMEDIA,JAKARTA -- Perang info bawah tanah antara Mesir dan Israel pernah terjadi pada sekitar 1950-an hingga 1970-an. Mesir sampai mengirim intelijen ke Israel untuk mengupas lenyap Israel. Namun di sisi lain Israel menyatakan telah merekrut intelijen nan dikirim oleh Mesir, untuk mengirim kembali info nan salah ke negaranya.

Salah satu orang Mesir nan dikirim ke Israel sebagai intelijen adalah Refaat Ali Suleiman Al-Gammal alias nan dikenal dengan Raafat Al-Hagan. Gammal lahir di Dimyath, Mesir, pada 1 Juli 1927. Dia memulai karir intelijen setelah dipekerjakan oleh Intelijen Mesir.

Gammal selain mahir dalam merahasiakan identitasnya, juga menguasai banyak bahasa. Dia menggunakan identitas berjulukan Jack Peyton nan lahir pada 23 Agustus 1919 di Mansoura, Mesir, dari ayah berkewarganegaraan Prancis dan ibu berkebangsaan Italia, berasas arsip nan diberikan kepadanya.

Refaat Gammal tidak langsung tinggal di Israel. Sebaliknya, dia tinggal di lingkungan Yahudi di Alexandria sebagai seorang Yahudi Ashkenazi nan tinggal di Jerman Barat dan Perancis utara. Barulah dia pindah ke Tel Aviv melalui Prancis.

Dia bekerja selama 17 tahun di Tel Aviv, dan terus mengirimkan buletin ke intelijen Mesir selama tahun-tahun itu. Dia bakal melakukan perjalanan ke Eropa dengan dalih bisnis, tetapi tujuan sebenarnya adalah untuk berjumpa dengan utusan dari intelijen Mesir untuk mendapat tugas.

Pada 1963, selama kunjungannya ke Jerman, Gammal menikah dengan wanita Jerman berjulukan Waltraud Bitton, sampai dikaruniai seorang putra berjulukan Daniel. Hubungan mereka bersambung hingga akhir kehidupan Gammal.

Refaat Al Gammal meninggal di Jerman pada 30 Januari 1982 lantaran sakit. Dia dimakamkan di Jerman di sebuah desa mini 15 kilometer dari Frankfurt berjulukan Gottsenhain, tempat Rifaat pernah tinggal dengan nama "Jack Peyton" selama 1964-1978.

Pada saat kematiannya inilah, Waltraud Bitton istri Gammal rupanya baru tahu bahwa suaminya orang Mesir. Karena selama hidup bersama, Bitton mengenal Gammal sebagai orang Israel. Dia mengetahui kebenaran tentang suaminya dan pekerjaan sebenarnya itu pada hari kematian Gammal namalain Jack Peyton.

Namun Bitton mengakui suaminya ini adalah orang nan tertutup soal pekerjaannya, dan susah membongkar rahasia Gammal namalain Jack Peyton. Dia baru mendapatkan kebenaran bahwa suaminya berkewarganegaraan Mesir dan bukan orang Israel, pada saat hari kematiannya melalui putra kerabat perempuannya.

Gammal adalah sosok nan penuh misteri, meski pada akhirnya terkuak. nan Bitton ketahui adalah Gammal menetap di Israel seperti raja dan mempunyai jaringan nan luas. Semua orang di sana menyukai dan mempercayai suaminya.

Bitton juga menceritakan gimana intelijen seperti Refaat Gammal melamarnya dengan langkah nan tiba-tiba dan mengejutkan nan tidak disangka-sangka. Ayahnya Waltraud Bitton, pun terkejut lantaran calon menantunya itu berkewarganegaraan Israel. Terlepas dari perihal itu, hubungan mertua dan menantu di antara mereka akur dan dekat.

Bagi Bitton sendiri, keputusannya menikah dengan Gammal adalah keputusan terbaik dalam hidupnya. Gammal menurutnya adalah laki-laki nan beradab, sopan, dan penuh kasih sayang.

Sementara itu, Daniel Jack Peyton, putra Gammal, mengatakan ayahnya merasa sangat senang saat pertama kali mengunjungi Mesir pada tahun 1978. Daniel juga mengungkapkan, dia dan ibunya diberitahu oleh pejabat Israel bahwa mereka dilarang lagi melakukan perjalanan ke Israel, setelah mengetahui kebenaran tentang ayahnya.

Selengkapnya
Sumber Intisari Islam
Intisari Islam