Cara Membaca Monitor Pasien Di Rumah Sakit

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Unduh PDF

Unduh PDF

Saat mengunjungi seseorang di rumah sakit, pandangan Anda mungkin tertuju pada layar di samping tempat tidurnya. Jika Anda penasaran dengan makna garis bergelombang, angka, dan singkatan dalam layar, Anda datang ke tempat nan tepat! Baca tulisan ini untuk mengetahui langkah membaca dan memahami layar pasien sehingga Anda mengetahui nan makna dari simbol dan nomor nan menjelaskan keadaan orang terkasih. Jika Anda mempunyai pertanyaan alias kekhawatiran, jangan ragu untuk bertanya pada master alias perawat nan berjaga.

Hal nan Perlu Anda Ketahui

  • Baca nomor nan yang terletak di sebelah kanan layar untuk mengetahui degub nadi pasien, suhu tubuh, dan tekanan darah.
  • Gunakan tingkat pernapasan dan saturasi oksigen untuk mengawasi pernapasan dan sistem peredaran darah pasien.
  • Perhatikan corak gelombang untuk memantau debar jantung alias pernapasan nan tidak teratur.
  1. Denyut nadi normal adalah 60 sampai 100 kali dalam satu menit.

    Angka nan menunjukkan degub nadi ini biasanya terletak di sebelah kanan atas layar untuk menginformasikan seberapa sigap jantung pasien berdetak. Angka ini dapat meningkat ketika pasien duduk, berbicara, alias beranjak tempat.[1]

    • Seseorang nan terluka alias sakit sangat mungkin mempunyai degub nadi saat beristirahat nan lebih tinggi dari normalnya, tetapi perihal ini biasa dan tidak ada nan perlu dikhawatirkan. Monitor bakal memberikan peringatan jika angkanya terlalu tinggi.
    • Atlet nan melakukan banyak latihan kardiovaskular seperti bersepeda dan lari jarak jauh, mempunyai degub nadi saat beristirahat nan normal sekitar 40 degub per menit.[2]

    Iklan

  1. Suhu tubuh normal untuk orang dewasa berada pada rentang 36,6 hingga 37,2 °C.

    Informasi suhu tubuh dapat Anda lihat pada nomor kedua di monitor pasien, tepat di bawah degub nadi. Suhu tubuh nan berada di atas 37 °C menunjukkan pasien sedang demam, sedangkan suhu di bawah 35 °C dianggap sebagai tanda hipotermia.[3]

    • Wajar jika suhu tubuh pasien meningkat satu derajat jika mereka sedang makan alias beraktivitas. Suhu pasien juga dapat turun satu alias dua derajat saat sedang tidur.
  1. Saturasi oksigen nan normal berada pada rentang 95 hingga 100.

    Angka ini menunjukan persentase oksigen nan berada dalam darah pasien. Jika angkanya berada sedikit di bawah 95, artinya tidak masalah. Namun, lain halnya jika angkanya turun hingga di bawah 90, nan menunjukkan bahwa pasien memerlukan oksigen tambahan.[4]

    • Saturasi oksigen biasanya dipantau menggunakan oksimeter, sebuah klip mini pada jari tangan alias kaki pasien.
    • Angka SpO2 tidak selalu ditampilkan pada monitor pasien, tetapi Anda bakal sering melihatnya jika pasien mengalami penyakit pernapasan seperti pneumonia alias COVID-19.

    Iklan

  1. Laju pernapasan normal untuk orang dewasa saat rehat adalah 12-16 napas per menit.

    Sederhananya, nomor ini menunjukkan banyaknya napas nan pasien ambil dalam waktu satu menit. Laju pernapasan pasien biasanya meningkat jika mereka mengalami demam dan perihal ini tidak perlu dikhawatirkan. Namun, Anda perlu memastikan bahwa pasien tidak kesulitan bernafas.[5]

    • Jika pasien terlihat kesulitan bernapas, seperti napasnya tersengal alias pendek, tekan tombol untuk memanggil perawat datang dan jelaskan kondisinya.
  1. Tekanan darah sistolik normal berada pada rentang 90-120 mm Hg.

    Bersamaan dengan tekanan darah diastolik, nomor ini biasa ditemukan di perspektif kanan bawah pada layar. Tekanan darah sistolik menunjukkan besarnya tekanan pada arteri pasien saat jantungnya berdetak.[6] Tekanan hipertensi terjadi ketika tekanan sistoliknya 140 mm Hg alias lebih.[7]

    • Tekanan darah sistolik pasien dibaca berbareng dengan tekanan darah diastoliknya—meskipun tampil terpisah, angka-angka tersebut merupakan satu kesatuan.

    Iklan

  1. Tekanan darah diastolik normal berada pada rentang 60-80 mm Hg.

    Tekanan darah diastolik adalah tekanan nan diberikan pada arteri pasien saat jantung berelaksasi (sebelum kembali memompa darah).[8] Tekanan hipertensi terjadi jika tekanan darah diastoliknya 90 mm Hg alias lebih.[9]

    • Ketika Anda membaca tekanan darah pasien, nyatakan dalam komparasi tekanan darah sistolik per tekanan darah diastolik. Contohnya, jika monitor menunjukkan tekanan darah sistolik 110 dan tekanan darah diastolik 75, Anda dapat mengatakan bahwa tekanan darah pasien “110 per 75”.
  1. Elektrokardiogram (EKG) menggambarkan aktivitas listrik pada jantung.

    Aktivitas listrik tersebut biasanya digambarkan dalam garis bergelombang di bagian teratas monitor rumah sakit. Anda bisa membayangkannya sebagai gambaran degub nadi nan tampil tepat di sampingnya. Para praktisi kesehatan mempelajari langkah membaca dan menafsirkan corak gelombang EKG secara mendalam. Sebagai orang terdekat pasien, setidaknya Anda perlu mengetahui lonjakan alias puncak nan berasosiasi dengan debar jantung. Jika debar jantung pasien teratur, jarak antarlonjakan bakal sama.[10]

    • Garis EKG pada layar rumah sakit biasanya muncul dari Lead II, ialah elektroda nan dipasang di lengan kanan dan kaki kiri pasien. Jika garis EKG menunjukkan ketidakteraturan, master alias perawat bakal memeriksa masalah tersebut lebih saksama dengan memasang lead tambahan.

    Iklan

  1. Gunakan garis SpO2 untuk memantau aliran darah pasien.

    Garis SpO2 berada di bawah gelombang EKG nan biasanya berwarna biru meskipun terkadang berwarna merah. Selama puncak garis gelombang SpO2 selaras dengan lonjakan garis gelombang EKG nan berada di atasnya, Anda bisa tenang lantaran ini berfaedah darah nan membawa oksigen bergerak dengan baik pada setiap debar jantung.[11]

    • Sama seperti EKG, praktisi kesehatan menjalani banyak training untuk belajar membaca garis ini. Garis gelombang ini membantu mereka untuk memandang seberapa baik jantung memompa darah, terutama ke personil mobilitas tubuh pasien.
  1. Garis respirasi menunjukkan seberapa baik pasien bernapas.

    Kebanyakan monitor pasien tidak mempunyai garis respirasi. Namun, garis ini bakal muncul jika pasien mempunyai penyakit pernapasan. Garis ini berada di bagian bawah layar dan biasanya berwarna kuning alias putih.[12]

    • Dokter dan perawat menggunakan garis ini untuk mengidentifikasi apnea (ketika pasien tiba-tiba berakhir bernapas) alias dispnea (ketika pasien kesulitan bernapas).

    Iklan

  • Mengunjungi orang tercinta di rumah sakit bisa menjadi pengalaman nan melelahkan. Jangan lupa beristirahat untuk memulihkan tenaga Anda. Sebagian besar rumah sakit juga menyediakan jasa konseling jika Anda perlu kawan bercerita.[13]

Iklan

  • Hindari terlalu konsentrasi pada satu angka. Dokter dan perawat bakal memandang tanda-tanda vital lainnya dan mempertimbangkannya secara keseluruhan. Satu nomor tidak normal biasanya tidak perlu terlalu dikhawatirkan.[14]
  • Jika monitor alias peralatan lainnya mulai berbunyi, perawat bakal datang dan memeriksanya.[15]

Iklan

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.980 kali.

Apakah tulisan ini membantu Anda?

Selengkapnya
Sumber Panduan Wikihow Terlengkap
Panduan Wikihow Terlengkap