Mukjizat Nabi Muhammad Saw Bertepatan Dengan Bulan Syawal

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

KINCAIMEDIA,JAKARTA – Bulan Syawal merupakan bulan nan paling ditunggu oleh seluruh umat muslim lantaran di bulan tersebut terdapat beberapa keutamaan. Pada bulan Syawal Nabi Muhammad SAW mendapatkan mukjizat dari Allah SWT. Hal tersebut terjadi pada tahun ke-5 Hijriah dan merupakan suatu peristiwa nan unik.

Mukjizat nan diberikan kepada Nabi Muhammad SAW bertepatan dengan berlangsungnya perang Khandaq. Pada saat itu, Nabi dan para sahabat sedang menggali parit untuk keperluan perang dan seketika dilanda dengan kelaparan hebat. Umat muslim pada saat itu terus bekerja dengan tetap semangat hingga lupa bahwa mereka sedang kelaparan.

Masing – masing orang nan sedang menggali parit hanya dibekali dengan tepung gandum seukuran genggaman tangan. Jika mau dimakan, tepung tersebut dicampur dengan minyak sehingga membentuk menjadi satu adonan. Akibat jarangnya makanan masuk ke dalam mulut dan kerongkongan, mulut – mulut mereka sampai mengeluarkan aroma nan sangat tidak sedap.

Seiring berjalannya waktu begitu beratnya melewati peristiwa kelaparan tersebut hingga mereka memberi tahu kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga beliau memberikan Solusi untuk meminimalisir rasa lapar tersebut dengan langkah mengganjal perut dengan batu. Setelah berpikir seolah tidak ada jalan keluar lagi, terjadilah mukjizat pada Nabi Muhammad SAW.

Menurut Hadits Riwayat Bukhari diceritakan, bahwa satu – satunya hewan nan dapat disembelih saat itu hanya anak kambing. Menariknya adalah langkah Nabi Muhammad SAW mendatangkan mukjizatnya dengan langkah meludahi masakan nan dibuat oleh sahabat Jabir dan Istrinya.

Tatkala penggalian parit pertahanan Khandaq sedang dilaksanakan, saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan lapar. Karena itu saya kembali kepada istriku, menanyakan kepadanya, apakah engkau mempunyai makanan? Aku memandang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang lapar. Maka dikeluarkannya sebuah karung, di dalamnya terdapat satu sha' (segantang) gandum. 

Di samping itu kami mempunyai seekor anak kambing. Lalu saya sembelih kambing itu, sementara istriku membikin adukan tepung. Ketika saya selesai mengerjakan pekerjaanku, saya lampau memotong-motong mini daging kambing tersebut dan saya masukkan ke dalam periuk. Setelah itu saya pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Istriku berbicara kepadaku, janganlah Anda mempermalukanku di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat beliau. Aku langsung menemui beliau seraya berbisik kepadanya, wahai Rasulullah! Aku menyembelih seekor anak kambing milikku, dan istriku telah membikin adukan segantang gandum nan kami miliki. Karena itu sudilah kiranya Anda datang bersama-sama dengan beberapa orang sahabat. 

Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berteriak: Hai para penggali Khandaq! Jabir telah membikin hidangan untuk kalian semua. Marilah kita makan bersama-sama! Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lampau berbicara kepada Jabir: Jangan Anda menurunkan periukmu dan janganlah Anda memasak adukan rotimu sebelum saya datang. Lalu saya pulang. Tidak lama kemudian Rasulullah datang mendahului para sahabat. Ketika saya temui istriku, dia berkata, Bagaimana engkau ini? Bagaimana engkau ini? Jawabku, saya telah melakukan apa nan engkau pesankan kepadaku. Maka saya mengeluarkan adukan roti kami, kemudian nabi meludahi adukan itu untuk memberi keberkahan.

 Setelah itu beliau menuju periuk (tempat memasak kambing), maka beliau meludahi dan mendoakan keberkahan kepadanya, sesudah itu beliau berbicara kepada istriku: Panggillah tukang roti untuk membantumu memasak. Nanti isikan masakan berdaging itu ke mangkok langsung dari kuali dan sekali-kali jangan Anda menurunkan periukmu. Kala itu para sahabat semuanya berjumlah seribu orang. Demi Allah, semuanya turut makan dan setelah itu mereka pergi. Tetapi periuk kami tetap tetap penuh berisi seperti semula. Sedangkan adukan tetap seperti semula. (H.R Imam Bukhari)

Selengkapnya
Sumber Intisari Islam
Intisari Islam